Btw, sebelum baca aku mau bilang, jangan panggil aku author ya, kesannya kaya bikin cerita bagus wkwk, panggil aku gema/chae aja.
#
"Ayo akhiri semua ini, Lee Su-ho."
"Apa maksudmu?!"
"Kita akhiri semuanya, kau dan aku hanya sebatas teman tidak lebih."
"Tapi, kenapa?"
"Aku tidak bisa."
"Seo-jun kita bisa membicarakan ini, jika hanya karna kejadia kemarin kau hanya salah paham padaku!"
"Su-ho maafkan aku, tapi aku tidak bisa."
"Ini hanya bohongan kan?"
"Aku serius, berbahagialah jangan pernah datang di kehidupan ku lagi."
"Tapi, Seo-jun! ya! Seo-jun!"
●●●
"HEI!LEE SU-HO!"
Pria manis itu lantas terperanjat kaget, membenahi cara pandangnya lalu menatap wajah yang meneriaki dirinya tersebut.
"Wae?" Tanyanya sembari melepaskan earphone yang tertempel pada indra pendengarannya.
"Apa kau mulai gila karna teman lelakimu itu? Bagaimana bisa seorang Lee su-ho menonton drama percintaan."
Su-ho menyadari tatapan dari soojin yang mengarah pada benda pipih yang ia genggam itu, menampilkan layar yang menyala, memutar sebuah video, itu drama percintaan, sejak kapan ia menontonnya?
"Ah, hanya ingin, ini kelihatan seru."
Mata soojin memincing ragu, tidak biasanya ini bisa disebut hal ajaib dan mustahil untuk seorang Lee Su-ho yang selalu menghindari menonton drama yang isinya hanya seputar tentang percintaan yang tidak jelas.
"Cih, bilang saja kau sedang jatuh cinta kan?"
"Kau terlalu berlebihan soojin."
Belum sempat soojin berteriak kembali, su-ho lebih dulu keluar dari kelas, meninggalkan suasana yang sangatlah berisik dan menganggu indra pendengaran nya.
##
Ditengah ia berjalan untuk pergi ke rooftop sekolah, ia menarik lengan Seo-jun yang kebetulan lewat disampingnya, menarik hingga batas gudang tak terpakai.
"Apa?"
"Bisakah kau mendengarkanku lebih dulu?"
Seo-jun hanya diam tak bergeming, menatap wajah Su-ho yang terlihat memohon.
"Tak bisakah kau berkata pada intinya?"
Sebenarnya, Seo-jun tidak ada niatan untuk marah, namun mengingat kejadian kemarin, memergoki Su-ho bersama Juk-yung rasanya dia ingin meluapkan amarah nya berkali-kali.
Dan juga, dia takut jika Su-ho akan kembali pada Juk-yung.
Tak kau lihatkah? Bahwa dulu sebelum ia diterima oleh Su-ho, pria yang sekarang menjadi kekasihnya itu menyukai wanita yang menjadi permasalahan mereka sekarang.
"Aku tidak berniat untuk pergi dengan Juk-yung," ucap Su-ho lirih, terdengar pasrah.
"Lalu?"
Su-ho merogoh saku nya, menampilkan dua buah gelang bewarna hitam, membuat Seo-jun menyerit.
"Aku mengantarnya membeli suatu kado yang akan ia berikan pada saudaranya, dan aku sekalian membeli ini untuk kita,"
"Tapi, aku rasa kau tidak menyukainya," sambung Su-ho.
Su-ho kembali menyimpan benda mungil itu, namun terhenti saat pria didepannya mencekal tangannya.
"Aku,"
"...."
"Aku akan menyimpan nya."
Huh, dasar dua pria aneh.
03/06/21
KAMU SEDANG MEMBACA
enemy love
FanfictionSedikit ubahan kata kata hanya sama dalam tempat dan topik (18+/BL) Karya tulis ini dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada maksud lebih untuk menjatuhkan atau merugikan pihak manapun. Dan segala masalah yang terpaut pada cerita ini tidak ada hubu...