Love Is Him

125 11 0
                                    

Aku duduk di bawah pohon mangga tak jauh dari lapangan basket. Mataku sibuk memperhatikan sosok tampan yang sedang mendrible bola dengan lincahnya, sambil sesekali tersenyum senang. Di pinggir lapangan basket tampak segerombolan cewek-cewek centil meneriaki sosok tampan itu.

"Danyyyy.. Dany! Dany! Yeeeeeyy" teriak mereka antusias. Dany melemparkan tawa badainya dan memberikan ciuman jauh pada mereka. Membuat cewek-cewek itu makin heboh saja.

Cih! Dasar! Nenek-nenek lampir tak tau diri. Apa mereka tidak tau kalau Dany itu pacarku? Ehem, maksudku, nanti dia akan jadi pacarku. Jadi sebaiknya mereka jangan terlalu berharap. Sembarangan saja menyoraki calon pacarku! Hehehe, calon pacarku? Mmm amin dehh.

Buughh!!

Adowww! Apa ini? Bola kaki? Sialan! Siapa sih yang main sepak bola dan sembarangan menendangnya ke arah kakiku? Kurang ajar! Kan sakiittt! Aku segera mengusap-ngusap betisku yang tampak memerah akibat tendangan bola tersebut.

"Kamu tidak apa-apa? Aduh, aku tidak sengaja menendangnya ke arahmu. Maaf ya?"

Tiba-tiba seorang cowok berkulit coklat tua sudah berjongkok di depan kakiku dan hendak menyentuh betisku yang terkena tendangannya tadi. Aku langsung sadar siapa dia dan segera menarik kakiku.

"Hah! Kamu?! Apa sih! Jangan sentuh kakiku!" Kataku kasar sambil berdiri cepat-cepat.

Cowok itu pun ikut berdiri. Tubuhnya yang tinggi membuatku harus mendongakkan kepala melihatnya. Mulutnya terbuka hendak mengatakan sesuatu. Tapi aku langsung berkata,

"Kamu tidak bisa ya, kalau tidak mengganggu waktu santaiku?" Kataku sambil melotot.

Tiba-tiba teman-teman lain yang juga main sepak bola telah berdiri di samping lapangan sambil berteriak-teriak.

"Cieee cieeee yang lagi pacaran" teriak salah satu diantara mereka.

"Val! Pacarannya ditunda aja dulu kalo udah abis main bola!"

Mukaku langsung merah. Aku menatap Valen dengan tatapan bak singa jantan yang hendak menerkam lawannya. Ganas!

Tanpa basa-basi aku langsung beranjak pergi secepatnya. Namun sialnya, entah hari ini aku sedang apes atau apa, selagi aku berjalan meninggalkan Valen, tiba-tiba...

Bughhh!!

Sebuah bola basket melayang di kepalaku dan membuat langkahku kehilangan keseimbangannya. Aku terjatuh! Di tengah-tengah lapangan! Diteriaki oleh puluhan siswa-siswi baik yang berada di lapangan maupun yang lagi duduk-duduk di depan kelas mereka. Malunyaaaa!!!!

Aku langsung berdiri secepatnya. Aaarrgghhh! Oh Tuhan! Mengapa Engkau biarkan ini terjadi? Why?! Dan tanpa kusadari sosok tampan dengan keringat di tubuhnya yang membuat penampilannya lebih.. Sexy bo! Berlari menghampiriku dan tanpa izin mengusap-ngusap kepalaku.

"Maaf ya Mya! Aku tidak sengaja!"

Aku terperangah. Dany! OMG helloooo! Dany mengusap kepalaku! Dengan tangannya! Aku pun hanya bisa mengangguk-angguk seperti orang wowo. Ya ampun! Baru kali ini aku melihat Dany dari jarak sedekat ini. Biasanya aku tak berani mendekatinya di kelas. Hanya bisa curi-curi pandang ke arahnya yang duduk di agak jauh di belakangku. Dan.. dia memang menawan. Sungguh. Matanya yang bulat dan coklat muda, hidungnya yang mancung, bibir kecilnya yang penuh, astaga!! Memalukan sekali dia harus melihatku karna peristiwa konyol seperti ini!

Tanpa kusadari Dany telah pergi melanjutkan permainan basketnya. Kulihat gerombolan cewek-cewek genit di samping lapangan basket merengek-rengek iri. Hahaha sudah kubilang kan! Jangan terlalu berharap! Aku pun berjalan dengan sumringah menuju kelas. Sejenak mataku sempat bertatapan dengan Valen yang berdiri menyaksikan dari lapangan bola. Raut wajahnya tampak.. entahlah! Kecewa? Ah biar saja! Yang penting, Dany mengusap kepalaku!!!

Love Is HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang