Aku terduduk dipojokkan sekolah , mungkin tak ada yang dapat melihatku sekarang . Semua terasa sangat bising , yah inilah jam istirahat disekolahku . Semua menuju kantin dengan teman-teman , becanda , tertawa dan bercerita . Hanya aku yang tak memiliki teman , hidupku tanpa teman juga tanpa musuh . Tak ada orang yang benar-benar tulus saat berkata "Bisakah kita berteman?" Sebelum kejadian ini aku memiliki sahabat . Sahabat yang membuat hidupku berwarna dan ceria . Tapi kemudian dia pergi dan hilang entah kemana . Setiap hari kita berpapasan dan setiap kita berpapasan kita hanya saling menatap tanpa satu katapun terlontar dari mulut kami . Semua hanya menganggap aku ini orang aneh , pendiam , penyendiri , hah? Tau apa mereka tentang hidupku?? Terkadang mereka tak tahu apa yang ada di balik tatapan mataku , tak ada yang mengetahuinya kecuali aku . Tatapanku adalah tatapan yang penuh kebencian , keputus asaan , tetapi tak ada yang akan sadar mengenai hal itu . Setiap hari semua berjalan dengan sama , dari aku masuk sekolah di pagi hari sampai siang hari pulang sekolah , tak ada yang menganggapku ada . Aku takut , aku takut menjalani hidup ini , hidup yang membuatku menangis tersedu-sedu , hidup yang malah membuatku meratapinya bukan mensyukurinya . Terkadang aku bingung apa yang harus ku lakukan? Mengapa tak ada seorang pun yang mau berteman denganku? Apakah karena aku jelek? Tidak populer? Semua tuduhan-tuduhan aneh mengenai aku itu tidak benar! Aku bukan pendiam jika kalian mengajakku bicara , aku tak tahu harus apa . Semua anak disekolahku mengucilkanku dengan alasan tersendiri . Aku tak sanggup lagi , aku pun menangis di pojokan tempatku duduk . Tak ada satu orang pun yang menyadarinya , suara tangisanku , kesendirianku , semuanya bahkan seperti tak nyata untuk mereka . Semuanya terasa tak adil bagiku , dulu semuanya tak begini , aku dimanja , disayang , diperhatikan dan dianggap . Dulu dunia ini seperti surga yang selalu ceria namun sekarang? Hah? Apakah artinya hidup? Bagiku hidup hanyalah kesengsaraan , dan kesendirian . Tak terasa bel istirahat telah dibunyikan bertanda istirahat telah usai . Aku berdiri , mengusap air mataku yang membasahi pipiku dan berjalan menuju kelasku , kelas yang sangat amat suram . Di kelasku aku sendiri , yah seperti kataku aku tak memiliki teman dan tak memiliki musuh , walaupun mereka benci sama aku , aku tak apa . Aku ingin cepat pulang batinku saat pelajaran dimulai , ini masih jam pelajaran ke empat dan pada jam pelajaran ke sembilan kami baru akan pulang . Setiap pelajaran terasa sangat berat dan membosankan , saat jeda pada setiap pelajaran aku hanya merenung , merenung , dan merenung atau melihat teman-teman dikelasku yang sedang asyik bercanda bersama temannya . Bagi mereka jeda pelajaranlah yang sangat mengasyikan , bagiku saat pelajaranlah yang yahh.. paling tidak , tidak membosankan . Semua kesendirianku begitu menyakitkan . Pengkhianatan? Ditusuk dari belakang? Ditinggal teman? Sebut saja semua sudah pernahku rasakan . Setiap orang seakan membenci diriku , dan aku tak mengerti alasan mereka . Perasaanku setiap harinya semakin aneh , semakin suram dan semakin tidak mengerti atas kehidupan , kehidupan yang meungkin bagi kalian mengasyikan itu , bagiku hanyalah sebatas kesengsaraan semata . Jika aku boleh memilih , dan aku tahu bagaimana rasanya bila aku hidup di dunia dengan keadaan seperti ini , aku tak akan memilih untuk menjadi hidup . Mungkin aku akan memilih untuk menjadi debu , yang mungkin sama artinya dengan diriku sekarang , tetapi tak perlu merasa malu karena debu tak memiliki perasaan , walaupun mereka disingkirkan seperti diriku . Banyak yang bilang hidup ini memang kejam , tetapi banyak juga yang bilang hidup ini sangat menyenangkan , membingungkan bukan? Yah aku tahu memang membingungkan , mugkin ada masanya aku akan menemukan saat-saat bahagia dalam hidupku Mungkin . Semua akan terasa berat saat hatimu sudah tak sanggup berkata-kata , matamu sudah menolak untuk menangis , dan jiwamu sudah tak tahan menghadapi cobaan hidup . Aku melamun saat pelajaran , hingga akhirnya "Aletea! Kamu tak memperhatikan saya? Apakah kamu sudah merasa pintar?!" Teriak Bu Ann , seluruh anak langsung menatapku dengan sinis , mata yang melihatku dengan kebencian , ditambah lagi dengan kejadian ini , mereka akan menganggapku lebih dari sekedar beban bagi mereka . Aku pun segera tersadar , bukan tatapan mereka yang harus ku khawatirkan sekarang melainkan tatapan Bu Ann . Aku pun menjawab " Bukan begitu bu , hanya saja hari ini aku kurang enak badan . " kataku , tiba-tiba anak-anak lainnya berbisik kepada teman mereka , bisikannya terdengar seperti ' dia baik-baik saja' 'alasan , dasar tukang bohong ' ' bilang aja cari muka ' dan lain sebagainya yang membuatku nyaris menjatuhkan air mata . Memang aku tak berbohong , perasaanku itu telah membuatku merasa tak enak hari ini . Bu Ann pun menatap diriku , seakan ia akan memangsaku saat ini juga , namun tatapannya ternyata tak semenakutkan tindakannya padaku . Ia memegang keningku dan bertanya dengan suara yang lebih halus dari sebelumnya " Suhu badanmu memang tinggi , apa kamu masih bisa mengikuti pelajaran Aletea? " tanyanya , kacamatanya sudah nyaris di ujung hidung , ia pun menaikannya , " Tak apa bu , saya masih dapat mengikuti pelajaran , nanti jika saya tidak kuat , saya akan meminta izin untuk ke UKS . " kataku berusaha sebijak mungkin. Tanpa berkata apapun , Bu Ann pun pergi dan kembali mengajar Matematika . Anak-anak kelasku pun memalingkan kepala dan kembali memperhatikan Bu Ann , mungkin mereka hanya takut kejadian yang tadi menimpaku menimpa mereka juga , Bu Ann memang guru yang tegas , namun ia juga baik hati dan pengertian . Setelah kejadian itu , aku pun tak berani melamun lagi di pelajaran Bu Ann saat itu . Huh untung ini pelajaran terakhir batinku , aku ingin sekali pulang walaupun rumahku sepi tetapi itu lebih baik daripada kelas ini . Bel terakhir pada hari ini pun berbunyi , pelajaran berakhir dan akhirnya kami pulang . Aku adalah manusia yang paling gembira saat pulang sekolah . Yah hanya saat itulah aku tak menangis melainkan TERSENYUM . Aku menjadi manusia pertama yang semangat untuk keluar dari kelas yang lebih tepat 'Neraka' bagiku . Yah... walaupun aku pulang ke rumah yang terasa seperti 'penjara' itu lebih baik dibandingkan neraka setidaknya . Anak-anak lain terlihat malas pulang , karena mereka harus kursus atau les setelah sekolah dan aku? Siapa peduli dengan aku? Semejak ada Layla di rumah semua mengalihkan perhatian dariku
KAMU SEDANG MEMBACA
Note Of Life
RandomJika kamu hidup tanpa cinta , kamu tidak akan merasakan manisnya cinta , dan betapa pahitnya mencintai orang yiang sama sekali tidak peduli denganmu , mungkin itu sudah cukup untuk membawamu kedalam kesengsaraan hidup , dan itulah yang kurasakan sek...