Yg lain kalau mau buatin sangat sangat boleh lhoo.. Hahaha...
🦋🦋🦋
Duduk tegap, dengan wajah culas. Mendengar suara dastan ia benar benar muak. Pinter banget menjilat, sampai sampai eyang begitu takluk pada dastan.
Radith hanya diam mendengarkan dengan seksama pembicaraan serius antar keluarga ini. Bukan ranah radith ikut campur saat ini, meskipun ingin sekali ia menarik adinda menjauh dari situasi yg radith yakin sama sekali tak disukai adinda.
Setelah berbicara dengan eyang lewat telfon, dastan mengubahnya menjadi mode video call. Jinten dan Jayanti sang dayang eyang mendekatkan ponsel itu pada adinda.
" Diajeng Athaya....?? " Kata dastan sumringah disebrang telfon.
Adinda hanya diam, " Athaya, kenapa kamu cuma diam?? " bentak eyang.
Radith sempat sedikit menoleh, eyang begitu keras dengan adinda.
" Nggih, Mas Dastan...... " jawab dinda lembut, kacau, radith langsung mengarahkan bola matanya pada gadis itu, sangat tidak rela, sebutan manis itu ditujukan oleh mas mas yg lain selain dia. Mana merdu banget, radith kacau, anjing kalau dia bilang dalam hati.
" gimana kesehatan Diajeng?? Maaf, saya belum bisa menjenguk Diajeng saat ini... Karena kondisi di Jogja belum aman.... " kata dastan
Radith mencibir, Lanangan Tai.. Situasi gak aman?? Harusnya loe kesini jagain nih bakal calon loe, ngomong aja kulit perawatan loe takut tergores. Enak aja dipanggil mas, gak cocok, panggil aja Noh Barbie! Radith terus menggerutu dalam hati. Ia tau sebutan lanangan tai dari teman teman polisi dari Jogja.
( lanangan tai = cowok kayak 💩 )
" endak papa Mas.. " jawab adinda malas.
" gimana kalau pernikahan kita, kita undur lagi.. Sampai disana kondisinya sudah aman...?? "
Wajah adinda yg semula malas, berubah cerah. Eyang mendengarkan dengan seksama. Sedang radith, manggut manggut, si barbie totalitas banget jadi bancinya.
