Chapter 18

387 46 8
                                    

Bagi Jimin, persahabatan adalah segalanya. Ia rela menukar cinta demi jalinan keluarga tanpa hubungan darah itu. Jika ia sudah memasukkan seseorang kedalam lingkaran pertemanannya, maka tidak ada yang bisa melukai orang tersebut.

Ia biasanya jarang menampakkan wajah yang dapat dikategorikan sangat terganggu--atau mendekati marah--tetapi penjelasan bibi Park sekitaran lima belas menit lalu sungguh melampaui kata marah didalam kamus seorang Park Jimin.

Secara lugas tanpa ada yang ditutupi, dari awal hingga akhir kronologis Jungkook terbaring didalam rumah sakit, wanita paruh baya itu menceritakan semuanya. Terkecuali seluk-beluk keluarga Keun Lee Group. Bagian itu hanya Namjoon yang tahu.

Bukannya bibi Park tidak memiliki kuasa hukum pribadi untuk menghadapi segala perkara yang mungkin menimpa dirinya, tetapi apabila menggabungkan seluruh orang-orang yang berkuasa tersebut menjadi satu kesatuan, lebih dahsyat efeknya bukan?

Mengajukan Kim Namjoon menjadi kuasa hukum Jeon Jungkook adalah keputusan yang paling tepat menurutnya. Bibi Park bisa menggali kekuatannya sendiri, tetapi Jungkook? Butuh keajaiban untuk menuntut keadilan tanpa seorang advokat disisinya.

Disamping, Seokjin menyimak dengan seksama. Bagaimana diskusi antara dirinya, bibi Park, dan Kim Namjoon mengerucut pada sebuah keputusan final untuk menggugat Lee Sun Kyun atas tuduhan percobaan pembunuhan dan melibatkan orang lain didalamnya.

"Dua petugas sekuriti di apartment-ku pagi ini sudah melapor untuk memperkuat tuduhan Seokjin atas percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Jang Ki Yong. Sedangkan bukti dia adalah kaki tangan kakakku ada pada ponselnya." Jelas bibi Park pada Namjoon.

Mengenai itu, ia sudah meminta anak buahnya untuk mendapatkan Jang Ki Yong sebelum pria itu ditangkap oleh polisi lebih dulu.

"Kepolisian mengabariku bahwa Jang Ki Yong sudah dalam pemeriksaan terkait kasus ini." Sela Seokjin ikut memberi informasi pada Namjoon.

Berhubung bibi Park belum memgetahui hal itu, ia meraih ponsel untuk mengirim pesan singkat pada anak buahnya mengenai bukti yang mungkin saja akan dilenyapkan oleh Jang Ki Yong terlebih dahulu.

Sementara setelah memasukkan informasi dari Seokjin kedalam kronologi catatannya, Namjoon meletakkan pandangan lagi pada bibi Park, "bagaimana dengan rekaman cctv?"

Bibi Park menghela napas, "itu juga sudah diminta oleh pihak kepolisian pagi ini, kau tak perlu khawatir. Jika rekamannya jelas, maka kita akan mendapatkan plat nomor dari mobil yang dikendarai oleh Jang Ki Yong."

Dihadapannya, Namjoon mengetukkan jemari diatas meja untuk mencerna informasi yang disampaikan oleh bibi Park secara keseluruhan untuk menemukan benang merahnya. Sementara Jimin mengalihkan pandangan keluar jendela untuk sekadar menyegarkan pikiran. Terlalu penat jika ia juga turut menyelami masalah serumit ini.

Pikiran Namjoon kembali melayang pada perkataan bibi Park mengenai kondisi Lee Ji Eun sebenarnya. Seharusnya ia tak perlu tahu, tetapi bibi Park mengijinkannya. Karena ia yakin, lambat-laun masalah kekerasan dalam keluarga itu akan terkuak juga.

Katakanlah bibi Park ceroboh. Tetapi ia mempercayai mereka sepenuhnya saat ini. Dan semoga tebakannya tidak meleset, bahwa orang-orang disekitarnya sekarang akan benar-benar membenahi masalah itu tanpa mengundang masalah lain.

"Dimana Ji Eun sekarang?" Tanya Namjoon penasaran. Karena untuk hal yang satu itu, bibi Park telah menceritakannya lebih dulu melalui telepon.

Pertanyaan Namjoon kembali memusatkan konsentrasi bibi Park setelah ia sempat teralihkan oleh beberapa hal didalam benaknya, "dirumah kakakku. Setiap harinya ia akan menjalani aktivitas yang sama, aku sudah menyampaikannya padamu bukan?"

10000 Hours | Jungkook x IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang