6 🍜

633 51 0
                                        

Boss JK

BG SOUND: BTS FILM OUT

Lisa berlari keliling lapangan besar milik Jungkook, keringat menetes deras dari dahinya meski udara pagi yang sejuk mencoba menenangkan. Namun, semangatnya yang membara lebih kuat daripada suhu rendah itu. "Sekretaris... sekretaris...," gumamnya dalam hati, berusaha memahami apa itu sebenarnya pekerjaan seorang sekretaris. Meskipun ia tak tahu apa itu, dia tetap berusaha keras, seperti kalau ada yang suruh dia makan nasi dengan sambel terpedas di dunia.

''Pekerjaan sekretaris ini mungkin akan sangat sulit," pikir Lisa sambil melanjutkan larinya. "Tapi aku pasti bisa! Pasti bisa!" Hanya dengan mantra itu ia coba meyakinkan dirinya. Sementara itu, dia mulai membayangkan dirinya mengenakan jas kantor, tangan memegang buku catatan besar, dengan ekspresi wajah serius yang membuatnya tampak lebih matang daripada usia sebenarnya.

Setelah berlari-lari mengitari lapangan, Lisa merasa sedikit puas. Pagi semakin terang, dan saat dia kembali ke rumah, matanya menangkap pemandangan yang cukup mencengangkan. Di halaman, tiga pria tengah berlutut dengan wajah tercabik, penuh darah, di bawah kaki Jungkook. Lisa hampir terjatuh dari kaget.

"Saham kalian akan anjlok besok, kecuali kalian ingin mati di tanganku?" tanya Jungkook dengan suara dingin, disertai smirk yang bikin bulu kuduk berdiri.

Tiga pria itu tak berani bergerak, hanya menunduk. Hening. Sampai Jungkook kembali mengomel, "Kalian bertiga adalah budak yang sangat buruk! Aku tahu tentang konspirasi rahasia perusahaan yang kalian sembunyikan! Apa kalian kira aku bodoh?!"

Lisa masih berdiri di sana, merasa kayak lagi nonton drama thriller dengan plot twist yang nggak terduga.

Jungkook melambaikan tangan, memberi aba-aba. Dalam hitungan detik, bodyguard yang tampak lebih banyak daripada jumlah pekerja di rumah itu muncul dan menyeret ketiga pria bersimbah darah itu dengan paksa. Mereka akan dibawa ke ruang lilin—tempat misterius yang hanya diketahui oleh orang-orang yang punya level kekuasaan lebih tinggi daripada Presiden.

Saat suasana kembali sepi, Lisa melangkah mendekat dengan tatapan dingin. Entah kenapa, langkahnya terasa lebih dramatis daripada langkah model catwalk di panggung.

Jungkook melihat Lisa datang dan langsung panik, mengira ada yang salah dengan dirinya. "Lisa, kamu ngapain pagi-pagi begini?" tanyanya, suaranya agak cemas seperti orang yang baru kehilangan kunci mobilnya di tengah keramaian.

Lisa menatapnya dengan wajah datar. "Kamu sendiri ngapain?!" jawabnya dengan nada yang lebih dingin dari es krim beku. Kalian tahu kan, tipe jawaban yang kayak "eh, gue nggak peduli loh", tapi dalam hati sudah ada ribuan pertanyaan.

Jungkook menarik napas panjang dan akhirnya melangkah maju, merangkul Lisa dengan penuh kekuatan. "Lisa, mereka... mereka coba bikin konspirasi di perusahaan, mereka pengkhianat!" kata Jungkook, berbicara dengan sedikit terengah-engah. "Mereka nggak cuma itu, mereka juga yang bikin perusahaan jadi terpuruk dan membuat kita berpis..!"

Lisa mendengarkan dengan tatapan yang mulai mengeras. Tiba-tiba ia bertanya, "Berpis... apa? Kau sembunyikan sesuatu dari aku ya?"

Jungkook seakan terkejut dengan pertanyaan itu, seolah tiba-tiba berada di ujian mendalam. "Lisa, please..." katanya sambil mengelus rambut Lisa, dengan lembut namun penuh harapan.

