• mau ujian • [16]

40 8 0
                                    

Vomment nya dulu
Happy reading-!

—si dingin—

Lia akhir-akhir ini tidak punya semangat sama sekali sejak kehilangan bundanya dan Minggu depan sudah ujian kelulusan

"Hhhaa.."

Polisi sedang mencari pelaku penculikan dan sampai akhir belum ada tanda-tanda jejak si pelaku

Lia berjalan dengan malas ke arah lapangan basket isi kepalanya sudah kusut dan tidak ada kata-kata semangat di dirinya

"Ya Allah Lia capek banget sama keadaan.." Lia duduk di tengah lapangan basket

"Lia harus gimana ya.."

Air menetes dari langit dan semakin banyak yang menetes, gadis itu masih di tempatnya duduk memeluk lututnya membiarkan dirinya di basuh oleh hujan

Set!

Punggung Lia rasanya hangat dan tidak basah dirinya di angkat berdiri lalu seorang menarik dirinya di pinggir tempat yang lebih tertutup dari hujan. Pikiran Lia seakan-akan sudah kosong

Lia tatapi seseorang di depannya

"Jangan gegabah li, satu-satu semuanya bakal selesai" Lino membenarkan jaket yang melekat di punggung Lia

"Kalo bunda lagi di bantu sama polisi Minggu depan udah ujian kelulusan, jangan sampe lu gak lulus hanya karna keadaan saat ini"

"Lu ber doa aja semoga bunda lu ketemu, lu gak boleh patah semangat gini mana Lia gua yang selalu semangat dengan keadaan apapun" 

"T-tapi capek.."

Lino terkekeh "lu lagi di uji sama Tuhan li karena lu kuat, lu perempuan kuat dan Tuhan gak pernah kasih ujian di luar batas kemampuan hambanya"

"Huuu— hiks.. hiks.." tanpa aba-aba Lia memeluk Lino dengan erat, ada benarnya juga kata Lino ia tidak boleh gegabah

"Sekarang berdiri tegap lagi oke?" Lia melepaskan pelukannya lalu mengangguk

"Lu gak sendirian Li, ada gua, temen-temen lo, dan semuanya. Kalo lu mikir gak ada yang bantuin lu itu, salah"

…ᘛ⁐̤ᕐᐷ

Kali ini rumah Lia menjadi ramai ke empat teman-temannya sepakat tinggal di rumahnya sampai kasusnya selesai

Sekarang Lia sedang berusaha mempersiapkan diri untuk ujian Minggu depan

"Semangat kak Lia" ucap Yuna lalu menaruh dua susu kotak di meja belajarnya

"Wiih.. makasih Yuna"

"Ih anjir mau kawin ya lo?!" Mika dan Prima sedang memasak sesuatu di dapur

"Dih apaan"

"Ini kok asin" Prima mencicipi lagi masakan Mika

"Tuh asin!"

"Mending ya lu cicipin jus buatan gua" Prima menyodorkan gelas ke arah Mika

Mika menerimanya lalu meminumnya lalu detik selanjutnya Mika menyeringit

"Eh gak gini kalo lu mau simulasi diabet!, Jus apaan anjir rasa gula semua"

"Suka-suka gua lah, manis kayak orang nya!"

Oke biarkan mereka berdua ribut di dapur.

Lia jadi ingat ucapan bundanya saat Lia belajar sepatu roda

"Ingat ya li kamu gak selamanya di samping bunda loh, maksud bunda kalo kamu sendiri kamu harus mandiri dan jangan patah semangat dengan keadaan apapun itu, jadi perempuan itu harus strong menghadapi apapun!"

"Oke! Lia akan lakuin apa kata bunda!"

…ᘛ⁐̤ᕐᐷ

Dua hari lagi ujian kelulusan akan di adakan, saat ini Lia sedang belajar mati-matian untuk mendapatkan hasil terbaik

"Kalo ini di bagi bisa gak ya.." Lia mencoret-coret kertasnya dengan banyak angka yang di uraikan

"470? Yes!! Betul hasilnya" Lia meregangkan tubuhnya lalu melihat ke arah jam di dinding

Sudah pukul dua dini hari, Lia bersemangat sampai lupa dengan waktu

"Oke harus inget kata-kata bunda!!" Ucap Lia lalu merebahkan tubuhnya di kasurnya sampai Yuna terpental sedikit karena Lia membanting tubuhnya ke kasur

"Oke harus inget kata-kata bunda!!" Ucap Lia lalu merebahkan tubuhnya di kasurnya sampai Yuna terpental sedikit karena Lia membanting tubuhnya ke kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih vote dan komen nya (。•̀ᴗ-)✧

si dingin || Lee Know x Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang