Jan lupa vote dibawah ya, HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
.
.
.
(FLASHBACK ON)
Sore hari..
"Mihh jangan tinggalin rassya, rassya gamau kehilangan mamih hiks, kenapa ga rassya aja yang ketabrak mih" Ucap rassya, Rassya Hidayah ia berubah memiliki sifat yang dulunya, baik +ramah +selalu tertawa dalam keadaan apapun, dan sekarang malah sebaliknya.
tangisan yang begitu keras membuat papihnya yang begitu tak tega melihat anaknya serapuh ini, bagaimana tidak?, Ia sudah kehilangan orang yang begitu sangat ia cintai dari bayi hingga berumur 14 tahun.
Orang tuanya yaitu almarhummah Nilam ia adalah mamih rassya yang sudah membesarkan rassya hingga berumur 14 tahun dan sekarang ia meninggalkan rassya sendiri, (eh ralat masih ada papihnya ya guys) Tetapi sebelum mamih nilam meninggalkan dunia untuk selamanya,
ia punya pesan terakhir buat rassya, yaitu tentang "PERJODOHAN", Nilam sangat ingin rassya dijodohkan dengan pilihan dia atau papihnya, kalau rassya membantah pasti ada hukumannya, tapi rassya tidak akan membantah karena itu keinginan mamihnya sendiri jadi ia tidak mau mengecewakan seseorang yang daridulu ia sayangi."Udah sya, kita ikhlasin mamih kamu supaya dia tenang disana ga kepikiran kamu trus, kita lebih baik pulang sekarang daripada disini trus yang ada mamih kamu ga tenang disana" ucap sang Ayah berusaha menenangkan rassya yang sedari tadi menangis tak henti-henti dengan mata yang masih setia menatap batu nisan mamihnya, tanpa berkedip. Ayah Rassya adalah Prapto malik ia bisa disebut orang terkenal kaya, prapto memiliki banyak perusahaan, ia juga sibuk dengan perusahaan miliknya, tetapi ia juga tidak lupa dengan anak nya yaitu rassya, bisa dikatakan baik, pemilik sekolah anaknya yaitu SMA NUSA TENGGARA.
"Ga pih, mamih harus ikut rassya juga kerumah, kalo mamih ga ikut rassya juga gamau pulang, rassya mau nemenin mamih pih, rassya gamau kehilangan mamih pih, hiks hiks" ucap rassya dengan nada agak tinggi, tangisan terisak yang berada dekapan papihnya.
"Kita berdoa yang terbaik aja buat mamih kamu sekarang kita pulang, mandi ya, kamu juga belum makan dari pagi sampe sekarang, yuk kalo kamu ga jaga kesehatan mamih kamu pasti sedih, papih juga gamau kehilangan kamu sya tolong ngertiin papih ya" ucap prapto kepada rassya, ia juga tidak ingin mengecewakan papihnya, dan dengan berat hati, rassya mengangguki ucapan papihnya. Mereka pun meninggalkan kuburan. Diperjalanan pulang hanya ada keheningan didalam mobil, cukup buang waktu hanya 20 menit, rassya pulang dengan keadaan baju basah karena banyak air mata yang membasahi baju tersebut, rassya langsung mandi, dan menyelesaikan ritual makan bersama papih tercinta, keheningan dimulai antara rassya dan prapto, dirumah tersebut tidak ada seorang pun kecuali Rassya Hidayah dan suprapto malik, sebelum mamihnya meninggalkannya hanya ada mereka bertiga.
"Pih rassya udah makan, rassya mau ke kamar dulu jangan ganggu rassya sekarang ya pih, rassya mau nenangin diri rassya dulu" ucap rassya, sambil beranjak dari tempat makan, dengan tatapan datar, sedangkan papihnya hanya mengangguki perkataan anaknya, ia juga tidak tega melihat anaknya sungguh terpuruk hari ini, ia pun selesai makan dan langsung cuci piring.
(Kamar rassya)
"Mihh hiks hiks, kenapa mamih tega banget ninggalin rassya sama papih kita kangen sama mamih, rassya mau mamih ada disamping rassya sekarang hiks, rassya bakal turutin permintaan mamih apa aja, asalkan jangan tinggalin rassya kaya gini mih, hiks" ucap rassya sambil menatap foto mamihnya yang sudah dari dulu dipajang didinding kamarnya, dengan menangis membuat mata rassya sembab, sedangkan dibalik pintu kamar rassya sedari tadi ada yang mengintip rassya disana, siapa lagi kalau bukan papih nya, Pak Prapto."Kasian rassya, dia memerlukan seorang ibu yang pengertian lagi, daripada hidupnya sudah terbengkalai kaya gini, aku sebagai papihnya seharusnya bisa nenangin rassya dalam keadaan apapun, aku ngerasa tak pantas jadi seorang ayah didalam hidup rassya, apa aku harus cari perempuan lagi, supaya rassya punya kasih sayang seorang ibu lagi?" jelas prapto, dibalik pintu kamar rassya.
"iya, aku harus cari perempuan yang bisa ngertiin perasaan anakku supaya dia tidak kesepian lagi" ucap prapto lagi, dan langsung berjalan pelan menuju kamarnya.
Sedangkan rassya sedari tadi masih memandang foto mamihnya yang didepan, dengan air mata yang masih setia mengalir deras,
"mamih, kenapa ga rassya aja yang ketabrak mobil itu si, kenapa mamih malah nolongin rassya, rassya gamau mamih ninggalin rassya sendiri mih, rassya stres tanpa mamih hiks, kenapa mamih tega kaya gini si hiks, hiks, mami pengen kan ngeliat rassya besar, rassya ceria lagi, rassya seneng, tapi kenapa mamih malah ninggalin rassya sendiri sekarang, rassya gabakal bisa ceria kaya dulu lagi tanpa mami, mamih jahat banget hiks, hiks" ucap rassya sambil memeluk foto mamihnya.
5 menit kemudian..
Rassya langsung jatuh ke mimpinya, dengan mata yang sembab, rambut yang berantakan, baju dan wajahnya dipenuhi dengan air matanya, tidur dalam keadaan duduk, dan tangan yang masih setia memeluk foto mamihnya (bayangin aja kaya gimana?)
(FLASHBACK OFF)~~~~~~~~
Rassya berumur 17 tahun...
Disitulah rassya mulai dingin kepada semua orang, dan selalu ditutupi oleh wajah datarnya, meskipun seperti itu rassya adalah mostwanted disekolah nya, pasti kalian mengira Rey, Kiesha, dan emil mostwanted juga, tebakan kalian betul sekali. Mereka adalah sahabat sejak menginjak SMA.
Mereka bodoamat sama sifat Rassya sekarang, karna mereka sudah tau mengapa sifat rassya dingin seperti es?Pagi sudah mencerahkan rumah Rassya, kini ia sudah memakai seragam+sepatu dengan rapi, dan tak lupa membereskan buku yang harus ia bawa. Setelah selesai ia langsung turun kebawah untuk sarapan bersama dengan papih nya.
"Hayy, pih" sapa rassya, yang memasang wajah datar, tetapi papihnya hanya sapa balik tidak menghiraukan wajah datar anaknya.
"Hay juga, sya. Papih ambilkan nasi ya" ucap papihnya, yang hendak mengambilkan nasi untuk rassya, tetapi tangannya ditahan oleh rassya."Gausah pih, biar rassya sendiri yang ngambil" ucap rassya, mereka berdua pun mulai melakukan ritual sarapan dengan keheningan. Hanya ada dentingan sendok dan garpu yang mereka gunakan untuk makan.
Mereka hanya membuang waktu sekitar 4 menitan untuk sarapan. Setelah selesai mereka langsung beranjak menuju wastafel yang sudah lama ada dirumah. Mereka mencuci piring, secara bergantian. Setelah selesai mereka berangkat kesekolah ataupun kerja.
"yaudah pih rassya pamit berangkat sekolah dulu, assalamualaikum" ucap rassya sambil mencium punggung papihnya.
"Iya nak, hati-hati dijalan waalaikumsalam, papih juga pamit kerja" ucapnya.Note : Rassya selalu berangkat sekolah sendiri, karna umurnya sudah boleh bawa sepeda sendiri, sudah memiliki sim.
Diperjalanan sekolah rassya, ia hanyak fokus kedepan tetapi dengan tatapan kosong... Sehingga ia tidak tau jika lampu lalu lintas menandakan tanda merah yang artinya berhenti. Tetapi ia trobos langsung karna ia tidak tau kalau ia sudah melanggar peraturan lalu lintas.
Diperjalanan...
Tinn.. Tinn...
Klakson yang begitu keras tersebut membuat rassya sadar bahwa ia telah bengong selama diperjalanan."Woyy, lu kalo nyetir liat depan dong jangan bengong mulu, udah tau dijalan malah bengong, ga baekk nyetir sambil bengong" perintah gadis tersebut yang sedang memakai seragam berbeda tetapi dengan arah yang sama, arah jalan ketempat sekolah rassya.
"Hm." ucap rassya langsung pergi meninggalkan gadis itu.
kata singkat rassya membuat gadis tersebut berdecak kesal dengan sifat rassya yang begitu dingin, sedingin es salju.
"Dasar es kutub" gumamnya dan langsung pergi dari tempat tersebut menuju sekolah SMA NUSA TENGGARA.Bersambung...
.
.
.
Gimana ceritanya bagus atau tidak?Pernah ditinggal orang yang kita sayang ga?
Rasanya kek gimana si?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rassya Aqeela
FanfictionKepo langsung baca sampai akhir ya, biar tau alurnya.. Info : votenya jangan lupa dung, biar tambah semangat thank you buat kalian yang udah vote:)