Asahi as Tetangga

1K 114 14
                                    

aku memencet tombol bel disebelah pintu rumah tetangga ku. ya bunda menyuruhku memberikan kue bulan ke rumah sebelah, katanya tetangga baru pindah.

aku memencet tombol yang kedua kalinya, dan pintu terbuka menampilkan seorang laki laki yang berambut putih, dan mukanya sungguh sangat datar.

"nyari siapa?" tanya lelaki itu.

aku menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal, canggung rasanya.

"eum anu, gue dari rumah sebelah lo, disuru bunda buat ngasih ini." jelasku sambil menyerahkan kotak tupperware berwarna hijau yang ukurannya lumayan besar ke lelaki itu.

"oh gitu, makasih banyak, mau mampir?" jawab lelaki itu. sungguh dia tak punya ekspresi ya? datar sekali mukanya, dan beruntungnya wajahnya tampan!

"eh gausah kok, btw nama gue y/n. nama lo?" tanyaku mengajak kenalan.

"hamada asahi. panggil aja asahi." jawabnya.

asahi ya namanya, namanya agak asing ditelingaku karena namanya tidak seperti nama orang indonesia kebanyakan.

"nama lo agak asing ya? hehe."

"gue lahir di jepang, jadi namanya agak berbeda di telingamu." jelas asahi.

"eh serius lahir di jepang? tapi bahasa indonesia lo fasih banget." tanyaku lagi.

"gue udah di indonesia pas gue umur 3 tahun, jadi udah kebiasa." jawabnya lagi.

memang si, mukanya sangat tidak lokal sekali. dan lagi rambutnya putih, sungguh aku terpesona.

"oh gitu, jadi lo sekolah dimana? kelas berapa juga?" tanyaku lagi lagi lagi, makluman saja aku ini kepoan.

"sman tmap, kelas 11 IPA 2." jawab asahi.

"wah gue juga sekolah disana, kelas 11 juga, tapi gue IPA 3." kataku nyerocos.

"eh bentar, lo IPA 2?" tanyaku lagi sambil memelototkan mataku kaget.

asahi ikut kaget juga jadinya, "iya, emang kenapasih".

aku terkejut, asli. " lo tau ga sih?  IPA 2 itu isinya anak ambil semua, pinter pinter pula. lo anak ambis juga?"

"ngga biasa aja. yaudah besok gue bareng lo aja ya, gue belum tau daerah sini." kata asahi.

aku mengangguk mengiyakan lalu pergi dari sana.

••besok pagi.

aku mengantar asahi keruang guru lalu menunggunya di depan, berniat mau mengantarkannya juga ke kelasnya yang baru.

tidak lama, aku melihat segerombolan yang aku benci, sangat. ya, dia geng yang suka membully murid murid disini. aku membencinya karena mereka juga pernah membully ku, tapi sekarang aku sudah tidak takut pada mereka.

tiba tiba segerombolan perempuan yang seragamnya urak urakan itu berjalan menghampiriku, dan memasang wajah yang sangat aku tidak sukai.

'si jalang itu lagi, ngapain coba jalan ngedeket ke gue?' tanyaku dalam hati.

"hai, y/n. gimana kakinya?  udah sembuh abis gue tendang?" tanya laurel songong ke arahku.

aku memang ada cedera kaki 2 minggu yang lalu akibat bully an mereka. tidak ada yang mau menghentikan mereka walaupun di bully depan semua orang, bahkan guru pun tidak mau ikut turun tangan.

"kenapa? nyari ribut lagi?" tanyaku sinis.

"ow santai sayang, kita mau ajak lo main bareng lagi kok, ikut yu." ajak laurel sambil menarik tanganku kasar.

aku memberontak tapi tenagaku tidak sebanding lima orang sinting itu karena mereka menarikku keroyokan.

tiba tiba tas ku ditarik kebelakang tubuh seseorang yang tegap, yang membuat cekalan tangan laurel dan teman temannya terlepas.

"ngapain narik narik orang?" tanya asahi sambil menjaga tubuhku di belakang tubuhnya.

kulihat sejenak, laurel dan teman temannya menatap kagum ke asahi. cih menjijikan, ada cowo tampan saja tingkahnya centil.

"eh ngga, kita mau ajak y/n main bareng kok." jawab laurel yang menurut ku sangat cringe.

"oh maap, y/n udah gue booking duluan." kata asahi lalu merangkul bahuku.

"eh bentar, lo siapa? anak baru? boleh kenalan?" tanya laurel mencegah aku dan asahi pergi.

"ngga makasih, gue udah punya pacar." jawabnya yang membuat aku dan laurel dkk terkejut.

"siapa pacar lo?" tanya laurel, lagi.

"yang gue rangkul."

                                                    ••••
hai cinta


hihi aku pub lagi nih, jangan lupa voment ya cinta!

hihi aku pub lagi nih, jangan lupa voment ya cinta!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TREASURE AS | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang