🌿23🌿

882 59 4
                                    

•°•°•°•°•°

Prankk!

Bunyi pecahan gelas terdengar nyaring, hingga membuat seorang wanita paruh baya yang sedang berada di ruang tengah langsung berlari cepat ke arah dapur, dimana sumber suara pecahan berasal.

"Zefa! Astaghfirullah, Kamu ngga papa, kan? Kenapa bisa jatuh?" Sabrina panik, wanita berjilbab itu melihat gelas kaca yang telah pecah berkeping-keping.

"Zefa mau bunda jujur." Mata Zefa menatap kosong pada pecahan gelas dilantai. kemudian menatap bundanya dengan tatapan yang sulit diartikan, "Zio sudah menikah?"

Deg!

Sabrina terkejut bukan main mendengar ucapan putrinya barusan.

"A-apa? Zef-fa kamu—"

"Zefa tau." Zefa menatap dingin ibunya. Gadis itu maju selangkah, membuat Sabrina tanpa sadar berjalan perlahan mundur kebelakang.

"Kenapa bunda merahasiakan ini?"

Sabrina terdiam, ia bingung akan menjawab apa. Matanya terus menatap sang putri yang terlihat frustasi.

"Bunda tau, Zefa sangat mencintai Zio, kan?" Zefa terus bertanya, "lalu kenapa bunda tidak membiarkan Zefa berjuang? Kenapa? Kenapa bunda?!"

"Tapi nak, kamu dan Zio—"

"Cuma sepupu," potong Zefa cepat. "Hukum mengatakan bahwa sesama sepupu diperbolehkan untuk menikah, lalu kenapa kalian semua menghalangi Zefa untuk mendapatkan Zio?"

Sabrina membisu. Wanita berjilbab itu tak mampu berkata-kata lagi.

"Bun, Zefa mencintai Zio dan Zefa ingin menikah dengan Zio, tapi kalian semua menghalangi Zefa!"

"Nak, tenanglah dulu, ayo kita bicarakan baik-baik dulu," bujuk Sabrina dengan nada bergetar.

Tapi Zefa malah berdecih sinis, gadis itu menghindar kala sang ibu akan menyentuhnya.

"Zefa akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Zio kembali! Apapun yang terjadi, Zefa akan mendapatkan Zio kembali!" Ucap Zefa kemudian berlalu pergi meninggalkan Sabrina yang mematung diam ditempatnya.

*

"Jadi? Ada apa kakak memanggil ku?"

Kedua mata Deni yang tadinya tertutup kini terbuka. Ia menatap dalam diam sosok Aira yang mengenakan mini dress ketat dihadapannya. Pria itu sedikit menegakkan tubuhnya.

"Jangan tatap aku begitu, jika mau langsung saja." Kata Aira ambigu seraya menyeringai kecil. Kedua bola matanya berkilat menatap nakal pada Deni.

"Kau tahu apa tujuanku memanggilmu kesini?"

Aira menaikkan sebelah alisnya, gadis itu terkekeh kecil, "apa kakak kira adik mu yang manis ini adalah seorang cenayang?"

Deni diam. Matanya terus mengikuti gerak-gerik Aira yang mendudukkan dirinya di kursi seberang mejanya, dengan gaya sensual.

"Aku memanggilmu, karena ingin meminta tolong."

Aira mengangkat sebelah alisnya. Tersenyum mengejek kepada Deni. "Hey, sejak kapan kakak ku yang perkasa ini suka meminta tolong pada orang lain?"

Deni memutar matanya malas. "Kau tau dia?" Deni meletakkan selembar foto di atas meja, lalu menyodorkannya pada gadis itu.

Aira terkekeh pelan, gadis itu kemudian beranjak dari duduknya dan kemudian dengan santai mendudukkan dirinya di pangkuan sang kakak.

"Aku punya banyak rencana sayang," ucap Aira tersenyum miring. "Dan mungkin dia juga akan menjadi salah satu sasaran rencanaku."

"Oh ya?"

Aira tersenyum manis. "Arlen adalah teman dekat Lulu, dan tujuan utamaku adalah menghancurkan gadis sombong itu, dan kurasa itu semua tidak sulit."

Deni diam, membuat Aira mendongakkan kepalanya menatap pria itu.

"Kenapa diam? Apa kau marah karena kau tahu aku ingin menyakiti adik kandungmu?" Tanya Aira dengan senyum sinisnya.

Deni merunduk. Membuat bola matanya dan mata Aira saling bertubrukan.

"Sebegitu bencinya dirimu dengan adik ku itu?"

Aira berdiri dari pangkuan Deni. Gadis itu tertawa pelan penuh sarat akan kebencian. "Kau tau penyebab diriku membencinya."

Deni berdehem pelan. Pria itu ikut berdiri dan kemudian memeluk Aira dari belakang, melingkarkan tangannya di pinggang Aira. "Jika kau mau, sakiti saja dia, aku tidak perduli."

Aira kembali tertawa. Gadis itu berbalik, lalu melingkarkan tangannya ke leher Deni dan mengelusnya pelan. "Jadi, apa yang kau mau aku lakukan untuk Arlen?"

Deni menyeringai kecil, kemudian berbisik pelan ke telinga Aira. Membuat gadis itu tersenyum lebar.

"Sesuai keinginan mu."

•°•°•°•°•°•

Woohhh akhirnya update lagii.

Gimana part ini?

Vote dan komen jangan lupa ya bruuhh, lopyu❤️❤️

Good Or Bad Couple? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang