WENZHOU'S STORY
MistakeZhou ZiShu menatap datar titik-titik hujan yang turun. Lelaki itu berdiri di depan jendela besar yang kini terbuka lebar, sebuah tempat yang menjadi tempat kesukaannya selama terkurung dalam sangkar emas berkedok villa mewah ini.
Perutnya yang sedikit membuncit tak membuat Zhou ZiShu mengurungkan niat untuk berlama-lama berdiri. Dia sangat menikmati aroma hujan yang selalu berhasil membuatnya tenang.
Ah, tenang.
Kapan ketenangan itu kembali menghampiri setelah dirinya diseret masuk ke villa ini secara paksa sejak dua tahun yang lalu?
Sebuah tangan kekar menyentuh pundaknya, memakaikan sebuah jaket berbulu yang cukup tebal dengan harapan dapat menghalau dinginnya angin malam. Zhou ZiShu tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang melakukannya karena dia sudah tahu.
"A-Xu, jangan berdiri disini terlalu lama. Kau bisa sakit."
Zhou ZiShu melepaskan diri dari tangan sosok yang tadinya masih memegang bahunya.
"Tidak perlu mengkhawatirkan aku. Urusi saja dirimu sendiri."
Zhou ZiShu tidak memiliki niatan untuk berbalik ataupun pergi. Untuk apa dia pergi jika sosok itu akan menemukannya lagi dan lagi?
"A-Xu, jangan seperti ini."
Wen KeXing menelusup kan kedua tangannya dari belakang tubuh Zhou ZiShu. Dia memeluk tubuh hangat sang istri, menempatkan kepalanya di bahu rapuh sosok yang kini tengah mengandung buah hati mereka.
"Kenapa kau masih belum bisa menerimaku? Mau sampai kapan kau terus menolak ku seperti ini, baobei?"
*Baobei = kesayangan
Tubuh Zhou ZiShu bergetar. Entah karena angin malam yang menerpa tubuhnya atau perkataan Wen KeXing yang kembali membuka luka lama dihatinya.
Zhou ZiShu menolak lupa apa-apa saja yang sudah dilakukan Wen KeXing kepadanya selama ini. Lelaki itu menorehkan luka yang cukup dalam yang dia yakini tak akan pernah sembuh dalam waktu singkat.
Ingatan-ingatan tentang perbuatan yang dilakukan Wen KeXing sampai berhasil membunuh keluarganya secara perlahan terus berputar-putar di dalam kepalanya seperti kaset rusak.
Lelaki itu berhasil menghancurkan bisnis ayahnya dalam sekejap, membuat keluarganya jatuh miskin sampai akhirnya ayahnya sakit karena bekerja terlalu keras kemudian meninggal karena sakitnya tidak bisa ditangani dengan benar akibat terkendala biaya.
Ibunya yang sudah sakit sejak dulu menyusul sang ayah menemui kematian beberapa bulan kemudian, meninggalkan Zhou ZiShu sendirian di dunia yang kejam.
Setelah kematian ibunya, Wen KeXing datang memungutnya seperti sampah, kemudian menikahinya meski Zhou ZiShu tidak pernah setuju akan hal itu. Wen KeXing juga kerap kali memaksakan kehendak terhadapnya sampai akhirnya Zhou ZiShu mengandung buah dosa.
Zhou ZiShu juga masih mengingat dengan jelas saat dirinya menanyakan alasan mengapa lelaki yang hingga kini tak ingin dia akui sebagai suaminya berbuat sampai sejauh itu terhadap keluarganya.
Siapa yang akan menyangka jika dia menjawab dengan jujur jika seluruh kemalangan yang menimpa keluarga Zhou hanya karena ayahnya menolak pinangan lelaki sinting itu, lima tahun yang lalu?
Bagaimana bisa Zhou ZiShu bisa menerima Wen KeXing masuk ke dalam hidupnya, apalagi mendiami hatinya?
Bukankah jika dirinya melakukan hal itu kedua orangtuanya akan membencinya?
Dirinya bahkan tidak akan terkejut jika ayah dan ibunya akan mengutuknya dengan keras dari atas sana.
Zhou ZiShu menutup mata, kemudian berbisik sangat pelan, hampir tidak terdengar.
"Sampai aku mati."
-FIN-
Aku semakin gemassshh, helep. Mereka manis banget di foto ini 😭
ourbjyx
Senin, 5 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [END] ✅
FanficKumpulan Fanfic/Ficlet/Ficsong/Drabble about Wen KeXing dan Zhou ZiShu (terselip juga sedikit cerita Gong Jun dan Zhang ZheHan) from Word of Honor (Faraway Wanderers by Priest) aka Shan He Ling.