"DOR!"
"DOR!"
"kemarilah jika kau ingin hidup! Jangan menyusahkan kami hei!""hhh"
"hhh"
"aku harus pergi dari sini."
Ditengah hutan pinus ia berlari diantara peluru peluru, lolongan lolongan hewan buas itu ia hiraukan demi hidupnya."kemana anak sialan itu pergi? Menyusahakan pekerjaanku saja."
Orang orang itu menyebar ke segala penjuru, satu dua berbisik sambil berjalan diantara pohon pohon pinus.
"anak itu lebih berbahaya dari yang kuduga." kata seseorang dari mereka.
"ya, dia berhasil melukai 3 anggota kelompok kita hanya dengan senapan kecilnya itu, sungguh menyebalkan." timpal salah satu teman mereka.Kepak sayap burung terdengar, tupai tupai berlarian menyembunyikan diri. Seorang gadis berambut pirang terlihat berlari sambil sesekali menoleh kebelakang.
" apakah orang orang itu sudah berhenti mengejarku?" tanyanya dalam hati.
Ia berjalan dengan pelan, sesekali menoleh dan berhenti untuk sikap kewaspadaan. Ia kembali memandang hutan disekitarnya, terlena dengan keindahannya. Burung burung sesekali terbang melintasinya, lalu bertengger di dahan dan bersuit suit ria. Sayup sayup terdengar suara gemericik air. Ia berjalan menuju sumber suara itu.
"aku haus, aku akan kesana."
Tapi sekali lagi ia terlena akan hutan pinus.<<>>
"Alfie, bunga apa itu?"
"namanya forget-me-not, indah bukan?" jawab seorang lelaki berusia sekitar 60an tahun bernama Alfie.
Mereka berdua memandang bunga itu dengan penuh perasaan.
"akan kupetik untuk hiasan meja makan." Alfie diam saja, ia sudah tau jika anak itu akan selalu memetik bunga bunga yang indah seperti itu untuk dibawa pulang. Beberapa saat kemudia anak itu kembali berkata, atau lebih tepatnya menjerit."hei, hilat! Seekor tupai ekor merah, uuuu ada lagi, lihat itu!" anak itu melihat dengan mata berbinar binar.
"Niv, jika kau menjerit seperti itu para moose disekitar sini akan pergi." jawab Alfie sambil terkekeh.Perburuaan moose mereka dilanjutkan, mereka terus menelusuri setapak sambil sesekali berhenti untuk menirukan suara moose.
"Alfie, lihat, ada seekor moose" katanya sambil berbisik, "aku akan menembaknya." Ia menyiapkan senapannya, siap membidik. Hingga seekor burung bersayap biru terbang diatasnya. Pandangannya teralihkan pada burung itu.
"DOR!"
Suara tembakan itu seketika menyadarkannya.
"Alfie! Sudah kubilang aku yang akan menembaknya!" serbu anak itu sambil bersungut sungut. Alfie terkekeh mendengar perkataan darinya. Alfie berjalan mendekat ke moose yang baru ditembaknya sambil berkata,
"jika kau tidak segera menembak, moose itu akan keburu kabur Niv."<<>>
Anak itu sampai pada gemericik air yang didengarnya, sebuah mata air kecil yang airnya terlihat sangat segar. Ia menoleh sekitar berharap tidak ada orang orang yang memburunya.
"kurasa aman aman saja."
dia pun mengambil wadah air yang dibawanya. Dia meneguk air dari sana, tenggorokannya yang belum teraliri air dari tadi pagi terasa sangat segar. Ia terus saja meneguknya sambil sesekali membasuh mukanya.
"akhirnya aku menemukanmu."
Ia terkejut, seseorang sudah meringkus tubuhnya.
"lepaskan aku!" bisiknya sambil berusaha melepaskan cengkeraman orang itu.
"tentu aku tidak akan melepaskanmu tuan putri" jawab orang itu dengan sinis, dia berusaha mengikat kedua tangannya. Tapi ia terlalu berontak, tangan kanannya akhirnya terlepas dari cengkeraman orang itu, tangannya langsung menyambar senapan yang berada di bawah kakinya.
"DOR!"
"arrghh!"
Tembakannya mengenai bahu orang itu, ia menembak lagi hingga orang itu tumbang mengerang kesakitan."suara apa itu?"
"kurasa asalnya dari sana."
"yeah, Gringle pasti berhasil menangkap anak itu."
Orang orang itu berjarak tak jauh dari tempat kejadian. Hanya saja saat mereka sampai mereka hanya menemukan orang yang mereka sebut Gringle mengerang kesakitan. Putri yang hilang itu tidak ada disini!"hhh"
"hhh"
"kurasa aku aman disini." katanya pada pohon pinus tempatnya bersembunyi. Tempat itu sangat tenang, alamnya serasa membisu. Sangat lama hingga ia bisa mengeluarkan suara
"kurasa aku aman disini."
"jika aku tertangkap aku akan mati." katanya pada pohon pinus tempatnya bersembunyi.—
Auzzhn - 04.04.21
KAMU SEDANG MEMBACA
Nivedia : Lost Princess
FantasiKau hanya harus berlari, melewati peluru peluru yang berterbangan, menerjang angin dan para binatang buas. Menarilah dibawah hujan, memandang langit menerima tetes hujan membasahi bumi. Lalu kau harus menjadi peri yang bersembunyi diantara pohon poh...