Rencana jahat

324 25 2
                                    

Saat berjalan ke tempat itu dan mulai terlihat wajah dan sosok Raden Kian Santang.tiba-tiba Anggasari bedaya dan juga Raka Anggara Santawiya, kaget mengenali wajah seorang pria itu.
Saat Kian Santang tepat di depan semua. Anggasari bedaya dan kian Santang sama-sama hanya bengong. Mereka memangil bersamaan

"Gagak lumayung?"ucap nya kaget

"Dewi Ayu?"ucap nya kaget

"Dewi Ayu, kau cantik sekali. dirimu  sangat sopan, seperti nya kau orang baik"ucap surawisesa dalam hati

"Dewi Ayu Raka, apakah dia yang sudah menolong ku Raka?"

"Iya dia yang menolong ku saat mencari batu Sandakala"

"Apa batu Sandakala?"ujar Candrawitana terkejut

"Iya Gusti Prabu"

"Terima kasih kau sudah menyelamatkan ku"

"Sama-sama Raden"

"Kalian sudah saling mengenal rupanya"ujar Siliwangi

"Mari lah kita nikmati hidangan ini"

"Terima Gusti Prabu"ucap Anggasari bedaya

"Candrawitana, mengapa kau memberi ku tombak pusaka seribu?"

"Siliwangi, aku rasa tombak itu pantas untuk kau gunakan"

"Tetapi tombak itu milik kau?"

"Tombak itu sangat lah sakti, aku rasa j kau bisa menjaga dan mengunakan nya dengan baik"

"Putra dan putri ku sebaiknya kau antar nyimas Anggasari bedaya dan juga Raden Anggara Santawiya keliling istana"

"Baik ayahanda"

"Pancageni kau ikut bersama nya"

"Sandika Gusti Prabu"

Semuanya berjalan menuju taman istana. Mereka sudah bisa akrab walaupun baru bertemu.

"Istana Pajajaran sungguh luas ya?"

"Iya Rayi. Aku sangat senang bisa mengenal kalian semua"

"Aku pun juga senang mengenal mu"ujar gagak ngampar

Anggasari bedaya sedang menatap bunga-bunga di sana dan saat ityu pula Raden kian Santang datang di samping nya.

"Ternyata kau yang bernama Raden Kian Santang, aku sudah tidak asing dengan nama mu. Tetapi aku baru melihat mu"

"Nyimas tak usah kau, puji diriku. Seharusnya kau yang di puji, Karena kau itu sangat berani"

"Ternyata semua orang benar, kalau kau itu bijaksana, baik dan rendah hati dan namamu sangat bagus"

"Nyimas kau selalu saja memujiku, oh ya bagaimana keadaan kerajaan kau?"

"Masih saja banyak musuh, tetapi insyaallah ayahanda bisa membereskan itu semua"

"Lalu dimana ibunda mu?"

"Ibunda sudah meninggal"

"Maaf nyimas aku tidak tau"

"Tak apa Raden"

••••••••••••••••••

🌿

Di tempat lain nyi rompang, menduza,Sadewa, yudakara, akan menyusun rencana untuk kehancuran istana Pajajaran.

"Nyi rompang, aku mendapat kabar. Istana Pajajaran sedang kedatangan tau dari kerajaan Kusumanegara"

"Kusumanegara, Candrawitana adalah teman seperguruan nya Siliwangi. Mari lah kita akan menghabisi nyawa malem ini"

"Tapi bagaimana cara nya nyi rompang?"

"Aku akan masuk ke Pajajaran, menyamar menjadi emban dan menaruh racun di semua makanan dan minuman"

"Lalu apa yang harus kita lakukan nyi?"

"Kalian tunggu saja perintah ku selanjutnya"

"Baik nyi rompang"

Hari sudah mulai malam, mulai lah rencana nyi rompang di jalankan. Setelah masuk dan menyamar menjadi emban untuk mencapai tujuan nya.

"Kau tolong bantu menyiapkan makanan?"

"Baik"

Saat salah satu emban keluar dari ruang itu. Nyi rompang menaburkan racun ke semua hidangan itu. Setelah rencananya berhasil dia langsung bergegas ke luar.

"Rayi, mari kita ke ruang makan?"

"Iya Raka, nanti aku menyusul"

"Baik lah aku duluan permisi"

"Iya Raka"

Anggasari bedaya berdiri di luar istana. Dirinya hanya diam dan menatap langit. Dia juga bengong, saat itu pula Raden Kian Santang datang dan menegur nya.

"Nyimas, mengapa kau disini?"

"Eh....Raden aku hanya ingin melihat langit yang indah ini"

"Nyimas maaf, aku sudah membuat mu sedih?"

"Tidak Raden ini bukan salah mu"

Di tempat makan sudah mengumpul. Dan hidangan sudah ada di meja. mencuri pandangan indah, sepi dan harmonis.

"Dimana Kian Santang dan juga Anggasari bedaya?"ucap Siliwangi

"Ayahanda seperti Rayi Kian Santang masih di dalam"ujar walangsungsang

"Seperti nya Rayi Anggasari bedaya sebentar lagi sampai Gusti Prabu"

"Yaudah lah lebih baik mari kita makan saja"

•••••••••••

"Sudah lah Raden mari kita ke ruang makan?"

"Mari nyimas"

Saat tiba di ruangan itu seketika hening dan tiba-tiba saja ruangan itu terasa sangat mencengkeram.

"Ayahanda?"

"Kalian mari duduk?"ujar Siliwangi

"Iya ayahanda"

Sikap Anggasari bedaya seketika berubah dia lebih tertekan. Sontak suara dia bikin semua pecah dan tak sangka

"Stop, Raden jangan makan, makanan itu?"

"Tapi nyimas mengapa?"

"Makanan ini sudah di beri racun"

"Apa nyimas kau tak salah?"ujar Rara Santang kaget

Anggasari bedaya menunjukkan bahwa makanan itu sudah di beri racun yang sangat berbahaya.

"Jagat Dewa Batara, apa yang harus kita lakukan putriku?"

"Kita harus menotok nya untuk menghambat racun itu"

"Baik lah aku akan menotok Yunda"

"Maaf Raka aku harus menotok mu"

Saat itu luar sangat riweh dan sontak semua langsung keluar dan melihat apa yang terjadi

HAI GAIS

SEMOGA PART INI MENARIK YAA

Tunggu yaa gais

MAAF GAIS KALO GAK DAPET FEEL NYA. NAMANYA JUGA ORANG SUKA BEDA PENDAPAT KAN

SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN PART INI YAA

Halo gimana pendapat kalian

Semoga feel
kalau kurang dapet feel nya maaf baru belajar menulis oke makasih udah

JANGAN LUPA VOTE DAN JUGA FOLLOW MAKASIH

KALAU ADA SARAN BOLEH SARAN KOK TERIMA BAIK DAN BURUK DARI SARAN KALIAN

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, KOMEN DAN SHARE SEBANYAK-BANYAK NYA

THANK YOU ALL

Perjalanan Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang