• bunda..? • [17]

43 8 0
                                    

Vomment nya dulu ,
And happy reading-!

—si dingin—

"Li muka lu pucet banget loh" ucap Mika khawatir dengan Lia

"Gua gapapa kok"

Tepat pukul tujuh ujian sudah di mulai dan Lia siap menghadapi soal-soal yang luar biasa tidak maksud jika yang tidak belajar semalam

"Oke.., bismillahirrahmanirrahim"

Kepala Lia tiba-tiba pusing dan Lia mencoba mengabaikannya. Mika di belakang sana mengkhawatirkan gadis itu

Pengawas di depan sana sudah beberapa kali melihat jam tangannya

"Lima menit lagi, sudah selesai" ucap pengawas itu

Lia melemparkan secarik kertas ke belakang— tempat Mika, Lia menuliskan jawabannya untuk teman-temannya

Lima menit telah berlalu seluruh peserta ujian pun telah keluar dari kelasnya untuk ke kantin atau kegiatan lainnya

"Kak! Lancar gak?"

"Ya gitu lah" Lia berkacak pinggang

"Cap cip cup, ya?" Tidak di balas dengan Lino

Siswi yang berlalu-lalang merasa iri saat Lia bisa mengobrol dengan sang kapten basket. Para siswi di sekolah ini kesusahan untuk mendapatkan hati sang kapten yang satu ini

"Muka lu pucet?"

"Hah?" Lia mengambil kaca dari sakunya lalu bercermin melihat wajahnya

"Eh iya.., gua lagi gak enak badan si sebenarnya" Lia mengantungi lagi kacanya

Lino menatapi gadis mungil di depannya ini. Lucu juga pikirnya

Lino mencoba untuk lebih mendekatkan wajahnya ke wajah gadis di depannya. Lia membelalakkan matanya dan sedikit mundur

Lino tersenyum saat Lino menatap pupil gadis itu membesar, lalu Lino berdiri tegap lagi. Pipi Lia merona padam dengan tindakan Lino

'fucekk!'

Lino terkekeh "beautiful eyes"

Detak jantung Lia berdetak tak karuan

'fak! Gak kerjaan lain gitu????? Selain nge gonjang-ganjing in jantung orang???!!!!!!'

…ᘛ⁐̤ᕐᐷ

Ujian kelulusan sudah benar-benar berakhir mereka bersorak semua, dan tidak untuk Lia

"Coba bunda gak ilang.. Lia kan mau kasih tunjuk nilai-nilai ujian Lia" ucapnya menatap foto bundanya dan dirinya

"Bunda kemana sih?? Lia kangen banget.." ucapnya mengusap air matanya

Teman-temannya Lia masih menginap di rumahnya. Lia sangat berterimakasih di pertemukan dengan orang-orang baik seperti mereka

"Yeeeyy!!! Yeeey!!" Adelia bersorak gembira

"Kenapa lo?" Tanya Prima sedang tengkurap di lantai

"Coba geh liat ig sekolah kita!" Adelia menutup mulutnya sangking senangnya

"Anjir iya! Ulang tahun sekolah, suer sih????! Konsepnya tentang kerajaan gitu??" Mika tercengang saat membaca pengumuman

"Kyaaaaa!!!!" Adelia berteriak di dalam bantal

"Iiiih ada pemilihan lohh!. Kepala sekolah lagi yang milih jadi raja sama ratunya!" Ucap Yuna sembari membaca caption Instagram sekolahnya

"Woii!! Woi!! Nanti pilih Mika aja!!" Prima menunjuk ke arah Mika

"Oasu! Asal nunjuk!" Mika melemparkan bantal ke arah Prima

Tok! Tok! Tok!

Lia membuka pintu rumahnya. Di depannya ada di orang berbadan kekar

"Apa benar anda anak ibu Ayu?"

Lia mengangguk "I-iya"

"Kami dari kepolisian menemukan ciri-ciri ibu anda" Lia membeku

"Ini" polisi itu memperlihatkan layar tablet, dan ada foto..

"B-benar ini bunda saya!" Itu foto bundanya

"Hah?!" Dan ya mereka berempat sedang menguping

"Ikut kami ke rumah sakit" Lia mengangguk lalu masuk sebentar untuk memberitahu temannya

"Gua ke rumah sakit dulu ya, nanti gua kabarin lagi" ucap Lia, lalu mengikuti kedua polisi itu

"Ikutin gak?" Tanya Prima

"Gas lah ayok" Mika mencari kunci mobil milik bundanya Lia

Sampainya di rumah sakit Lia masih mengikuti kedua polisi itu namun arahnya.. ke kamar mayat ?

Mereka bertiga masuk ke dalam kamar mayat. Gak! Gak! Gak! Lia gak siap sama sekali

Salah satu polisi itu menarik kain yang menutupi wajah mayat itu

Lia membeku dan hati nya hancur begitu saja.. bundanya telah pergi untuk selamanya

"B-bunda?????!! Hiks... !!!! Bundaaa!!!" Lia memeluk wanita yang telah melahirkannya dan sosok wanita terkuat

"Tadi kemana sih??!" Mereka berempat sedang berlari di rumah sakit dan juga tadi mereka hampir tersesat

"Lewat sini, tadi gua liat" Mika berlari ke arah suatu koridor

Jalan mereka melambat saat jalan yang di tuju Mika mengarah ke kamar mayat..

"Mi-mika lo gak bercanda kan??!" Tanya Prima memastikan

"S-sumpah gua liatnya mereka ke sini" lalu mereka ragu-ragu masuk ke dalam kamar mayat

Dan di sana ada Lia sedang memeluk seseorang, mereka berempat langsung shock

"Bunda??! Hiks..!! Bunda!! Maafin Lia.... Hiks! Hiks!!"

Mereka berempat ikut menangis tanpa suara, ini terlalu mendadak untuk mereka dan juga Lia

Mereka berempat ikut menangis tanpa suara, ini terlalu mendadak untuk mereka dan juga Lia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih vote dan komen nya (。•̀ᴗ-)✧

si dingin || Lee Know x Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang