Prolog

5 0 0
                                    


Aku tidak pernah memilih kepada siapa aku akan jatuh cinta. Perihal perasaan, jangan pernah menggantungkan kebahagiaan kepadaku. Perasaanku, adalah tanggung jawabku. Perasaanmu, tanggung jawabmu. Jangan berharap padaku, karena dengan begitu, aku tidak akan menyakiti siapapun.

Terkesan jahat? Namun inilah realita kehidupan. Meminang kebahagiaan, siapa yang tidak ingin bukan? Kita semua tahu bahwa tidak semudah itu untuk bisa mendapatkanya. Penuh jalan yang liku, terjal, dan kadang terlalu banyak pilihan yang membuat kita gagal. Bahkan hingga kini, aku tidak mengerti definisi sesungguhnya dari bahagia itu apa. Karena hingga sebelum bertemu denganmu, aku begitu senang jika aku bisa menolong seseorang. Senyum dari seseorang yang aku tolong, sudah cukup melegakan hatiku. Aku memang seringkali terlalu peduli.

Sebenarnya aku sudah berkali - kali diingatkan perihal jangan terlalu peduli dengan semua orang. Namun sifat memang bawaan pabrik. Begitu tidak mudah bagiku untuk acuh terhadap semua hal. Aku terlalu banyak menghabiskan energiku untuk orang lain. Cerita ini diawali oleh kelalaian ku terhadap sebuah kepedulian.

Kupu - KupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang