Chapter 15 - Daddy's still Mad

1.2K 93 10
                                    


Nyongan... Cuma mau menjelaskan kenapa di Chapter sebelumnya tiba-tiba muncul nama Denise, padahal sebelumnya ga disebutin Denise. Nah jadi di Chapter sebelumnya ada paragraf yang gue hapus dan karena ketidak telitian gue, paragraf setelahnya nama Denise masih ada belum gue hapus. Tapi udah gue edit lagi kok..

Sorry kalo Typo bertebaran ya!

Dan gue minta apresiasi dari kalian ya guys buat cerita ini! Kembali lagi karena gue butuh boost energi dari kalian dengan cara apa? Dengan vote dan comment pastinya. 😄 

┅x┅x┅x┅x┅x┅x┅x┅x

"Makasih By.." ucap Rose memberi senyum ke Dion. Kini keduanya sudah berada di teras Rose 

"Heem.." Dion mengulas senyumnya. Lantas tangannya setengah memeluk kepala Rose untuk mencondongkan ke depan lantas memberi kecupan di kening Rose. 

"Aku pulang ya... Kamu masuk gih. Habis ini langsung istirahat yaa.." pesan Dion. Rose mengangguk. 

"Kalau udah sampe rumah jangan lupa kabarin!" ucap Rose.

"Kabarin pakai apa? Handphone mu kan rusak." ujar Dion.

"DM di ig atau twitter aja, nanti aku buka lewat tab." ucap Rose. "Atau kalo mau face time juga bisa.."

"Iyaa sayangkuuu..." ucap Dion mencubit gemas pipi Rose. "Aku pulang dulu!" ucap Dion lantas membalikkan badannya saat sudah mendapat anggukan dari Rose.

"Hati-hati yaa.. Jangan ngebut bawa motornya!" teriak Rose saat Dion sampai di gerbang. Dion berbalik lantas memberi hormat.

"Siap Ibu Negara!" ucap Dion berkelakar.

"Apaan coba ibu Negara!" ucap Rose terkekeh. Dion pun tersenyum gemas.

Setelah Dion sudah menjalankan motornya dan menghilang dari pandangan, Rose segera masuk ke rumahnya. Rose berjalan ke arah tangga, baru berjalan di tengah tangga suara Lukas menghentikannya.

"Bawa oleh-oleh apaan itu dek?" tanya Lukas dengan outfit kaos tanpa lengan abu-abunya dan celana pendek cargo berwarna hijau army. Lukas baru saja muncul dari dapur karena di tangannya ada mie cup yang masih mengepulkan asapnya.

Rose berhenti karena suara kakaknya. Lantas berbalik menatap kakaknya dan mengangkat tas kantong kainnya yang berisi baju kotornya 

"Ini? Baju kotor. Mau?" ucap Rose. 

"Emang lo habis ngapain? Kok pakai hoodie Dion dan rambut lo basah gitu?" tanya Lukas. Rose menghela nafasnya. 

"Ceritanya panjang bang. Gue ganti baju dulu, keburu risih ga pake bra." tutur Rose berterus terang.

"Mana.. Mana.. mau lihat!!" Lukas memelototkan matanya. 

"Dasar mesum!!" ucap Rose sambil berlari ke arah kamarnya. Lukas pun terbahak.


"Hmm.. Mie lagi, mie lagi.." ucap Rose begitu duduk di samping Lukas dan mendapati Lukas tengah menikmati mie cupnya seraya menonton tayangan film berbayar.

Rose sudah berganti dengan setelan hotpants putihnya, namun masih tetap memakai hoodie Dion yang terlihat kebesaran ketika dipakai Rose.

"Sirik aja sih lo, Lo pengen? Niiih.." ucap Lukas hendak menyuapkan ke mulut Rose. Rose menggeleng.

"Enak banget lho Ca, ini namanya menikmati hidup, hidup lo tuh jangan lempeng-lempeng amat lah Ca. Masa selama 17 tahun lo ga pernah makan mie. Sayang banget.." ejek Lukas.

"Biarin lah.. Lo ingat ga sih bang? Mami tuh sakit kanker karena keseringan makan mie instan, makanya papi selalu ga ngebolehin kita buat makan mie instan. Nah elo malah sering banget makan mie. Gue itu sering negur lo supaya lo bisa lebih ngurangin lagi makan mie nya bang. Karena kalo keseringan ga baik buat kesehatan lo." ucap Rose sendu.

My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang