.
.
.
'Aneh sekali ...' batin Kuroba Hayato heran sekaligus panik.
Pemuda berumur 28 tahun itu tak tahu mengapa ia tak bisa bergerak barang sejari pun. Tubuhnya bagai batu, sekeras apapun ia mencoba tubuhnya tetap tak berfungsi, benar-benar tetap pada tempatnya. Hanya ada hitam sejauh mata memandang, ia bingung antara ia tak sadarkan diri dan tak bisa membuka mata ataupun memang ruangan tempatnya berada gelap gulita.
"Hm...."
Jantungnya memompa lebih cepat, ia mendengar dengan jelas dehuman kecil sebuah suara. Suara itu berat, lembut dan asing. Hayato tidak kenal dengan suara ini, entah yang memilikinya manusia, kutukan atau makhluk lain.
Tak lama kemudian si pemuda merasakan sesuatu memeluknya. Kepalanya menempel pada permukaan yang agak keras namun secara bersamaan punya kelembutan. Kemudian permukaan ini hangat, dan ada sesuatu yang berdetak dari sana. '.............. DADA kah ini?! DADA SAPA WOY GUA GAK FAMILIAR!' batinnya berteriak.
'Ku mimpi kah? Tapi kalau mimpi kenapa detak jantungnya kerasa banget. Tangan sama badannya juga hangat. WOY LAH!' batin Kuroba mendesis, menganalisis.
Tangan besar orang itu memeluk pinggang sempitnya erat. Pemuda berambut hitam merasa tangan itu lebih besar dua hingga tiga kali dari miliknya, jika digenggam lebih kuat ia yakin pinggangnya patah jadi dua. Tangan satunya lagi membelai pelan penuh sayang pada pucuk kepala, helaian rambut, pipi dan berhenti di tengkuk.
'Nak Todo kah? Cuma Nak Todo yang ku kenal punya badan gede ......... No, suaranya lain. Lagipula itu anak dapet keberanian dari mana tidur meluk gua?!'
Kuroba juga hapal kelakuan anak itu, Todo Aoi, takut padanya entah mengapa. Si mata merah menebak karena Todo sawan/trauma karena pernah menantang dan menanyakan referensi, type pasangannya. Mari kita katakan type Kuroba sangat absurd hingga membikin Todo Aoi dan para penyihir jujutsu yang menjadi saksi pada saat itu kejang-kejang tak karuan.
Ia tetap mencoba bergerak hingga kelopak matanya terbuka sendiri. Ya, terbuka tanpa seizinnya. Hal yang pertama ia lihat adalah tentu saja dada seseorang dan kimono putih. Dan yang membuat Kuroba diam membisu adalah tato hitam ... tato hitam yang percis seperti yang pernah ia lihat di dada nak Yuuji.
' ..............'
Kemudian si mata merah merasakan dua lengan lain, yang pertama mendarat di punggungnya, bergerak mengelusnya ke atas dan ke bawah seperti memenangkan. Yang satunya memegang tangan kanannya pelan, saking pelannya ia merasa serapuh gelas kaca.
Kuroba sebenarnya punya feeling siapa orang ini namun si pemuda masih mencoba membohongi dirinya sendiri, '......... gak mungkin kan ya ....'
Kepalanya terangkat, dan yang ia lihat adalah Sukuna Ryomen. Si raja kutukan pada bentuk kejayaannya di masa Heian. Betuk tubuh berotot, tinggi 2 meter, 4 lengan dan 4 mata.
'OH MY FUCKING KAMI-SAMA!!!!'
"Adachi ... kenapa bangun? Malam masih panjang ..." bisik si raja kutukan. Mengalun, mendayu-dayu bersama sunyinya malam dan sahutan serangga. Dijawab dengan gumaman pelan 'Adachi' yang semakin menduselkan kepalanya ke tubuh Sukuna. Membuat si kepala pink terkekeh pelan, dan mencium puncak kepala 'Adachi'.
.
.
.
'....................... WOY!!! GUA NGERASA BUKAN PADA TEMPATNYA! GUA NGERASA KAYAK ORANG KETIGA DISINI! KEK ORANG LAGI NGINTIPIN PASUTRI! INTIM BANGET GUA GAK SANGGUP! WEH!!!!!' batinnya kembali berteriak frustasi entah sekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kukyo : Kekosongan (Jujutsu Kaisen x Male OC)
Fiksi Penggemar"KENAPA AKU TIBA-TIBA MERASAKAN KEHIDUPAN SUKUNA RYOMEN?!!!" -Kuroba Hayato, 28 Tahun, Penyihir Jujutsu Tingkat 1 warning : - Lebih banyak fokus ke sisi Male OC. - Ini yaoi, gay, homo, hombreng. Anda telah diperingati. - OC switch tergantung patner ...