'6 Angry

3.2K 356 116
                                    


Vote before you read

⊙︿⊙⊙︿⊙⊙︿⊙

"Park Jino, kau benar-benar sedang dirasuki sesuatu, ya?. Hingga memasukan Elena dalam kelompok tanpa sepengetahuan ku dan Jina, eoh?."

Mereka sedang berbicara serius. Sore ini Park Jino, Park Jina, Kim Haru, dan Lee Elena berada dirumah kediaman Haru sekarang. Untuk menjalani Meeting luar biasa bocah 8 tahun tersebut. Sebelum nya, Haru dan Jina terkejut karena Elena tiba tiba saja masuk dalam kelompok tanpa aba aba. Anak perempuan dengan dua bodyguard itu juga datang sekarang. Siapa yang tidak terkejut?.

Kim Naeun sedang pergi keluar kota karena beberapa urusan, dan Kim Taehyung?, tentu saja dengan pekerjaan nya sendiri. Rumah besar milik keluarga Kim, terlihat sepi. Tempat yang pas untuk diadakan rapat pertemuan.

Jino dan Haru sedang berdiri bersama, Menjauh dari Jina maupun Elena yang tengah membaca buku diruang utama. Dua pria itu masih berbicara—lebih tepatnya aksi protes Haru yang belum dibalas.

"Jangan terbebani hanya karena dia Cucu dari seorang presiden, Kim Haru. Aku hanya menambahkan anggota agar tugas kita bisa cepat terselesaikan sebelum waktu Deadline." Ucap Jino, sembari meneguk Jus Alpukat dalam gelas ditangannya.

Haru mendengus, "Yakin tidak ada maksud lain?, Seperti sebuah perasaan, Mungkin?."

"Tentu saja, Tidak. Jina juga membutuhkan teman sejenis nya, Bukan kah begitu?."

Tidak habis fikir. Tindakan Jino memang diluar dugaan sekali, sampai membuat Haru tercengang beberapa detik. Namun belum sempat Haru membalas kembali ucapan Jino, Park Jina tiba tiba saja mendekat. Anak perempuan yang menggemaskan itu berjalan cepat sembari membawa Botol soda yang masih tertutup.

Haru dan Jino saling memandang. Menunggu anak bungsu dari keluarga Park mendekat dan mencari tau apa yang terjadi.

"Aku ingin minuman ini, tetapi tidak bisa dibuka."

Ucap Jina melirih, Menyodorkan botol tersebut diposisi tengah antara Jino dan Haru. Segeralah tangan Jino menjauh, berniat meletakkan Jus Alpukat nya untuk membantu Jina—tetapi Haru merampas itu lebih dahulu. Membuat Alis Jino menukik hingga terkekeh kecil.

Haru membuka Botol yang Jina berikan dengan perlahan, walau sedikit kesulitan namun dia berhasil membukanya, "Jangan terlalu banyak meminum soda, karena tidak baik untuk kesehatan." ucap Haru.

Jina mengangguk dan meraih botol itu cepat, "Thanks, Haru." Detik kemudian, Dia pergi dengan senyuman yang mengembang.

Merasa suasanya semakin canggung, membuat Jino terpaksa meneguk Jus Alpukat nya kembali. Masih memperhatikan Haru yang terdiam dengan raut dinginnya.

"Kurasa ada sesuatu yang menjanggal disini?." seru Jino tiba tiba.

Haru tersentak, sedikit gugup namun masih bisa dikendalikan dengan santai, "Dirimu sendiri, Park Jino. Seharusnya beritahu dahulu jika—"

"Kau menyukainya?." Potong Jino dengan kekehan. Melihat tingkah gugup seorang Haru adalah moment langka. Jino tidak percaya bahwa teman serasa saudara nya sendiri bisa bertindak seperti itu.

"Elena?, Tidak mungkin."

"Yang kumaksud, Adikku. Apa kau menyukai Park Jina, Kim Haru?."

Haru berdecih, lalu ikut terkekeh, menggeleng tidak mungkin atas apa yang baru saja Jino katakan. "Kau mengintrogasi ku hanya karena tindakan tadi?, Hei, kita sudah berteman sejak kecil. Park Jina adalah adikku juga, Apa aku tidak boleh memberikan perhatian seperti itu padanya? Park Jino?."

Hiraeth • Pjm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang