Story Part 01

7 0 0
                                    

Waktu berjalan begitu cepat bagi Fiorella Rain, bayi yang dulu di jaganya dengan sepenuh hati. Sekarang telah tumbuh sehat, di usianya yang ke 5 tahun, Adam begitu mempesona. Fio pun merasakan hal itu, karena anaknya itu mirip sekali dengan sang ayah. Fio merasa bersalah setiap melihat wajah anaknya itu. Di usia yang masih kecil, Adam seperti mengerti tentang keresahan mommynya. Adam selalu bersikap dewasa dan tak pernah lupa selalu menjaga sang mommy. Walaupun dia masih kecil, Adam sangat protek dengan sang mommy. Terdengar sangat lucu, yah Adam memang pelipur lara nya Fio.

"Mommy, Adam pergi ke taman kompleks boleh? Adam janji gak akan nakal lagi. Boleh yah mommy?" rengeknya pada mommy, Fio.

Saat ini Fio masih kesal dengan Adam, walaupun itu hanya pura – pura. Iya, Fio sempat marah pada Adam karena menakali anak tetangganya. Entah apa yang membuat Adam sampai berprilaku seperti itu. Hah, ini mungkin menurun dari sang ayah. Sekedar info sifat ayah Adam sangat mirip dengan Adam. Fio sampai tak habis pikir. Kenapa anak kesayangnya itu bisa menuruni sifat buruk sang ayah yang begitu tempramental. Berkali - kali Fio menghela nafasnya. Fio harus nya tidak bersikap seperti ini, Adam hanya anak kecil.

"Mommy, marah sama Adam." Retorik Adam, yang langsung di angguk kan oleh Fio. Yang sontak memeluk anaknya itu agar tidak menangis. Hal itu menjadi kebiasaan Adam jika Fio sudah marah. Maka Adam akan langsung menangis.

"jangan ulangi hal buruk itu, Adam gak mau lihat mommy marah lagi kan?" tanya Fio yang langsung di balas dengan gelelengan Adam yang saat ini dipelukannya.

" makanya, Adam harus nurut sama mommy. Kali ini mommy sudah memaafkan Adam. Nah, ayo Adam mandi. Katanya Adam mau ke taman?" Adam yang mendengar ajakan sang mommy langsung melepas pelukannya di leher Fio. Dan menatap Fio yang langsung turun dari ranjang, untuk menyiapkan air hangat. Namun Adam yang masih berada di ranjang malah menelusupkan dirinya pada kehangatan selimut. Fio yang melihat anaknya itu. Mengeleng gelengkan kepalanya. Dan berlalu pergi. Dalam benaknya apa sekarang Adam yang gantian merajuk padanya? Fio terkekeh saat memikirkan kelakuan anaknya itu.

30 menit berlalu. Fio yang sudah menyiapkan air dan sarapan untuk Adam, masuk kedalam kamarnya. Adam, masih betah bergelung diranjangnnya itu. "Adam, ayo bangun. Mommy sudah menyiapkan air hangat untuk mandinya Adam." Tapi Adam masih diam tak bergerak. Fio berjalan mendekat ke ranjangnya. "oh, ya ampun. Adam malah tidur lagi." Fio terkekeh. Melihat anaknya yang merasa terusik olehnya. Iya, saat ini Fio sedang mengusil in anaknya itu. Fio semakin terkekeh saat melihat Adam mengeliat dan membuka matanya. Yah, mata itu sangat mirip dengan milik orang itu. Biru terang yang sangat berbeda dengan milik Fio. Coklat gelap.

"ayo, bangun kapten." Suruh Fio sambil tertawa kecil. Karena Adam malah cemberut sambil merengek pada Fio. Karena mengganggu tidurnya di hari minggu ini. Fio melihat anaknya ini dengan pandangan penuh tanda tanya. Dalam benaknya bertanya tanya bukannya Adam tadi mengajak untuk pergi ketaman. Dan sekarang malah dia ingin tidur.

"Bukankah tadi Adam ingin pergi ke taman? Ayo siap – siap." Ajak Fio lagi.

Adam yang mendengar itu, langsung merespon dengan melompat dari ranjang dan berlari menuju kamar mandi yang berada diluar kamar. Kenapa Fio tidak memakai kamar mandi yang ada di kamarnya. Sebab, di kamar mandi nya ini tidak ada pemanasnya. Alasan nya simpel karena Fio tidak menginginkan hal itu. Hehehe.

Fio pun berlari kecil menyusul anaknya itu. "Mommy, kenapa airnya tidak hangat" Fio yang mendengar itu pun malah terkekeh. Salah siapa yang tidak lekas beranjak saat dibangunkan. Dasar, Adam.

"Mommy kesana Adam" 

~o~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thanks Being My ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang