Hujan turun begitu deras, petir menggelegar memecah kesunyian malam. Di ujung desa yang hanya ada 6 rumah yang gelap gulita, kecuali rumah paling dekat dengan sungai yang masih ada cahaya lilin.
"Tolong panggil mak suro!" Suara pak tukimin ditengah hiruk pikuk suara tangisan dan raungan wanita setngah sadar yang sedang hamil besar.Rahman lansung lantang pungkang keluar rumah setelah tidak lama ayahnya pak tukimin menyuruhnya memanggil mak suro. Ditengah hujan yang semakin deras, kedinginan dan rasa takut bercampur aduk dalam diri Rahman yang hanya sendirian dari ujung desa kerumah mak suro.
Rahman berhenti mendadak ketika melihat jembatan kayu yang akan dia lintasi ke rumah mak suro sudah hanyut dibawa arus sungai. Rahman terduduk sambil menangis, dalam pikirannya hanya memikir kan istrinya yang kesakitan akan melahirkan

KAMU SEDANG MEMBACA
HANIN
Thơ caAntologi puisi tentang kerinduan yang mendalam dan ketakutan untuk pulang menghampiri sang milik rindu. luka dan rindu, dua prasaan berbarengan dipikul di pikiran manusia lemah tapi tidak pernah menyarah.