3. Tiga

3.8K 177 30
                                    

Note : jadilah pembaca yang bijak, yang bisa menambah semangat author☺️🙃

Caranya? Pasti kalian udah tau tanpa harus diberitahu😗

Selamat membaca!

_______________________

"Bangun! Jadi cewek nggak usah males!" Azka terus mengguncangkan tubuh Bella. Namu sang empu hanya menggeliat lalu melanjutkan tidurnya lagi.

"Bella! Bangun!!" Sudah hampir tiga puluh menit Azka berusaha untuk membangunkan Bella. Namun tetap saja usahanya gagal.

Berbeda dengan cara bunda membangunkan kebo satu ini. Cara terakhir yang bunda lakukan yaitu, dengan cara mengambil kucing tetangganya lalu dilemparkan ke arah Bella yang sedang tertidur pulas. Hanya satu gerakan saja Bella akan menurut jika itu bersangkutan dengan kucing.

Bahkan waktu dirinya dipaksa menikah dengan Azka pun, kucing lah yang jadi penyelamat rencana orang tuanya itu. Kata ayah, "kalau kamu tidak mau menikah dengan Azka, ayah bakal pelihara ratusan bahkan ribuan kucing dirumah ini." Aneh sekali bukan? Hewan seramah dan selucu kucing ia takuti.

Setelah dilempari kucing, Bella akan demam tinggi, bahkan tinggi sekali. Apalagi jika bersentuhan langsung dengan bulu kucing, bisa bersin-bersin selama seminggu bahkan lebih.

"Bella! Ini udah hampir jam tujuh!"

"Ughhh." Bella menggeliat, dengan mata tertutup ia berusaha mendudukkan tubuhnya.

"Dingin banget, Gue nggak mau sekolah Azka!" Guraunya lalu kembali berbaring melanjutkan tidurnya yang terganggu.

"Nggak ada! Cepet bangun atau Gue-" Azka menggantungkan ucapannya.

"Cepet bangun atau Gue cium!" Mendengar ucapan Azka barusan, cepat-cepat Bella membuka matanya walaupun sangat sulit.

"Apa! Cium? Sini morning kiss dulu." Ucapannya sambil memajukan bibirnya sehingga berbentuk seperti mulut ikan. Mungkin Bella sedang ngelindur, mulut berbicara tetapi matanya tertutup.

"Mandi cepet!" Langsung saja Azka membopong tubuh Bella ala bridal menuju kamar mandi tanpa memperdulikan sang empu yang terus saja memberontak.

"Aaaaaaaaaa Azka mesummm." Bella melototkan matanya ketika Azka mulai membuka satu-persatu kancing baju yang ia kenakan.

"Diem!"

"Ya Lo mau ngapain!" Bella menutupi bagian dadanya menggunakan kedua tangannya. Otaknya mulai traveling ke mana-mana. Apa yang akan dilakukan Azka pada dirinya?

"Kenapa? Kemaren Lo pamerin ke Gue. Sekarang kenapa Lo-" ucapan Azka terhenti  begitu saja, karena dengan cepat Bella memotongnya.

"Ya malu." Ucapannya dengan cepat. Bella menundukkan kepalanya, ia tidak berani menatap Azka.

"Kenapa mesti malu?" Azka semakin mendekat ke arah Bella, menepis segala jarak yang ada. Kini piama yang semula Bella pakai sudah berhasil terlepas.

"Sekarang punya Lo, punya Gue juga." Azka menarik paksa pinggang Bella merapat pada tubuhnya. Perasaan Bella semakin campur aduk dag dig dug der ketika Azka mulai menelusuri punggungnya.

Kakinya mulai bergetar ketika tangan Azka  perlahan menarik tali bra yang ia kenakan, namun tidak sampai terlepas. Azka hanya terkekeh melihat raut wajah Bella yang memucat, entah karena takut atau apa.

"Liat sini!" Perlahan tapi pasti, Bella berusaha memberanikan dirinya untuk menatap lelaki yang ada dihadapannya.

Ketika Bella mulai mendongakkan kepalanya, ide jail muncul dalam pikiran Azka. Ketika Bella sudah mendongak ke atas untuk menatap dirinya, Azka malah menyalakan keran shower, membuat Bella kaget  karena dinginnya air menyambar wajahnya. Apalagi dengan keadaan mendongak. Otomatis air nya masuk ke hidung dan membuat Bella kesulitan bernapas.

BellazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang