si dingin || Lee Know x Lia

• kangen • [08]

Vomment nya dulu ,
And happy reading-!

—si dingin—

"HAHAHAHHAAHHA!!!" tawa ke tujuh cowok itu menggelar sampai keluar kost an

"YANG DI SEBELAH BISA DIAM TIDAK??!!!!"

Nah kan di sautin sama kost sebelah. Mereka hanya cerita-cerita biasa namun di sela-sela itu ada cerita humor, membuat mereka tertawa tanpa henti

"Dahlah anjing, gak mau kesurupan gua"

"Gak ngaruh gobs" ucap Felix sambil menyerobot makanan Aji

"Kemaren lu kemana no" tanya Calvin

"Ho'oh, Tumben-tumben lo keluar malem pake baju rapih" sambung Bayu

"Kepo lu pada" balas Lino

"OOOHH!! gua tau lu main sama pujaan hati lo kan" ucap Aji asal

"Sama Lia bang?"

Wah Felix cenayang

"..... WOOOW!!! BANG LINO RUPANYA PUNYA PUJAAN HATIII" ucap Haris sambil bertepuk tangan

Lino tidak membalas malas menganggapi nya nanti malah menjadi-jadi

Unknown

Kali ini lo boleh seneng
seneng
—J
19.33
Tunggu balesan gua ya
Arlino Artharrazka
—J
19.33

Lagi-lagi nomor tidak ketahui menerornya Lino pun bingung siapa dia sebenarnya? Darimana dia tau namanya?

Sudah beberapa kali Lino memblokir nomor tidak ketahui seperti itu

"Ck," Lino mendecak kesal

…ᘛ⁐̤ᕐᐷ

Lia selesai melipati pakaian nya gadis itu duduk di depan tv sambil memainkan benda pipih itu

Unknown

Hai cewek
19.35
Jangan deket-deket dia
kalo mau nyawa lu selamat
19.35

Lia menautkan alisnya apa maksudnya itu?. Lia memblokir nomor itu lalu menghapusnya

Prima 🙊

Rim?
19.35
Telp yuk
19.35

Hhha hayuuk
19.35

📞 "Acieee kangen gua yaa~"

"Apaan sih, prim tadi ada nomor togel terus ngancem gua gitu" 📞

📞 "Lah? Siapa tuh"

"Gua juga gak tau," 📞

📞 "Lu hati-hati aj li, takutnya ada orang diluar sana yang bener-bener mau nyakitin lu"

"Ih lu mah mal-

Lia memberhentikan ucapannya karena mendengar gaduhan di gerbang komplek

"Bentar prim" 📞

Lia lari ke balkonnya untuk melihat dari jauh suara gaduh-gaduh itu

Ada dua orang sedang memegang pistol dan menodongkan ke arah satpam komplek Lia. Lia seperti mengenali pakaian kedua orang itu

Pakaian mereka seperti orang yang menggedor-gedor rumah mereka

"Gila! Prim masa ada orang serem" 📞

📞"Serem, maksudnya?"

"Ada dua orang nodongin pistol ke arah satpam komplek gua tapi gak lama polis dateng, anjir gua jadi takut" 📞

📞 "Ih, lu kudu hati-hati ya Li"

📞 "I-iya prim, gua patiin ya"

📞 "Yoi"

Tut.

Lia turun lagi kebawah menemui bunda nya yang sedang memasak

"Bunda" panggil Lia sambil berlari di tangga

"Bun, masa tadi gerbang ada dua orang yang kemarin itu" bunda Lia menaruh makanannya di meja makan sambil menyeringit

"Maksud kamu, dua orang yang gedor-gedor pintu malem-malem?" Lia mengangguk lagi

Bunda Lia menghela nafas "bunda takut kita kenapa-kenapa.. apa bunda ada salah sama seseorang yaa?"

Lia kali ini hanya diam tidak menjawab apa-apa dirinya pun takut dan yah semoga saja penjagaan kompleknya lebih ketat

…ᘛ⁐̤ᕐᐷ

Lino berjalan ke sebuah toko bunga ia ingin memberi sesuatu ke wanita yang paling spesial

"Terimakasih" Lino keluar dari rokok bunga itu lalu berjalan lagi

Lino memasuki sebuah tempat yang sunyi dan hening. Lino sudah menemukan tempat wanita itu tertidur tenang

"Hai mah" Lino menaruh tangkai bunga di atas gundukan itu

"Maafin Lino jarang kesini" ucapnya di ikuti helaan nafas "maafin Lino waktu itu Lino teledor Lino ceroboh gak denger kata-kata mamah waktu itu"

Lino menunduk air mata nya jatuh begitu saja "sekarang Lino di cari dan di ancam, Lino males pulang ke rumah. Sepi gak ada mamah"

"Kalo papa, Lino gak bisa ngarepin apa-apa ke dia mah, dia berubah drastis karena kejadian waktu itu" Lino menghapus air matanya

Lino segera mendoakan mama nya  di samping gundukan itu yang di beri batu nisan

Selesai doa Lino tersenyum ke arah tempat peristirahatan terakhir mama nya "Lino pulang dulu mah"

Harusnya waktu itu Lino mendengarkan kata-kata mama nya
Harusnya Lino menurut
Harusnya Lino melindungi

Memang penyesalan selalu di akhir..

Terima kasih vote dan komen nya (｡•̀ᴗ-)✧