• huuuh.. • [18]

37 8 0
                                    

Vomment nya dulu ,
And happy reading-!

—si dingin—

Mika mengambil hp nya di dalam sakunya lalu gadis itu mengetik sesuatu

Cogan sedang menjaga hati 🙏🏻 [8]

Mika
Cuk!!
15.56
Pppppppp!!
15.56

Aji
Anjir togel
15.56

Mika
Ini gua Mika tmnya Lia
15.56
Gw mau kasih kabar duka, kalo
bundanya Lia udah gak ada..
15.56

Felix
Maksudnya????
15.56

Mika
Bundanya Lia udah
meninggal dunia
15.56

Haris
.....
15.56

Bayu
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un
15.56

Aji
Sekarang pda dmna?
15.56

Mika
Gw masih di RS, ini pada
mau pulang
15.56

Esa
Gw otw ke rumah Lia
15.56

Jusuf
Ikut juga
15.56

Lia tidak kuat sampai ia jatuh pingsan gadis itu pun sedang tidak enak badan juga. Mika sedang mengumudi mobil pun mempercepat kecepatannya

Di belakang sana ada mobil ambulan yang membawa jasad bundanya

…ᘛ⁐̤ᕐᐷ

Semuanya seperti mimpi buruk
Semuanya seperti tidak nyata

Gadis itu banyak diam matanya membengkak karena menangis terus menerus

Rumahnya sepi sekali tidak ada sosok wanita itu, Lia merasa sangat kesepian sekali

"Li.. minum obatnya dulu" ucap Mika, Lia menggelengkan kepalanya

Tidak mereka berempat saja yang di rumah Lia Esa, Jusuf, Lino dan Haris sedang di rumah gadis itu

"Lia.. nanti lu makin sakit" ucap Mika lagi

"Biarin!! Biarin!! Biar nanti ketemu bunda!!!" Ucap Lia dengan nada di tinggikan

"Apasih! Salah keluarga gua?!! Gak gini caranya kalo mau bales dendam!! brengsek!!"

Pyaaar!!!!!

Lia mendorong kaca di hadapannya sampai pecah, Lia ingin mengambil pecahan kaca itu namun gadis itu di tarik kembali ke belakang

"Hiks.. lepas!!" Lino tetap menahan Lia

Lino memeluk gadis itu saat mengumpat dengan kata-kata kotor, membiarkan gadis itu memukul-mukul dada pemuda itu

"Li tenang, kendaliin pikiran lo" ucap Lino

Lia berteriak-teriak menumpahkan semua amarahnya dan Lino membiarkan ia menjadi pelampiasan amarahnya

"Li, bunda bakal kecewa kalo lu kayak gini" ucap Lino

Lia hanya diam tidak menjawab apapun. Lino menghela nafas lalu melepaskan pelukannya menarik Lia untuk duduk di sisi kasur

"Gua kasih waktu buat tenangin pikiran lo dan hati lo" lalu Lino duduk di kursi belajar milik Lia

Nafas Lia mulai tenang tidak memburu lagi matanya terasa berat karena menangis, fisiknya masih lemah dan mentalnya masih terganggu

Lia memutuskan tidur untuk mengistirahatkan pikiran dan lainnya

Lino membiarkan gadis itu sampai tidur nyenyak, karena tidak mau mengganggu akhirnya pemuda itu keluar dari kamarnya Lia

"Mik, lu masih mau nginep di sini?" Tanya Haris

"Iya lah, kasian Lia abis berduka" Haris tersenyum jail

"Awas lu mik, ini belum 40 hari"

Bugh!

Mika melempar bantal sofa ke arah Haris namun melesat mengenai muka Esa

"E-eh maaf sa," Esa mengangguk

Mika menatap tajam ke arah Haris sedang berdiri di depan pintu rumah

'anjir, mampus!'

"Canda miik~. Yaudah lah gua mau balik" ucap Haris mengambil jaketnya

"Udah mau balik kak?" Tanya Jusuf

"Yoi, gua gak mau lagi kena semprot sama ibu negara. Mau bareng?"

"Yuk lah, cuk aku pulang dulu ya" pemuda kelahiran di tanah Bali itu, segera keluar mengikuti Haris

"Oiya kak, nomor togel itu tetep neror lo?" Tanya Prima

"Setiap hari, padahal gua udah blok nomornya sama nge hapus nomornya" ucap Lino

"Pas itu juga, Lia pernah di ganggu" ucap Adelia

"Gua curiga sama yang di omongin si Prima"

Lino mengedikan bahunya "setiap nge chat gua pasti di akhirnya, ada huruf J nya"

Mereka menghela nafas bingung harus gimana

Mereka menghela nafas bingung harus gimana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih vote dan komen nya (。•̀ᴗ-)✧

si dingin || Lee Know x Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang