Kehidupan memang akan terus berjalan melewati tiap fase yang sunatullah akan dilewati. Perjalanan hidup manusia akan terus maju tak akan pernah mundur dan berbalik. Memaksa manusia untuk terus berpikir ke depan bukan kembali ke belakang.Menjadi manusia visioner sangatlah penting. Apalagi bagi lelaki. Karena secara sunatullah di pundak lelaki lah sebuah tanggung jawab besar akan dipikul. Baik ketika menjadi seorang anak, suami dan ayah. Mempunyai misi dan visi yang jelas haruslah dimiliki. Tentang darimana, untuk apa hidup dan kemana setelah hidup berakhir. Hingga mampu menata sebuah rencana. Bukan buat dirinya sendiri tapi juga buat keluarganya kelak.
Maka jadilah lelaki visioner. Buat para gadis carilah pendamping hidup visioner. Dimana dia paham dan tahu betul hendak kemana menjalankan roda kehidupan. Menjadi pemimpin yang mampu membawa yang dipimpin selalu dalam kebaikan dan kebajikan. Hingga keberkahan dan naungan ridho sang Rabb selalu menyertai keluarga tersebut.
Ketika salah ia akan meluruskan dan mengingatkan dengan kelembutan. Tak akan pernah berlaku kasar apalagi arogan. Karena lelaki visioner sadar, bahwa akan ada pertanggungjawaban kelak atas hal apapun yang ia lakukan. Termasuk atas kepemimpinannya pada keluarganya.
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu (dan anakmu) dan istrimu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (Quran Surah At Tahrim : 6)
Itu adalah salah satu ayat bersifat visioner. Bahwa seorang lelaki harus jauh berpikir ke depan. Bukan hanya kehidupan di dunia tetapi hingga kehidupan akhirat. Menjaga dan memelihara dirinya sendiri juga anak dan istrinya dari keburukan dunia sekaligus siksa api neraka. Meski sebetulnya banyak sekali nash Quran dan hadist yang jelas berisi motivasi visioner.
Malam telah beranjak. Menampakkan langit pekat dan angin khas yang bisa dirasakan saat malam. Angin yang sebisa mungkin dihindari karena konon bisa mengganggu kesehatan. Karena di malam hari embun-embun akan terbawa angin dan menyebabkan kelembaban meningkat. Kelembaban yang meningkat itulah yang menyebabkan infeksi jamur, virus dan bakteri mudah berkembang.
Benar apa kata bang Rhoma Irama jangan begadang segala penyakit mudah datang. Dan contoh Rasulullah pun tak pernah tidur larut. Baginda Nabi selalu beristirahat selepas sholat isya' dan segera bangun di sepertiga malam. Itulah hidup sehat ala Rasulullah.Aisyah sudah menutup korden dan pintu yang menghubungkan kamar dengan balkon. Angin malam yang berhembus dari arah kebun memang terasa sangat dingin. Membuat badan malah terasa tak nyaman.
Setelah itu Aisyah beranjak naik ke atas ranjang. Diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam lebih. Namun belum tampak tanda-tanda Taqi masuk kamar. Tadi suaminya itu sudah ijin akan menggantikan jadwal Abdillah mengisi kajian hadist untuk santri mahasiswa.
Aisyah pun memilih menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang. Menginjak minggu ke 35 kehamilannya, badan Aisyah terasa makin berat. Susah bergerak. Tidur terlentang tak nyaman, posisi miring apalagi. Semua terasa serba salah. Aisyah memang kerap diterpa penyakit susah tidur memasuki minggu-minggu akhir kehamilannya.
Yaa hayyu yaa qayyuum bi rahmatika astaghiits...
Aisyah selalu melantunkan dzikir tersebut tiap kali merasa tak nyaman. Selalu meminta pada Zat Maha Penolong agar ia ikhlas menjalani kehamilan yang mungkin akan segera berakhir. Hari-hari menjelang persalinan memang makin dekat. Rasa cemas, bahagia, sakit, semangat semua seolah bercampur menjadi satu.
Akhirnya perempuan yang tampak tetap jelita meski tubuhnya membesar karena kehamilannya itu memilih mengambil mushaf Quran. Mengulang hapalannya yang sudah memasuki juz ke 15. Iya, kini hapalan Aisyah sudah mencapai hampir separuh Quran. Siapa lagi pembimbingnya kalau bukan Taqi sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Hospital 5 (Always Forever in Love)
EspiritualMenemukan pelabuhan hati di kehidupan dunia tentu saja harapan tiap insan. Bertemu dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Itu inginnya. Tanpa melebihkan pun mengurangkan tentang hakikat takdir. Asa yang selalu dilangitkan terjawab ijabah...