Ocean Blues

1.2K 86 48
                                    

Tubuh ditegakkan, helaan napas lega meluncur keluar ketika baru saja menyelesaikan kotak terakhir miliknya. Memang, barangnya tidak terlalu banyak tapi cukup berat untuk dipindahruangkan.

Kim Namjoon, delapanbelas tahun ketika mendapatkan dirinya lolos seleksi ujian masuk Universitas di Seoul. Ia harus mengekos karena tidak dekat jarak antara Seoul dengan desa asalnya, Gwangju.

Namjoon menyeka keningnya sendiri, dan mendapati punggung tangannya yang basah karena keringat. Kemudian ia merasakan sesuatu mengalir dicelah dada berototnya dan merembes dikaus oblong abu-abu tanpa lengan miliknya. Ia refleks mengibas-ibaskan kausnya seraya beranjak menutup pintu dan menyalakan pendingin ruangan.

Namun semakin dekat langkahnya menuju pintu, semakin ia mendengar samar-samar suara satu-dua orang dari luar, pun semakin ia memperlambat langkahnya.

Bukan berniat menguping, hanya saja...

"Dengar penjelasanku dulu, sayang—"

"Tidak! Penjelasan apa lagi?! Kamu pikir aku buta?! Sudah jelas aku melihatmu dengan wanita itu! Pergi sekarang, brengsek!!"

BLAM!!

Namjoon meringis samar. Kemudian pintunya tertutup rapat tanpa berniat mengintip lebih dulu.

Baru saja pindah kosan, kedatangannya pertama kali sudah disambut oleh suara ribut sepasang laki-laki.

—Eh, tunggu, laki-laki?!

Namjoon bahkan melotot saking terkejutnya. Memang tidak memekik heboh, hanya saja otaknya jadi berputar demi mencerna apa saja yang baru disadarinya.

Tadi itu benar 'kan? Suara dua orang laki-laki yang tengah bertengkar. Dengan kepintaran yang dianugerahi Tuhan padanya, Namjoon bersyukur bahwa ia memiliki daya ingatan yang kuat dan tajam. Ia juga mendengar dengan jelas apa inti dari permasalahan yang diributkan oleh pasangan tersebut.

Si kekasih lelakinya berselingkuh dengan perempuan? Aih, dia berpacaran dengan seorang bi? Memang, zaman sekarang sudah bukan hal tabu ketika sepasang laki-laki bergandengan tangan ditempat umum. Meski masih ada yang belum berani mengungkapkan pada publik, tapi yang Namjoon tahu sekarang Presiden Korea sudah tak mempermasalahkan orientasi seksual warganya selama tidak melakukan tindakan asusila ditempat umum.

Toh, laki atau perempuan semua sama saja 'kan?

Namjoon tengah disibukkan dengan tugas akhir kuliahnya. Ia akan segera melaksanakan sidang dan sebentar lagi ia akan lulus kuliah. Tepat seperti apa yang direncanakan olehnya beberapa tahun lalu. Bahwa ia akan sukses dengan karirnya, kemudian menikah. Ya, Namjoon tidak akan menikah sebelum sukses. Ia masih berhutang pada kedua orang tuanya. Ia akan membahagiakan kedua orang tuanya lebih dulu.

Namjoon mengusak belakang kepalanya, beranjak dari kursi belajarnya dan meninggalkan laptopnya dalam keadaan menyala. Ia berjalan keluar dan menuju balkon, namun langkahnya terhenti dan ia buru-buru berbalik memasuki unitnya. Sial sekali niat ingin menjernihkan kepala dari suntuknya tugas akhir, harus memergokki tetangga sebelah yang berjarak satu unit dengannya berciuman didepan pintu.

Namjoon membanting dirinya keatas single bed-nya. Menenggelamkan wajahnya yang pasti sudah merona malu begitu mendapati adegan intens itu didepan matanya. Namjoon melihat sendiri bagaimana panasnya mereka berciuman.

Astaga!!

Setelah pertengkaran heboh mereka tiga hari lalu, Namjoon memang tidak penasaran kemana sekiranya si penghuni diunit tersebut. Karena selama tiga hari pula si pemilik unit tidak terlihat pun unitnya tidak tampak seperti berpenghuni. Sekarang Namjoon justru dikejutkan dengan adegan tersebut.

Ocean BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang