||14

158 31 0
                                    

Tak butuh waktu lama untuk [Name] dan Kamiki berjalan ketempat Suguro dan lainnya berada. Hanya butuh waktu 2 menit saja dan [Name] bisa mendudukkan pantadnya disamping Kamiki dan juga teman-temannya yang lain.

Untuk sejenak, ia ingin melupakan Okumura Rin dengan kekasih barunya.

"Sudah jangan dipikirkan"

Ucapan gadis bersurai ungu yang tengah duduk disampingnya dengan pandangan yang jatuh kepada bintang diatas langit itu sontak membuatnya tersentak kaget namun masih dapat ia kontrol.

Jujur saja, sejauh ini hanya Kamiki yang dapat mengerti dirinya.

"Kuharap ini yang terbaik"Balas [Name] segera.

"Tinggal setengah jam lagi dan kembang api itu akan segera di luncurkan"Celetuk Shima memberi informasi dan di balas anggukkan oleh teman-temannya.

"Eh? Ngomong-ngomong dimana Okumura-kun dan Moriyama-san?"Kali ini Konekomaru yang bertanya.

Mendengar hal itu hati [Name] sedikit meringis, "Mereka tidak akan kesini, biarkan saja"Balas [Name] dingin yang seketika mendapat tatapan heran dari teman-temannya kecuali Kamiki.

Setelah itu, mereka memutuskan untuk berbincang santai dan bersendau gurau sembari menunggu kembang api diluncurkan dalam kurun waktu setengah jam lagi.

Disaat mereka tengah asik mengejek satu sama lain, tiba-tiba Rin dan Shiemi datang dan sontak membuat mereka menolehkan pandangan.

"Oi, kalian dari mana saja?"Celetuk Suguro yang dibalas dengan senyuman canggung oleh mereka berdua.

"Ah sudahlah, kalian duduk saja. Sebentar lagi acara intinya akan dimulai"Alih Shima.

"Baiklah, oh [Name]! Ternyata kau disini?"Seru Rin lantang dibarengi dengan pantat nya yang berangsur duduk di samping Suguro.

Sedangkan [Name]? Bukannya menjawab pertanyaan Rin, ia malah membisikkan sesutau ditelinga Kamiki yang sontak membuat sang empu membelalakkan maniknya.

Kamiki menatap [Name] dengan netra yang memicing. Namun bukannya takut, [Name] malah menatap balik Kamiki dengan raut wajah memelas. Membuat Kamiki luluh dan kemudian mengangguk pelan.

Setelah mendapat persetujuan itu, [Name] langsung saja berlari pergi meninggalkan teman-temannya yang masih asik dengan candaan masing-masing.

Dan tanpa disadari, sebuah manik sapphire sedari tadi selalu memperhatikan gerak-gerik gadis bersurai [h/c] itu. Dari ia yang mengabaikannya hingga ia yang tanpa alasan pasti pergi begitu saja dari sana.

🏙🌌🏙

Nafas gadis itu memburu akibat jantung yang termpompa begitu cepat. Kaki nya terus berlari menyusuri jalan setapak yang akan menghantarkannya pada sebuah tebing di ujung area ini. Tak memperdulikan ular atau kerumunan serangga yang akan menyerangnya mengingat tempat ini adalah sebuah hutan.

Manik sembab itu sedikit melebar takkala menangkap sebuah cahaya yang berada diujung sana.

Ya itu dia. Dia sudah sampai. Di tebing tinggi tanpa pembatas dimana ia bisa melihat kembang api dengan jelas diatas langit.

Setibanya ia disana, segeralah ia disuguhi pemandangan yang begitu indah dan memukau.

Bagaimana tidak? Gemerlap kota Shinkansen nampak jelas terlihat dari atas sini. Namun sayangnya, nampak jelas bahwa dibawah sana adalah sebuah jurang yang sangat dalam hingga membuat tebing ini sedikit menakutkan.

Gadis itu menghembuskan nafas pelan dengan tubuhnya yang berangsur duduk dipermukaan tanah. Menatap sendu pada gemerlap kota kesayangannya itu.

"Aku lelah"Racaunya.

𝗙𝗜𝗥𝗘 𝗪𝗢𝗥𝗞𝗦╵ᵒᵏᵘᵐᵘʳᵃ ʳⁱⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang