Kerajaan Pajajaran

283 20 3
                                    

"Aku pun tidak tau Ki daksina, tetapi mari lah kita harus kembali ke Pajajaran"

"Baik lah syekh mari"

Akhirnya mereka sampai ke Pajajaran. Dan walangsungsang menyambut baik kedatangan syekh Nurjati dan Ki daksina.

"Paman dan syekh Nurjati, syukur lah kalian pulang dengan selamat"

"Alhamdulillah Raden tetapi tadi kita di setang oleh menduza di tengah perjalanan menuju Pajajaran"

"Astaghfirullahaladzim, tetapi paman dan syekh tidak apa-apa kan?"

"Tidak Raden kami baik-baik"ujar Ki daksina

"Yasudah mari masuk paman dan syekh, ayahanda sudah menunggu"

"Baik Raden"

•••••••••••

🌿

Kian Santang dan Rara Santang melanjutkan perjalanan ke Pajajaran. Cukup mengurus waktu dan tenaga mereka akhirnya memasuki desa di sekitar Wilayah Pajajaran.

"Alhamdulillah Rayi kita sudah dekat dengan istana"

"Iya bener Yunda aku sudah tidak sabar untuk kembali ke istana"

"Mari lah Rayi kita lanjutkan perjalanan ini"

"Baik Yunda"

••••••••••••

🍀

Di kerajaan Kusumanegara. Anggasari bedaya hanya menatap matahari yang cukup cerah. Hari ini dirinya hanya di dalam kamar dan tidak kunjung keluar. Jika dirinya keluar pun dia tetap saja, tidak di izinkan untuk keluar istana.

"Ayahanda dimana Rayi Anggasari?"

"Mungkin dia sedang di kamar"

"Boleh kah aku izin keluar bersama nya?"

"Baik lah putraku berhati-hati dan jaga adik mu"

"Sandika ayahanda, sampurasun"

"Rampes"

Anggara Santawiya berjalan menuju kamar Anggasari bedaya. Saat sampai di depan kamar dirinya memanggil nama adik nya

"Rayi keluar lah?"

Anggasari bedaya mendengar ucapan itu langsung membukakan pintu kamar. Dan melihat Raka nya sedang menunggu di depan kamar

"Ada apa Raka?"

"Mari lah ikut dengan ku keluar istana"

"Apakah ayahanda-"ucap Anggasari terpotong

"Kau tenang saja Rayi. Ayahanda mengizinkan kamu keluar, pasti kamu bosen di kamar mulu"

"Iya Raka"

••••••••••••••

🍁

Syekh Nurjati membawa peti yang di dalam nya tombak pusaka seribu memasuki istana Pajajaran. Ternyata di dalam Gusti Prabu Siliwangi sudah menunggu kedatangan nya.

"Kau sudah kembali Ki daksina, syekh Nurjati"

"Hormat kami Gusti prabu"

"Ini adalah pemberian dari Gusti Prabu Candrawitana"

"Lalu mereka mengatakan bahwa besok mereka akan datang kemari memenuhi pertemuan itu"

"Candrawitana kau memang tidak berubah"

Perjalanan Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang