Seseorang berpakaian polisi dengan langkah mantap menuju ke sebuah ruangan. Dengan membawa catatan di tangannya, dia siap melakukan wawancara. Wawancara untuk seorang bocah lelaki yang telah mengalami banyak hal dalam hidupnya.
"Halo nak. Nama saya Sam. Panggil saja begitu. Kita akan memulai wawancara kita. Pertama, ucapkan kembali identitas dirimu," ucap polisi itu sambil menyiapkan catatan yang sedari tadi dia bawa. Anak itu pun menarik nafas dan melihat polisi itu dengan tatapan tajam.
"Nama saya Wyatt Mauritz. Usia saya 12 tahun. Saya berada disini sebagai pelapor dari kasus kekerasan rumah tangga yang telah orang tua saya perbuat," ucap bocah bernama Wyatt itu dengan penuh keyakinan.
"Baiklah, mari kita lanjutkan pada yang kedua. Bagaimana semua ini bermula?" tanya polisi itu sementara Wyatt masih setia dengan tatapan tajamnya.
Angin musim panas berhembus dengan kencang. Membuat rambut seorang anak perempuan melambai mengikuti arah angin.
Anak itu bernama Maya. Dia memiliki mata hazel yang indah dan berkilau. Rambutnya yang pirang kecoklatan dan tersisir rapi menambah kecantikan Maya.
"Maya!" Wyatt memanggil Maya dari jauh. Maya pun tersenyum dan berlari kencang ke arah kakaknya.
"Ayo kita pulang! Ibu pasti sudah memasak makanan enak," ucap Wyatt sambil menggandeng adik perempuannya. Mereka berdua dengan langkah riang berjalan menuju rumah mereka.
Di dalam rumah, mereka disambut oleh pembantu rumah tangga mereka. Nama dari kedua pembantu itu adalah Eva dan Pauline. Mereka adalah orang - orang yang selalu menjaga Maya dan Wyatt dari semenjak mereka kecil.
"Nak, bisakah kau mempercepat cerita? Kau tidak harus menceritakan semua hal," ucap Sam dan memotong cerita Wyatt. Anak berambut pirang kecoklatan itu menggelengkan kepala sebelum menatap Sam dengan datar.
"Tidak. Semuanya berhubungan. Biarkan saya ceritakan semuanya dengan lengkap," ucap Wyatt sebelum memperbaiki posisi duduknya.
"Wyatt! Bagaimana sekolah hari ini? Apakah menyenangkan?" tanya Pauline sambil mengambil tas Wyatt dan Maya. Dengan tersenyum, Wyatt menatap Pauline sambil menganggukkan kepalanya.
"Aku lapar, Pauline. Apakah ibu memasak sesuatu?" tanya Wyatt dan disambut oleh anggukan Pauline.
Sebelum menuju kamarnya, Wyatt menatap Eva. Air muka Eva terlihat pucat dan nafasnya yang naik turun seperti menahan rasa sakit. Wyatt mengerutkan dahi sambil bertanya pada Eva.
"Eva, apa kau baik - baik saja?" tanya Wyatt. Eva menatap Wyatt sambil tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
"Aku baik - baik saja. Wyatt ganti baju saja," ucap Eva sebelum mengambil topi yang masih setia Wyatt pakai. Dengan cekikikan, Wyatt pun segera berlari menuju kamarnya.
"Aku kira dia adalah orang baik. Ternyata selama ini, dia telah menipuku," ucap Wyatt sebelum menatap polisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mauritz Children (Complete)
Mystery / ThrillerWyatt dan Maya memang bukanlah anak yang beruntung. Tumbuh di keluarga dengan ayah dan ibu yang saling membenci. Hingga banyak sekali peristiwa tidak terduga datang kehidupan mereka. Perlahan menghancurkan keluarga mereka satu demi satu. Lalu, bagai...