In a collaboration with mikurin22
Matahari terbit di sertai cuitan burung burung di pagi hari menyapa 2 wanita yang tinggal di tempat berbeda. Yang satu bangun lebih dulu lalu pergi ke dapur untuk membuat kopi paginya. Ia menikmati kopinya sambil menghirup udara pagi dari balkonnya. Itu adalah tempat favorit wanita itu di apartmentnya. Setelah meminum kopinya hingga setengah, ia pergi ke kamar mandi untuk membasuh dirinya lalu menggosok giginya. Setelah itu ia menghabiskan banyak waktu untuk merias wajah cantiknya itu. Ia menyiapkan baju kerja lengkap dengan sepatunya.
Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda, seorang wanita tinggi ramping baru saja membuka matanya. Ia menghabiskan banyak waktu untuk mengecek ponselnya dan mengulet ria diatas kasurnya. Setelah puas berada di atas kasur, ia pergi ke balkon apartmentnya untuk menghirup udara segar. Tak lama, ia pun pergi ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya dan bersiap siap. Seperti biasa ia menggunakan jeans dan hoodie lalu di lengkapi dengan sneakers favoritnya. Setelah mengambil tas dan memakai kacamatanya, ia pergi keluar dari apartmentnya.
*Klek
Disaat yang bersamaan kedua wanita yang tinggal bersebelahan itu keluar dari apartment mereka. Keduanya berjalan ke arah lift dengan wanita yang lebih pendek berjalan lebih dulu. Seperti hari hari biasanya, lift pagi itu cukup penuh. Hal itu mengharuskan keduanya berdempetan walau tanpa menatap wajah satu sama lain.
Setelah keluar dari lift, sang wanita tinggi berjalan lebih dulu menuju halte bus yang tak jauh dari gedung apartment tempat mereka tinggal. Hari itu bus cukup ramai karena banyak anak anak sekolah, sehingga mengharuskan kedua wanita itu berdiri dan lagi lagi berdempetan.
Wanita yang lebih tinggi berpegangan sambil mendengarkan musik dengan headsetnya sedangkan wanita yang satunya tidak mendapatkan pegangan untuk menahan dirinya. Saat bus berhenti tiba tiba, para penumpang pun limbung kedepan karena hentakan yang dihasilkan. Kedua wanita yang berhadap hadapanpun terkena imbasnya. Wanita yang lebih pendek kehilangan keseimbangannya sehingga ia hampir terjatuh. Beruntung wanita tinggi di depannya menahan tubuhnya sehingga mereka berakhir dengan posisi seperti sedang berpelukan.
"Hati hati Mina-ssi." Ucap wanita tinggi itu sambil meraih tangan Mina dan menaruhnya di pegangan yang tadinya ia pegang.
"Jwiseonghamnida, Jeongyeon-ssi." Ucap Mina.
Keadaan pun menjadi canggung, beruntung bus mereka tak lama kemudian telah sampai di tempat tujuan mereka. Keduanya berjalan terpisah namun memasuki coffee shop yang sama.
"Americano 1." Pesan Mina.
"1 Americano, jadi 3000 won." Ucap sang kasir.
"Ini." Mina memberikan kartu debitnya.
"Ah maaf nona, tapi untuk penggunaan kartu non tunai saat ini sedang bermasalah. Kami hanya menerima pembayaran tunai." Ucap sang kasir.
"Ah benarkah? aku sedang tidak ada cash-" Ucapan Mina terputus.
"Tolong buatkan jadi 2 americano." Ucap Jeongyeon dari belakang sambil menyodorkan uang cash.
"Ah ne." Angguk kasir itu.
Mina pun terdiam sambil mencuri curi untuk menatap Jeongyeon.
"Ini silakan pesanannya." Pegawai itu memberikan 2 buah americano.
"Ini." Jeongyeon memberikannya pada Mina.
"Kau tidak perlu membelikanku." Ucap Mina.
"Aku tak memerlukan izinmu." Jeongyeon pun berjalan keluar lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Loathe
Fanfiction2 wanita dengan sifat dan sikap yang berbeda selalu saja dihadapkan dengan kejadian kejadian yang membuat mereka harus saling bertemu. Masa lalu mereka membuat keduanya enggan untuk saling berhubungan. Yang satu berpura pura benci, yang satunya lagi...