Ketakutan terbesarku adalah melihat dirimu menangis tidak bahagia dihadapanku.
"Bersiaplah, sebentar lagi Lili akan sampai." seru Mario. Semua anggota Relegan sudah bersiap dengan balutan gaun dan jas berwarna merah. Kharisma dari keluarga Relegan sangat terasa. Pak Yitno dan bu Nendah bertugas untuk memberikan topeng kepada tamu-tamu yang akan datang.
"Sayangku, setelah tugas kita membagikan topeng ini selesai. Kita akan berdansa di dalam mengikuti irama." ujar bu Nendah dengan membayangkan bagaimana mewahnya pesta ini akan berlangsung.
"Berdansa?" ulang pak Yitno.
"Iya."
"Aku tidak bisa berdansa. Jika aku berdansa maka pesta romantis ini akan berubah menjadi komedi."
"Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kamu tahu terakhir kita berpesta? Aku sangat kaku sekali layaknya boneka kayu."
"Nanti aku akan mengajarimu, jangan lupa nanti upload foto kita ya di berbagai macam media sosialmu. Hastag MGPT."
"MGPT?"
"Malam Gelap Pesta Topeng."
Rencana Mario berjalan dengan lancar untuk memberikan kejutan kepada Lili. Benar. Ini adalah pesta topeng untuk istrinya. Satu persatu tamu undangan berdatangan memasuki Mansion Relegan dengan memakai topeng, hanya dua topeng yang berbeda dan dikhususkan untuk Mario dan Lili.
"Untuk apa membuat pesta yang meriah ini hanya untuk wanita kampungan itu?" sindir Ruby kepada Mario yang berada dua langkah dibelakangnya.
Lelaki itu mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh ibu sambungnya itu, jelas dia menjelekkan Lili. Mario menghampiri Ruby. "Dia istriku, Bu. Jadi aku harap Ibu bisa ikut memeriahkan pesta kejutan ini." ucapnya kemudian berlalu meninggalkan Ruby yang masih menggerutu.
Lili sudah berada di halaman depan Mansion Relegan dan disambut dengan senyuman manis oleh suaminya. "Aku menunggumu. Segera ke dalam," katanya kemudian mengecup singkat pipi Lili di depan Lalea dan Zio kemudian berjalan masuk dan meninggalkan Lili yang terpaku. Mata Lili membulat, apa yang sudah dilakukan oleh suaminya itu sungguh membuatnya sangat malu. Zio, lelaki yang mencintai Lili dalam diam hanya bisa memalingkan wajahnya, ia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali berharap bahwa Lili selalu bahagia.
Lili masuk ke dalam dengan memakai topeng yang diberikan oleh bu Nendah. Ia berjalan menuju tempat para tamu berkumpul, lampu memfokuskan sorotannya pada dirinya sehingga membuat pasang mata ke arahnya.
Pesta berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan oleh Mario, sekarang waktunya berdansa. MC mengarahkan para tamu serta keluarga Relegan menuju ballroom. Di sana terdapat iringan music yang membuat suasana makin romantis.
Mario berdansa dengan Lili, Ruby dengan Haruman, Pandu dengan Amaya dan Zio dengan Ghefira, Randi dengan Lalea serta bu Nendah dengan pak Yitno. Keluarga Pranata dan Zarnathan pun sangat antusias mengikuti pesta topeng ini.
Lalea merasa tidak nyaman ketika berdansa dengan Randi, bahkan lelaki itu tidak tahu isi hati wanita yang berada didekatnya itu.
"Hai," Randi memulai pembicaraan dengan menyapa Lalea.
"Hai."
"Randi, aku ingin mengatakan sesuatu. Rahasia diriku akan kubagi padamu."
Randi yang ingin mendengarkan rahasia Lalea pun harus menghentikan dansanya dan menghampiri Arman, karena ayah dari lelaki itu memanggilnya. Lalea menghela nafas, jantungnya semakin cepat berdebar, ia mengumpulkan nyalinya untuk mengatakan semuanya pada calon suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRANI
Romance[Based on True Story] Haliaca Putri Pranata--Wanita muda dan lugu itu selalu berpikir, apakah ia pernah melakukan kesalahan sehingga takdir menempatkan dirinya pada lelaki yang tak tahu cara menghargai wanita? Ia masih teringat perkataan Mario setel...