Harry si Buku Kesayangan

93 13 3
                                    

-AUTHOR POV-

Ara melangkah kan kaki di kolidor sekolahnya, ya hari ini dia sekolah lagi setelah kemarin izin sakit. Walaupun sebenarnya dia masih pusing sedikit tapi dia paksakan untuk sekolah, karena dia baru saja masuk sekolah masa sudah ijin sakit. Di tambah lagi dengan rasa penasaran nya tentang buku Harry yg ia temui itu, apakah itu benar milik Ha Roo? Dia hanya melamunkan itu selama berjalan di kolidor, hingga lamunannya disadarkan oleh seseorang.

"Awas tiang hey". Orang itu langsung menaruh tangannya tepat di jidat Ara sehingga jidatnya tak tersentuh dengan tiang yg sekarang kini berada di depannya.

"Astaga". Ara terkejut bukan main, dia melamun hingga tak sadar ia sudah berjalan melewati kelas.

"Kalau jalan jangan ngelamun". Dingin orang itu.

"Yaudah si biasa aja, tangannya tolong tuan". Ucap Ara sedikit kesal. Dia menurunkan tangannya dari jidat Ara.

"Sudah ditolong tidak tau terimakasih". Dinginnya lalu pergi meninggalkan Ara, dan bertapa terkejut nya ara yg ia lihat tadi adalah si siswa paling populer. Dia adalah Lee Ha Roo.

"Astaga, Ha Roo". Ara diam beberapa saat, hingga sahabat nya Aera datang menghampiri nya.

"Raaaaaa aku kangennnnn". Aera berlari dan memeluk erat sahabat nya itu.

"Argh, ish iyaiya sesek ay".

"Eh hihi, mianhae. Terlalu bersemangat, akhirnya kau sekolah lagi". Kekeh Aera.

"Iyaiya".

"Kenapa kamu sampe ke kelas sebelah, kan kelas kita disana". Tunjuk Aera ke arah kelas.

"Tadi aku bengong, sambil jalan. Terus".

"Terus apa? Nyasar?".

"Aku hampir mau ke jedot ini tiang hihi". Cengir Aera.

"Astaga Ra kayanya kamu belum sembuh benar deh, apa kamu masih pusing ha". Aera menempel kan punggung tangan nya pada jidat Ara.

"Eh ani, hanya sedikit pusing aja. Tapi gapapa ko". Senyum Ara pada sahabat nya itu.

"Em yasudah pokonya kau harus terus sama aku okey, kalau ada apa-apa bilang. Ayok ke kelas". Aera menarik pelan tangan Ara untuk masuk ke kelas. Aera dan Ara pun langsung duduk di kursi mereka, Ara melihat Ha Roo yg sedang memandang ke arah luar jendela kelas.

"Ay, aku mau tanya dong".

"Apaan?".

"Maksudnya kamu itu, buku nya Ha Roo itu yg judulnya apa?".

"Mana aku tau, yg jelas si Harry Potter".

"Emm sebenernya, waktu aku pertama kali kesini aku nemuin buku. Kayanya sih udh ke injek2 sama yg lain, dan buku itu buku Harry Potter yg-". Pembicaraan Aera dan Ara terhenti tatkala Ha Roo menghampiri mereka.

"Kembaliin buku gue".

"Astaga, k-kau sejak kapan berdiri di sini". Ara terkejut tatkala Ha Roo sudah berdiri di depan nya dan Aera.

"Mana buku gue". Ucapnya dingin ditambah dengan wajah datarnya, membuat Ara dan Aera takut.

"Ra kasih deh, dia tuh kalo udh bersangkutan sama buku Harry kesayangan nya pasti ngamuk". Bisik Aera pada sahabat nya itu.

"Iyaiya, ini di balikin". Ara mengambil buku Harry nya di dalam tas, tapi.

"Loh kok gak ada ya". Ara terus mencari hingga mengobrak-abrik tas nya itu namun nihil buku itu tidak ada di dalam tas nya.

"Maksudnya buku gue ilang". Ha Roo sudah menatap tajam Ara.

"B-bukan nya ilang tapi ada dirumah ku ketinggalan".

Adik KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang