Suara langkah kaki menggema di koridor kelas. Terima kasih pada Tendou yang mengharuskan [name] untuk mencari Ushijima terlebih dahulu dengan alasan "dia jinak jika kau yang memintanya".
Kantin, halaman sekolah, perpustakaan, lapangan belakang, lantai 1, 2, 3, dimana mana bahkan dia tak dapat mencari sosok tinggi yang seharusnya dapat ditemukan dalam hitungan detik. Dan apa yang ia pikirkan hanya melempar bola voli pada Tendou jika ini hanya sebuah jebakan andalannya.
Hingga sampailah dia di atap sekolah, tempat terakhir yang belum ia selidiki. Pemandangan langit sore hari memang memanjakan mata namun bukan itu yang menarik perhatiannya. Ushijima berdiri disana dengan Kisa sembari menyerahkan kertas yang sempat [name] minta Ushijima untuk memberikannya pada Kisa sebagai manager utama.
Nampak mereka berdua tengah berbincang walau tentu kecanggungan mereka dapat [name] deteksi dengan jelas. Dengan bantuan dinding di samping pintu atap, [name] berusaha mendengarkan percakapan mereka berdua.
"dia menyerahkannya padaku?" terdengar suara Kisa yang rendah, deheman Ushijima menjadi tanda jawaban 'ya' darinya mengingat sepertinya dia sangat sulit untuk membuka mulutnya.
"sebegitunya kah dia ingin bermain voli? Maksudku, aku tahu dia memang ingin mempertahankan klub voli putri. Tapi tanpa melihat anggota lainnya?"
Satu panah menusuk hatinya, teringat kembali anggota lamanya yang keluar karena kekalahan mereka disaat kecelakaan di lapangan terjadi. Teringat kaptennya dulu yang pertama kali menyebutnya sebagai monster lapangan.
"dia egois, bukan? Dia hanya memikirkan dirinya sendiri. Untuk apa voli tanpa anggota lainnya? Sia sia." tak ada jawaban sama sekali dari Ushijima sedari tadi.
"aku tak dapat menyalahkannya juga. Aku bukan kaptennya lagi sekarang. Aku menyukai semangatnya, namun sifatnya yang hanya memikirkan dirinya sendiri, aku tak menyukainya. Kuharap kau mengerti."
Rasanya ia baru saja dibanting oleh dirinya sendiri. Yang dikatakannya memang benar, namun ia terus menerus menolak untuk menerimanya. Lebih seperti dirinya yang lain. Apa karena dirinya klub hancur?
Dengan berat hati [name] berjalan menuruni tangga. Ia tak memiliki mood untuk berbicara pada Ushijima kali ini. Setelah apa yang Kisa katakan pada Ushijima? Bagaimana jika Ushijima kecewa melihat dirinya?
"yo! Kapten! Kami mencarimu sedari tadi. Bagaimana dengan latihan hari ini?" Hikari datang dengan cengiran khasnya, penuh dengan semangat seperti biasa dengan Mai di belakangnya.
"kerjakan tugasmu, Hikari-san."
"ayolah. Memangnya kau tahu tugas apa yang diberikan?"
"dengan gurumu yang memintamu ke ruang guru tadi?"
"kau membuatku dalam masalah. Jadi bagaimana? Apa kita latihan hari ini? Kouki bersemangat hingga meminta servis terbaikku."
"kalian bisa latihan duluan jika kalian mau. Ada hal penting yang harus kuurus sekarang."
"tapi Mia menunggu senpai-..."
"kuberikan tossnya padamu. Aku harus segera pergi. Kuserahkan padamu, wakil kapten!" [name] berlari menuruni tangga sementara Hikari masih diam mematung bahkan setelah Mai melambaikan tangannya.
**********
(saran: kalau mau sambil puter lagu di multimedia)
Duduk di samping kolam ikan dan menatap bayangannya sendiri yang terpantul di permukaan air mengingatkannya pada kata kata Kisa di atap sekolah. Ia tak yakin bisa menemui Ushijima kali ini. Meh, biarkan Tendou dengan rencana anehnya.
"urgh! Aku tak tahu apa yang harus kukatakan padanya nanti jika kita bertemu. Bagaimana jika dia menjauhiku juga?"
"kau tak akan latihan dengan yang lain?" suara yang ia kenal akhirnya terdengar, namun ia tak berani menatap si pemilik suara setelah apa yang ia dengar.
[name] mengalihkan pandangannya kembali pada kolam hingga Ushijima berhenti di sampingnya. Wajah datarnya terpantul di atas kolam. Rasanya [name] ingin tertawa melihatnya.
"entahlah, moodku untuk berlatih hilang seketika."
"mereka bilang kau memiliki urusan penting."
"tak terlalu penting juga."
"sesuatu terjadi?"
Dan ya, kata kata tersebut kembali terngiang. [name] mencengkram beton di sekeliling kolam dengan kedua alisnya tertaut kesal. Apa karena itu ia diberi julukan monster?
Namun rasa hangat ia rasakan saat tangan lain menggenggam tangannya. Ushijima disana sama sekali tak menatapnya sekarang ini tapi tangannya...
"aku tak tahu apa yang pasangan bicarakan." waw, anda jujur sekali. [name] terkehkeh kecil dengan kejujuran kekasih polosnya.
"ya, aku juga."
"aku hanya melihat mereka menggenggam tangan satu sama lain. Jadi mungkin itu dapat membantumu."
"kau tak perlu melakukannya. Tapi terima kasih. Oh! Tendou memintaku untuk-..."
"aku yang memintanya."
Kedua pipi [name] sedikit merona, untuk pertama kalinya Ushijima ingin bertemu dengannya dan meminta bantuan Tendou? Udah breakdance keknya dia sekarang.
"kau... Ingin bertemu denganku?"
"ya."
Dan Ushijima telah mengukir sejarah dimana untuk pertama kalinya ia ingin bertemu dengan seorang wanita. Lanjutkan Wakatoshi.
"oh, uhh... Aku senang mendengarnya. Tapi aku masih tak memiliki mood untul berlatih."
"kau butuh istirahat sekali kali. Jangan paksakan dirimu." dan terima kasih untuk senyumannya yang membuat jantung [name] disko seketika.
"kau ingin pergi ke suatu tempat bersama?" dia mengatakannya, [name]! Kesempatanmu!
"jika kau mau, aku tak keberatan. Mungkin itu akan membuatku lebih tenang. Ini... Soal tadi. Aku tak sengaja mendengar percakapanmu dengan Kisa di atap sekolah. Yang ia katakan memang ada benarnya, namun entah mengapa aku selalu menolaknya. He-hey, apa menurutmu aku memang egois?" memang lega rasanya, tapi mengingat bisa saja Ushijima kecewa padanya membuatnya ragu dengan apa yang baru saja ia katakan.
"lupakan. Kau seharusnya tak memikirkannya."
"tidak juga." namun takdir berkata lain, kedua manik [e/c]nya menatap milik Ushijima yang memang sedari tadi menatapnya.
"benarkah?"
"dia juga tak mengerti dirimu, bukan? Kau ingin bertanding dengan yang lainnya juga. Jadi menurutku itu wajar terjadi."
"ya, aku tahu itu. Tapi dilihat dari anggota lain yang kecewa dengan sikapku, aku menjadi merasa bersalah."
"jika mereka berada di posisimu, mereka akan mengerti. Apa pun penilaian mereka padamu, aku akan selalu ada untukmu."
Sesaat kemudian wajah [name] kembali merona namun senyumannya akhirnya kembali yang membuat Ushijima menjadi lebih lega.
"ah, ya! Kau bilang ingin pergi ke suatu tempat, bukan? Bagaimana jika kita pergi sekarang? Aku tak ingin membuatmu menunggu untukku."
"aku ingin berada disini."
"huh? Disini?"
"di dekatmu."
"hah! Pasti Tendou yang mengajarimu, kan?"
"tidak juga."
Dan sore dihabiskan oleh keduanya dengan membicarakan topik random. Namun Ushijima tak keberatan sama sekali. Ia senang melihat [name] yang ia kenal kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Volleyball!! [Ushijima x Reader]
RandomApa yang akan kau lakukan ditengah keegoisan seseorang? Menyerah dan menunduk di hadapannya begitu saja? "jadi, apa salahnya kita menjadi egois juga?" Pair: Ushijima Wakatoshi x Reader Haikyuu!! © Haruichi Furudate Volleyball!! © Grimsley_Unova