Hinata mengambil kaos oversize dan memakainya, panjang kaos itu menutupi hot pants yang dikenakannya. Rambutnya di buat French braids.
Tangannya bergerak untuk mengambil tas ransel kecil dan kantung senjatanya. Hinata melangkah keluar kamar dan menemukan Hinatori yang sudah menunggunya di meja makan.
"Ohayou gozaimas, Sensei." Hinata menyapa dengan senyum cerah.
"Ohayou.." sedangkan Hinatori yang disapa membalas dengan wajah malasnya.
Hinata terkekeh pelan, "Apakah kau memerlukan aku untuk memasak, Sensei?" Hinata bertanya untuk memastikan. Karena memang selama ini dialah yang memasak, dan alasannya karena tidak tega melihat Hinatori yang usianya hampir memasuki 2 abad harus memasak sendiri. Meskipun sudah berulang kali kebaikannya dilarang atau ditolak oleh Hinatori, Hinata tetap melakukannya.
"Tidak, kau membawa banyak sereal kemari." Ucapnya sambil menunjuk beberapa box sereal yang ada diatas meja.
Hinata mengangguk, "Aku akan keluar untuk berlatih sebentar, mungkin aku akan pulang malam. Jangan menungguku, Sensei." Hinata berucap seraya berjalan menuju pintu geser.
Hinatori mendengus, "Tidak ada yang menunggumu, bocah."
Hinata tertawa kecil sebagai tanggapan, setelah selesai memasang sandal ninjanya dia segera berdiri dan meninggalkan kediaman Hinatori.
~~Sugar~~
Air mengalir dengan deras mengguyur tubuh Hinata yang duduk bersila disalah satu batu disana. Dia memejamkan matanya berusaha berkonsentrasi dan beradaptasi dengan air.
Sudah satu jam dia bertahan dalam posisi itu, dengan wajah tenangnya Hinata duduk dibawah air terjun.
Ini adalah metode latihan yang dia pikirkan, mencoba menyatu dengan air. Maksudnya, mencoba untuk bisa mengontrol air dengan baik. Karena elemen dasar miliknya adalah air, Hinata berusaha untuk mengembangkannya dan menggunakannya untuk me-re-design Jyuuken miliknya.
Setelah berdiam diri selama 2 jam disana, Hinata merasa lebih baik. Dia berdiri dan mengaktifkan Byakugannya, kemudian berusaha untuk mengeluarkan chakra dari setiap titik tonketsu-nya untuk mengendalikan air yang mengguyur tubuhnya.
Perlahan tapi pasti, air yang mengalir itu mulai mengikuti gerakan tangan Hinata yang terlihat sangat fleksibel. Hinata kemudian mengangkat tangan kanannya dan membuat air ikut bergerak karena chakranya.
Hinata menghentikannya setelah mengerti konsep berlatih mengendalikan air selama 3 jam. Meskipun diawal terlihat mudah, tapi cukup sulit untuk akhirnya dia bisa mengendalikan airnya dengan lebih baik. Air adalah sesuatu yang bebas, jadi dia harus ekstra untuk bisa mengontrolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...