Malam itu berawan
Mendung menutupi rembulan yang kala itu berbentuk sabit
Angin dingin berembus
Membuat rambut di badan berdiri karenanya
Kala itu sunyi sepi
Tak ada suara melintas di telinga
Namun di balik sepi itu
Ada seorang lelaki yang meraung keras dalam hatinya
Ya, dia sedang meraung
Menahan pedihnya sepi yang dirasa
Tak seorang pun ada untuk menemaninya
Berbagi kehangatan di tengah dinginnya malam
Dalam raungannya, ia berseru,
"Tolong siapapun! Temani aku di sini!
Aku tak tahan sepi! Ini bisa membunuhku!"
Namun sayang tak seorangpun mendengar
Adakah seseorang datang menolongnya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Suka-Suka
PoésieSebuah antologi puisi yang isinya suka-suka penulis dan upload puisi terbarunya juga suka suka penulis