• ribut • [09]

62 9 0
                                    

Vomment nya dulu ,
And happy reading-!

—si dingin—

"untuk seluruh anggota basket silahkan kumpul di lapangan basket"

Itu suara pak Agung ia mengumumkan lewat pengeras suara di sekolah. Lia sebagai anggota basket segera keluar dari kelasnya

Lia masih berpikir ia sudah mengambil ekstrakurikuler basket hampir setiap hari latihan namun di tidak tumbuh tinggi senti pun

"Bapak akan pilih kalian untuk yang mengikuti lomba" mereka bersorak gembira

"Lima regu putri. Lima regu putra" ucap pak Agung lalu mengambil kertas di atas meja pas di sebelahnya

"Untuk grup putra. Lino, Esa, Dilan, Jusuf sama... Yoga"

"Pak! Pak! Kok saya gak masuk?" Si Haris protes :]

"Eeeh!! Lu kan tahun kemaren udah gantiin si Lino" balas si Yoga. Haris hanya cengar-cengir kan niatnya dia mau tebar pesona

Pak Agung melanjutkan lagi "untuk grup putri. Acha, Yuna, eh siapa nih ooh Lisa, Ika sama Lia" Lia bersorak sangat senang dan anggota perempuan lainnya menatap tidak suka

Lia bodo amat sama tatapan itu yang penting dia sama doi lagi

Doi terooss!!

"Pak" salah satu dari mereka mengangkat tangannya

"Saya gak setuju kalo Lia ikut lomba" hmmm kompor hmmm

Acha ingin maju menceploskan perempuan itu namun kedua tangannya di tahan sama Lia dan Yuna

"Kenapa?" Pak Agung masih mananya

"Bapak gak liat pas kita latihan dia banyak bengong nya pak" ujarnya

Acha yang sudah tidak tahan lagi ia trabas saja, menjambak rambut siswi itu sampai terjatuh

Yang lainnya langsung memisahkan mereka semua tenaga Acha pun tidak main-main membuat yang lainnya ikut kualahan

"HEH!! DENGER YAA!! GAK USAH SOK-SOKAN BILANG KAYAK GITU!!! EMANG KEMAREN LO LATIHAN UDAH BAGUS BANGET HAH??!, TOLOL LO"

"Cha, Cha udah ih!!"

"We, we udah woi!!, Gila ni cewek tenaganya" Haris ikut memisahkan mereka berdua

Mereka memisahkan pertengkarannya. Acha memang sudah sangat marah dari kemarin-kemarin karena hanya tentang Lia

"KALO!! LO IRI BILANG AN- hmmffthh!!" Esa membekap mulut Acha lalu menariknya

"Hush! Hush! Udah-udah nanti didenger sama guru lain masalahnya makin jadi" lerai pak Agung, mereka pun diam semua

"Lia tetap ikut lomba, nama-nama di situ gak bisa di utak-atik lagi!"

Lia menenangkan Acha yang masih ber api-api

…ᘛ⁐̤ᕐᐷ

Lia duduk kursi koridor bersama mereka ber empat. Tiba-tiba Felix lari dari arah ujung sana

"Hai Caca!" Felix memeluk Caca di depan mereka. Mereka berlima bersorak lucu karena Felix tiba-tiba memeluk mba nya

"Aaaa~! Lucunya~"

"Ih apa sih!" Caca mendorong Felix karena malu dia tuh, mana di liatin ampir satu sekolah

Felix tertawa lalu merangkul mba nya lalu membawanya ke kantin

si dingin || Lee Know x Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang