Hai, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya. Selamat membaca!!
"Memang akan sangat menyakitkan jika harus diteruskan, tetapi juga akan lebih menyakitkan jika kita harus berhenti ditengah jalan".
•••
Dengan mata yang sembab Cenora berangkat ke sekolah. Hari ini ia memilih untuk naik angkutan umum, dan dia berangkat lebih pagi sebelum kedua orangtua nya bangun.
Cenora memilih berjalan kaki dari halte ke sekolah nya. Sambil merasakan angin pagi yang menyejukkan. Sambil mendengarkan musik di earpods yang setia bertengger ditelinga nya.
Tiba-tiba sebuah motor berhenti tepat disebelah Cenora. Mau tidak mau Cenora juga ikut berhenti. Saat lelaki itu membuka helm fullface nya dan Cenora melihat siapa orang tersebut ia hanya memutar mata malas.
"Lo jalan kaki?" Tanya Zaiden
Ya lelaki itu adalah Zaiden, ia sengaja berhenti saat melihat Cenora berjalan kaki sendirian.
"Buta lo" balas Cenora judes.
"Santai aja dong, itu mata kena sembab gitu? Habis nangis?" Ucap Zaiden sambil memperhatikan Cenora dari atas hingga bawah. Terlihat berantakan, dan sangat murung.
"Kepo banget sih lo" ujar Cenora, ia pun melangkahkan kaki nya ingin meninggalkan Zaiden.
Namun, baru dua langkah ia pergi. Zaiden langsung menahan tangannya. Cenora pun memalingkan badan nya dengan raut wajah kesal.
"Apa lagi?" Tanya Cenora dengan wajah kesal.
"Mau kemana?" Zaiden balik bertanya.
"Ya mau sekolah lah, yakali gue ke KUA" ujar Cenora asal.
"Boleh juga" jawab Zaiden dengan senyuman manis nya yang bisa membuat para ciwi-ciwi terpesona tetapi tidak bagi Cenora.
"GILA LO" ucap Cenora dengan kencang dan sedikit berlari meninggalkan Zaiden yang masih setia dengan senyuman nya.
Zaiden pun dengan cepat menaiki motor nya dan menyusul Cenora. Tidak butuh waktu lama bagi Zaiden untuk mengejar Cenora.
"Lo mau terlambat? Udah jam segini, ikut gue aja" ucap Zaiden menawarkan tumpangan.
"Ogah" balas Cenora. "Bisa minggir ngak sih, kalo sampai gue telat ini semua salah lo ya" lanjut Cenora yang melihat Zaiden masih setia berdiri di depan nya.
"Ikut gue atau terlambat" ucap Zaiden masih setia dengan tawaran nya. Zaiden tidak akan menyerah begitu saja.
"Kemaren lo nolak susu coklat dari gue, sekarang lo nolak tawaran gue berangkat bareng. Lo ngak kesian sama gue?" Lanjut nya dengan wajah memelas.
"Itu masalah lo, bukan masalah gue ya"
"LO BISA MINGGIR NGAK SIH, GUE UDAH TELAT INI" lanjut Cenora setelah ada jeda. Zaiden masih setia di tempat nya dengan wajah memelas.
"Ikut gue" ucap Zaiden dan menarik Cenora untuk mendekat.
Saat Cenora ingin kabur Zaiden menghalanginya. Dengan sangat terpaksa Cenora ikut bersama Zaiden, karna juga sebentar lagi pagar sekolah akan segera ditutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
CENORA
Teen FictionDitinggalkan oleh orang yang kita sayang satu persatu memang menyakitkan. Namun hal yang lebih menyakitkan adalah disaat kita harus tetap tersenyum dan dipaksa untuk melupakan semua kenangan yang ada. "DENGAN NGAMPANGNYA KALIAN NYURUH AKU NGELUPAIN...