"Siapa disana?" Hinata berdiri menatap pohon besar dibelakangnya.
Byakugannya secara otomatis aktif ketika melihat jubah hitam dengan gambar awan merah muncul. Hinata berdiri dan memasang posisi, dia tidak bisa melihat jelas sosok pria itu karena cahaya yang mengarah padanya.
Ketika wajahnya terlihat, Hinata membulatkan mata dan mulutnya. Dia segera berjalan mundur ketika Sharingan merah itu menatapnya dingin. Hawa disekitarnya terasa mencekam, hingga rasanya tidak ada oksigen yang tersisa.
Hinata tersentak, tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit. Seakan-akan sedang didobrak oleh sesuatu, kilasan ingatan serta kejadian-kejadian di masa lalu memenuhi kepalanya. Mencoba terlihat baik-baik saja, Hinata kembali menatap tajam Uchiha didepannya.
"Akatsuki, eh?" Hinata bertanya dengan wajah datar.
"Hyuuga.." Hinata bergidik ketika mendengar suara yang sangat dingin itu.
"Apa yang kau perlukan?" Hinata bertanya.
Itachi menatap Hinata datar sebelum akhirnya menjebak Hinata dalam genjutsu-nya. Hinata berteriak kecil, dia menatap Itachi tajam. Meskipun Itachi adalah karakter favoritnya, bukan berarti dia akan menurunkan kewaspadaannya.
"Apa yang kau lakukan?!"
Itachi memandang Hinata intens, sebelum akhirnya berubah menjadi puluhan burung gagak dan kemudian menghilang. Hinata memejamkan matanya, mencoba mengacaukan chakranya.
"Kai!"
Hinata terjatuh, dia memegang dada kiri tempat hati terletak. Rasanya sakit dan sesak, sesaat kemudian dia melompat untuk kembali ke kediaman Hinatori.
'Sebenarnya apa yang dia lakukan?' Hinata bertanya dalam hati.
*****
"Ada apa denganmu?" Hinatori bertanya dengan wajah khawatir, yang terlihat dibuat-buat.
"Sensei, itu menye--balkan ketika kau berpura-pura pedu-li dengan wajah itu." Hinata berkata dengan terengah-engah, dia memutar bola matanya malas ketika melihat Hinatori malah terkikik.
"Ada apa denganmu?" Setelah meredakan tawanya Hinatori bertanya.
Hinata menunduk sambil memegang kepalanya, "Entahlah," Hinata mendongak menatap Hinatori yang berdiri didepannya, "Hanya kepalaku yang terasa sakit ketika melihat seseorang tadi."
Hinatori menaikkan sebelah alisnya, dia mengaktifkan Byakugannya dan kemudian menemukan sesuatu ketika melihat kepala Hinata.
"Sepertinya ada sebagian dari memorimu yang hilang." Ucapnya setelah dia menonaktifkan Byakugan miliknya.
"Aku rasa begitu, aku melihat sesuatu. Tapi tidak bisa mengingatnya dengan jelas." Ucap Hinata sambil memegang dengkulnya dan berdiri.
Hinatori menggedikan Bahunya acuh, dia kemudian berbalik dan berjalan masuk kedalam kediamannya. "Masuklah."
Hinata berjalan mengikuti Hinatori dengan kepala menunduk, dia mencoba untuk menggali lebih dalam memori Hinata. Tapi dia tidak bisa, hanya kilasan-kilasan ingatan kabur yang dia dapatkan tadi.
Hinata menghela nafas, "Sepertinya banyak misteri dalam kehidupanmu, Hinata."
~~Sugar~~
"Jadi kau bisa menguasai One Hundred Twenty-eight Palms secara tidak sengaja?" Hinatori bersedekap dada, wajah cantiknya yang sudah berkeriput itu terlihat mengkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanficHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...