Saat itulah, kejadian tak terduga terjadi dalam sekejap, Jungkook menempelkan bibirnya ke bibir Lisa. Ciuman itu singkat, namun seolah menyampaikan semua perasaan yang ada di dalam dirinya.

"Lisa, kamu tetap kesayangan ku," bisik Jungkook dengan nada yang penuh pengertian dan kehangatan. “Meskipun aku ini bos yang galak dan kadang kelihatan keras, kamu tetap penting banget buat aku.”

Di saat itu, Lisa merasa semua emosinya lumer seperti es krim di bawah sinar matahari. Semua rasa marah yang sempat berkecamuk hilang begitu saja. Perasaan yang sejujurnya sudah lama tak dirasakannya perasaan yang penuh dengan kenyamanan, kedekatan, dan... kenangan masa lalu yang sudah lama terpendam.

Tak sadar, Lisa menggenggam leher Jungkook, perlahan mendekatkannya lagi, tanpa berpikir dua kali.

Jungkook pun membalas, kali ini lebih lembut dan penuh kasih sayang. "Lisa, ada yang tegak... tapi bukan keadilan," kata Jungkook dengan nada menggoda.

Lisa terkejut, matanya membelalak. “Apa? Apa ini?” tanyanya, sedikit bingung, meskipun tubuhnya sudah merasakan sesuatu yang aneh. "Ehh... Tunggu dulu!" pikirnya dalam hati. Tiba-tiba, ia merasa sesuatu menusuknya di bagian bawah tubuhnya.

"Itu adikku, Lis," kata Jungkook sambil tersenyum nakal. "Bantu tidurin lagi ya." Lalu, dengan gerakan cepat yang bahkan lebih cepat dari Formula 1, Jungkook langsung melumat bibir Lisa dengan penuh gairah.

Di tengah-tengah itu, Jungkook menggendong Lisa dengan penuh kebanggaan, seolah dia adalah superhero yang menyelamatkan dunia. Mereka tetap berada dalam posisi yang hampir sama saat mereka berjalan ke kamar.

Begitu sampai di kamar, Jungkook langsung merebahkan Lisa di atas kasur, dengan gerakan yang cepat, dan melanjutkan ciumannya. Keadaan semakin panas, dan Lisa yang baru saja berolahraga, kini merasa tubuhnya semakin panas lagi seperti perasaan ketika jatuh cinta pertama kali.

Jungkook, dengan tangan kekarnya, mulai melepas jaket olahraga Lisa, sedikit demi sedikit. Matanya langsung tertuju pada dua gundukan di dada Lisa yang masih tertutup bra hitam. "Hmmm, ini kayaknya lebih seru dari yang ku bayangkan," pikir Jungkook dalam hati, tapi tentu saja, dengan penuh rasa hormat terhadap privasi Lisa.

Namun, tepat saat suasana semakin memanas, tiba-tiba... pintu kamar terbuka dengan suara keras. Seketika, Lisa terkejut dan Jungkook yang sedang fokus banget hampir melompat dari kasur.

"Lee Hye Yeong, kenapa masuk?! Aku sedang... eh... ehhh..." Jungkook kebingungan melihat ke arah wanita yang baru saja masuk. Ya, wanita itu adalah Bibi Lee Hye Yeong, yang ditugaskan oleh Jungkook untuk merawat Lisa dari pagi hingga malam.

"Maafkan aku, Tuan Jungkook," kata Bibi Lee Hye Yeong, tampaknya tak terpengaruh oleh situasi canggung itu. "Tapi apakah kamu lupa kalau Lisa harus makan pagi sekarang?"

Jungkook hampir pingsan, sementara Lisa hanya bisa menatap ke arah Bibi Lee dengan tatapan bingung dan tidak tahu harus berkata apa.

"Sudah deh, lanjut aja! Bibi Lee, jangan ganggu kami!" kata Jungkook dengan sedikit emosi yang tersisa.

"Baiklah, Tuan, saya akan kembali ke dapur," jawab Bibi Lee dengan nada yang penuh pengertian, seolah kejadian barusan adalah hal yang biasa terjadi.

TBC

Boss Jk (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang