* Moon i think i like you *
Luna melihat sebuah kapak, dan segera mengambil nya dan meruksak pintu yang terkunci itu dengan kapaknya. Terdengar brak! Pintu terbuka dan seketika membuat Jefri bangun dan terkejut melihat Luna yang berdiri di depan pintu yang jebol.
Luna menghampiri Jefri dan langsung duduk di hadapan Jefri yang wajahnya penuh lebam entah dipukuli atau memukuli dirinya seperti biasanya ketika tantrum. Luna memeluk Jefri yang masih bengong dengan wajah sedikit pucat. Luna menangis sambil memeluk Jefri.
Luna : Jefri....maafkan aku.
Jefri melepaskan pelukan Luna dengan agak kasar dan tak membalas ucapan maaf Luna. Jefri duduk bersandar di dinding dan masih terdiam dan mengacuhkan Luna.
Perasaan Luna kacau dan merasa bersalah melihat keadaan Jefri. Luna meraih makanan yang masih utuh, dan menawarkan makan pada Jefri karena sangat cemas melihat wajah Jefri begitu pucat, namun Jefri menolaknya dengan kasar sampai piring dan makanannya berhamburan.
Jefri : Luna! Cepat pergi dari sini sebelum aku kehilangan kendali!
Ucap Jefri dengan wajah muram dan aura penuh kemarahan, tangan nya terlihat mengepal.
Luna : a...aku akan menemani mu disini!
Jefri nampak sangat kesal kemudian menjambak kerah baju Luna. Leher Luna mulai terasa tercekik dan nafas nya pun terasa sesak.
Jefri : kamu pikir aku akan berbelas kasihan dan memaafkan perbuatanmu?!
Luna : a..a..aku...hanya merasa bersalah dan ingin menebbusnya....!
Tiba-tiba lampu gudang mati dan keadaan sangat gelap. Luna terkejut begitu pun Jefri yang melepas cengkraman tangannya di kerah baju Luna. Terdengar Luna menangis dan meraba-raba lantai dengan panik.
"Mana...mana handphone ku...mana handphone ku... kumohon ya Tuhan....". Ucap Luna dengan panik dan terus meraba-raba lantai sambil menangis. Jefri tak bisa melihat Luna yang lepas dari tangannya. Hanya terdengar ucapannya yang panik sambil menangis, kemudian terdengar nafas nya yang tersengal-sengal nampak sesak di iringan rintihan tangisan. Jefri sangat terkejut dan kemudian mencari arah suara Luna dan berusaha menghampiri nya. Jefri berhasil menyentuh kaki Luna, namun Luna menjerit histeris. Jefri makin terkejut kemudian memeluk nya erat dan menutup mulutnya.
"Ini aku Jefri! Kamu kenapa nona jelek!" Ucap Jefri sambil meraih tangan Luna dan menyentuhkan telapak tangan nya ke muka nya.
"Ini aku! Kamu bisa merasakan nya kan!" Ucap Jefri masih sedikit panik mendengar nafas Luna yang tersengal - sengal.
Luna meraba - raba wajah Jefri, kemudian memeluk erat tubuh Jefri dan nafasnya mulai terdengar teratur namun masih terdengar isakan tangis nya sampai terasa basah di dada Jefri.
"Kumohon jangan pergi aku sangat takut" ucap Luna sambil memeluk erat Jefri dan terus menangis.
"Aku tidak akan kemana-mana" ucap Jefri sambil mengelus-elus kepala Luna.
Nafas Luna sudah terdengar teratur dan sudah tidak terdengar menangis, nampak nya Luna tertidur entah pingsan, namun Jefri masih merasakan nafas dari hidungnya yang dingin yang terasa menusuk kelehernya karena kepala Luna bersandar di dadanya.Jefri pun tertidur juga karena merasa kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight For The Stars
RomanceRomansa cinta Jefri Tan remaja pria yang di duga autis, putra keturunan China - Indonesia . Dinikahkan paksa oleh orangtua nya dengan seorang wanita yang usia nya 4 tahun lebih tua namun berparas cantik demi memenuhi ambisi ayahnya. Di cerita ini...