Kamu! bintang yang paling terang di antara beribu cahaya bintang

9 1 0
                                    

*Kadang proses pendewasaan itu melelahkan bahkan hampir membuatmu menyerah. Jangan menyerah karena waktu yg terus berjalan tidak akan sejenak berhenti menunggumu bangkit dari  menyerah*

🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜

Pagi ini Luna dikejutkan dengan kemunculan Rizal sebagai salah satu dosen di kampus nya. Luna tak tahu kalau Rizal bisa sampai masuk ke yayasan nya dan apakah Rizal tidak tahu kalau yayasan ini sekarang Luna yang memegangnya.

Luna memanggil Rizal di kafe dan menginterogasinya. Rizal sendiri nampak terkejut karena baru mengetahui Luna yang mengurus yayasan ini.

Rizal : Lun, aku tak tahu kalau yayasan ini milikmu dan aku di rekomendasikan oleh Pak Azhar salah satu pembina disini, bahkan aku setengah dipaksa oleh nya.

Luna : kenapa mesti kamu, huh! 

Ucap Luna sambil menghembuskan nafasnya dengan nada berat.

Rizal : kamu tidak berniat memecatku begitu saja kan? Aku sudah 1 bulan loh disini.

Luna : kenapa aku harus memecatmu? Apakah aku punya masalah dengan mu? Aku hanya heran saja kenapa tidak ada pemberitahuan dulu padaku, itu aja! Dan kamu, kenapa kamu sampai ngajar di sana sini.

Rizal : aku ingin sukses, itu aja! Karena kalau alasanku disini untuk mengejarmu, aku pasti akan ditendang dari sini oleh mu

Luna : ish!!! Kamu tak tahu kah kalau keadaan Yura memprihatinkan? Dia pada dasar nya baik kalau ada yang bimbing.

Rizal : apalagi yang harus ku korbankan? Aku sudah kehilangan kamu harta paling berhargaku demi dia dan nama baik keluarga nya.

Luna : aku pikir kamu bisa mencintai nya seiring dengan waktu 

Rizal : aku hanya mencintaimu!

Luna : Zaaaal!

Rizal : oke...oke...ini tak pantas ku katakan.... Oke aku pamit dulu kalau begitu, aku tak ingin ada yang salah faham.

Emir yang baru pulang melihat Luna sedang mengobrol dengan seorang pria tampan yang kemdian berlalu pergi. Membuatnya penasaran dan segera menghampiri Andini.

Emir : siapa dia?

Andini : mantannya Luna yang tiba-tiba menjadi salah satu dosen disini tanpa sepengetahuan Luna.

Emir melonggarkan dasi nya dan bergumam, " seperti nya ini bakal menarik!".

Andini : apa nya yang menarik pak ustadz? Jelas Rizal hanya akan menggangu ketenangan Luna. Dia sudah bercerai dan kini dia duda, tak menutup kemungkinan dia akan mengejar Luna kembali.

Emir : itu hak nya, dan hak Luna juga menerima atau menolak.

Andini : aku tak suka Rizal!

Emir memperhatikan sikap Luna. Emir tak jadi menghampiri Luna dan segera pergi. Luna menghampiri Andini yang sibuk memotong sayuran.

Andini : tadi ustadz Emir memperhatikan kalian.

Luna : yang benar? Aku tidak tahu dia ada disini. Ah aku lelah hari ini nanti aku jelaskan sama dia siapa Rizal.

Moonlight For The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang