𖥻 028

61 10 0
                                    

Hari H ulang tahun sekolah mereka diisi dengan pentas seni dan beberapa lomba yang diadakan dengan meriah dilapangan sekolah mereka serta bazaar yang diadakan siswa baru alias seluruh murid kelas 10

Sekarang sudah pukul 3 sore yang berarti acara hampir selesai. Kini seluruh siswa sudah berkumpul ditengah lapangan dengan masing-masing membawa satu balon gas yang sudah ditiup

Balon itu mereka isi dengan kertas berisi pesan, tujuan, dan harapan mereka untuk masa depan dan akan diterbangkan ke udara

"Baik, anak-anak. Kita terbangkan balonnya sama-sama ya. Satu... Dua... Tiga!"

Balon dilepaskan dan dibiarkan terbang ke langit. Beberapa siswa juga merekam kejadian istimewa itu termasuk Heejin

"Cantik banget." ucap Heejin menatap langit yang dihiasi balon itu

Haechan yang berdiri disebelah Heejin itu sontak menoleh kearahnya sambil tersenyum lebar

"Udah belum ngerekamnya?" tanya Haechan lalu Heejin menurunkan ponselnya

"Udah."

"Ayo balik kelas. Pengap nih."

"Ayo."

Haechan dan Heejin keluar dari kerumunan dan kembali ke kelas. Ternyata teman-temannya yang lain sudah kembali lebih dulu

"Eh, Heejin. Lo tadi nulis apa di balon lo?" tanya Yeji

"Gue? Pesan gue buat kalian semua, sampe lulus kita jangan misah ya? Jangan ada yang ngapus groupchat dan jangan ada yang left. Harus tetep 26 member."

"Heejin sweet banget sih." sahut Nancy

"Tujuan gue itu jadi dokter Psikologi tapi yang utama adalah bahagiain diri sendiri dulu. Iya kan, Sei?"

Sei mengangkat ibu jarinya setuju. Ternyata Heejin masih ingat apa yang dikatakan Haruto saat dirumah Sei waktu itu

"Harapan gue adalah kita semua sehat, semua guru, semua orang tua kita, semua orang. Bahagia di jalannya masing-masing."

"Aminn. Yaallah sungguh mulia niatmu ibu Heejin." celetuk Jihoon

"Makasih guys. Eh Shotaro, itu ambilin dong sampah deket kaki lo. Tolong buang ya."

Shotaro mengambil kertas yang tergeletak didekat kakinya dan iseng membukanya

"Punya siapa nih jatoh? Tujuan, jadi pacar Yoshi." ucap Shotaro membaca isi kertas itu

Satu kelas tertawa gelak sedangkan Yoshi merampas kertas itu dan membacanya sendiri. Ia menoleh ke arah Karina dibelakangnya

"Ini punya lo?" tanya Yoshi kepada Karina

Karina langsung merampasnya dari Yoshi lalu meremasnya dan keluar dari kelas karena malu

"Yah, ke spill." celetuk Haechan

Heejin ikut tertawa pelan lalu menyusul Karina yang berdiri disamping pilar tembok didepan pintu kelasnya

"Rin, jangan sedih dong." ucap Heejin sambil memeluk Karina dari samping

"Gak sedih gue, Jin. Sumpah demi Allah. Tapi malunya itu loh. Kalo Yoshi ilfeel sama gue ntar gimana? Hueee, mamaaa!"

"Ututuuu, jangan nangis. Yoshi gabakal ilfeel kok, yakin ama gue."

"Heejiiiiin." rengek Karina lalu membalas pelukan Heejin

"Astagaa, lucu banget sih. Gak papa kali. Wajarin aja, kan gak sengaja juga kertasnya jatoh. Eh, bayangin kalo Yoshi yang baca, dia mungkin gak bakal nge-spill tulisan lo didepan anak-anak. Ini Shotaro, mulutnya gak bisa di rem."

"Iya makanya kesel banget gue sama Shotaro. Kan gak harus di spill anjing."

"Eh eh kok ngamok. Udah udah yuk, jangan sedih. Yoshi gak marah kok, Yoshi gak ilfeel. Biasa aja. Yuk masuk."

Karina melepas pelukannya dengan Heejin, "duluan aja, Jin. Gue mau membangun mental yang jatoh dulu."

"Hahaha, oke oke. Semangat yaa."

"Harus banget ke spill ya? Untung bagian gue bales tujuannya gak ke spill juga."

IPS Naik PangkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang