"Habis darimana?" tanya Wonwoo yang baru saja muncul dari gerbang sekolah. Lengkap dengan sarung kotak-kotak kesayangannya yang disampirkan di bahu kiri.
Wonra menengadahkan kepalanya. "Keluar sama Dokyeom tadi. Ke indoapril aja, Wonnnn. Btw, mau permen gak?"
Wonwoo segera mengulurkan tangan kanannya menunggu Wonra memberikan permen dari saku jaket gadis itu.
Setiap Wonra lupa mengabari Wonwoo, dia akan langsung menceritakannya dengan gamblang tanpa harus ditanya oleh Wonwoo. Itulah mengapa Wonwoo santai saja membiarkan pacarnya berjalan ataupun bermain bersama lelaki lain.
"Ra," celetuk Wonwoo tatkala mereka telah tiba di bawah pohon depan kelas.
"Hm?"
"Ngadep sana dulu coba."
"Napa, sih, Won?!" tanya Wonra gusar. "Jangan bilang...."
"Tembus."
Wonwoo segera melilitkan sarung yang dibawanya mengelilingi pinggang Wonra. Sontak, pipi Wonra memerah karena malu.
"Pantes jadi ngegas," tambah Wonwoo sambil membenarkan ikatan sarungnya.
"OEMJIII SO SWEET BANGETTT KALIANNNN!"
PLAK!
"LO NAPA KE SEKOLAH PAKE SENDAL JEPIT ANJIR?!" teriak Hoshi yang terkejut setengah mati mendapat gencatan senjata sandal Wonwoo. Doyoung yang datang berbarengan dengan Hoshi pun ikut membulatkan matanya kaget.
"Ketinggalan di ruang OSIS sepatu gue," jawab Wonwoo datar. "Lagian enak jum'atan ke masjid pake sendal juga daripada sepatu."
"Pret. Alasan aja tuh, Ra. Sebenarnya mah dia kepengen bolak-balik markas buat lihat anak OSIS kelas 10," ucap Doyoung dengan santuy seakan tidak takut akan ancaman sendal Wonwoo yang menimpa temannya barusan.
Hoshi langsung mengeluarkan joget bang jali andalannya. "Lelaki kardus~ lelaki—"
"Lo berdua mau gue timpuk pakai sendal satu lagi?" potong Wonwoo dengan sinis.
"Lempar aja. Wle~ wle~ wle~"
"Nyari mati si mochi," gumam Doyoung, lalu pergi meninggalkan Hoshi secepat kilat hingga sarung wadimor miliknya terhempas begitu saja oleh angin.
"WOI DOY TUNGGUIN GUE! WONWOO UDAH ANCANG-ANCANG MAU NGELEMPAR WOIII!" seru Hoshi tak kalah heboh.
Hoshi segera lari demi menghindari gencatan senjata Wonwoo untuk kedua kalinya. Tak lupa ia mengambil sarung milik Doyoung yang tercecer di tanah sambil terbirit-birit.
Wonwoo yang menyaksikan hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala. "Ada-ada aja emang mereka berdua."
Wonra mengamati Wonwoo dalam diam. Ditatapnya lekat-lekat hingga lelaki itu menyadari tingkah laku Wonra.
Baru saja Wonwoo ingin melontarkan pertanyaan pada Wonra, gadis itu telah mengajukan sebuah pertanyaan terlebih dulu yang membuat Wonwoo mengernyitkan dahi.
"Tapi kamu yakin beneran gak punya alasan lain biar bisa ke ruang OSIS, Won?"
Wonwoo mengambil waktu sejenak untuk berpikir jernih. Ia sibuk mencari solusi jawaban yang benar untuk pertanyaan pacarnya kali ini. Namun, nihil. Wonwoo hanya dapat mengacak-acak rambutnya yang setengah basah sembari membatin.
"Ya Gusti...."
🔥🔥🔥
"Kak Won mau beli Rawon?" tanya Dokyeom begitu melihat Wonra ikut mengantri di stand penjual rawon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hareudang ; [JWW] ✔️
Fanfiction"gimana rasanya pas lihat mantan jalan sama pacar barunya, won?" "hareudang." -duo won "ck, lebih hareudang lagi denger kalian berdua adu mulut padahal senasib sama-sama jadi korban perselingkuhan." ↪️[semi baku ; lokal] ▶️mei 2020 ©rfashua