Terkadang, penyebab luka bisa menjadi penawarnya juga.
"Sha, kamu jangan khawatir. Aku bakal jaga kamu kalau ada apa-apa saat dia datang."
Tanisha ingat janji Jaehyun saat meyakinkannya untuk mau bertemu Davin dan Diandra yang katanya akan meminta maaf. Jujur, Tanisha tidak siap bertemu dia lagi karena rasa takutnya masih ada. Waktu itu saja, Tanisha butuh satu bulan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Davin. Sekarang waktunya singkat, jadi kesiapan yang dimiliki tidak sebanyak hari itu. Namun, mendengar janji Jaehyun dan Tiara yang juga ikut menemani, Tanisha langsung yakin untuk menemui Davin dan Diandra.
Sekarang Tanisha, Jaehyun, dan Tiara sudah berada di kediaman Bianca yang akan jadi saksi bisu permintaan maaf Davin dan Diandra. Sebenarnya Tanisha gugup ketika menantikan kedatangan ibu dan anak yang katanya sedang dalam perjalanan, tetapi berkat Jaehyun yang selalu menghibur, dia jadi bisa sedikit tenang.
"Kalau mereka datang, saya bakal hajar, Mbak." Tiara mengepalkan tinjunya, menyiapkan segala amunisi untuk melawan orang-orang yang telah jahat pada putri semata wayangnya. "Waktu dibawa ke rumah mereka, kamu dipukul bagian mana, Sha?"
"Ma, udahlah. Lebih baik kita mastiin semua fotonya udah dihapus, terus terima permintaan maaf mereka."
"Enggak bisa." Tiara makin tidak sabar sampai mondar-mandir di dekat sofa. "Mama harus balas supaya mereka bisa makin sadar sama kelakuannya. Kamu nggak mau laporin Davin, 'kan? Jadi, biar Mama balas pukulan mereka."
Bianca duduk tenang di single sofa sambil melihat besan dan menantunya bergantian. Baru hari ini Bianca tahu soal foto-foto Tanisha yang susah payah diceritakan oleh Tanisha sendiri. Tak hanya pada Bianca, Tanisha juga mengaku pada Jae-Oh dan Bara. Hanya saja keduanya sekarang pergi karena dilarang ikut bertemu Davin dan Diandra, padahal Bara sudah gemas ingin menghajar Davin.
Bisa dilihat Tanisha malu sampai tidak berani menatapnya. Yah, siapa yang masih bisa biasa saja setelah menceritakan aibnya? Bianca bisa mengerti dengan reaksi Tanisha sekarang, menghargai usaha menantunya yang sudah mau cerita dan meminta maaf, sampai segala pikiran buruk yang Bianca miliki tentang Tanisha sirna seluruhnya. Bianca justru bersimpati pada Tanisha karena sudah mengalami hal seburuk ini dan menutupinya selama bertahun-tahun.
Bianca juga mengerti kalau Jaehyun jadi makin melindungi Tanisha, sampai sekarang saja Jaehyun tidak melepaskan genggamannya pada tangan Tanisha. Kalau sudah begini, Bianca makin tidak ingin memisahkan Jaehyun dengan istrinya.
"Tiara, saya ngerti kamu marah, saya juga marah. Tapi ada baiknya kita hadapi semua ini dengan kepala dingin dulu. Kita berdoa semoga permintaan maaf mereka tulus dan masalah ini bisa cepat selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)
FanficOPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS 15-22 SEPTEMBER Kisah klise tentang dua insan yang menikah karena perjodohan. Sejak awal, Jaehyun sudah menyukai Tanisha dan menyetujui apa yang telah ditetapkan untuknya. Namun, Jaehyun sadar bahwa Tanisha tidak menga...