Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Ponsel radith yg menempel pada mobil, bergetar, menunjukan nama radishya disana. Radith tidak menjawabnya, karena malas, nanti kalau adiknya ngoceh pasti lama, sedang radith gak mau membuang buang waktu, mending buat modusin adinda.
Terus, nama radishya belum berhenti menelfon. Dinda melihatnya, dan dinda tekejut nama perempuan. Nama yg cantik. Pacar radith?
" din, kok gak jawab?? " kata radith saat bertanya pada dinda.
Dinda hanya menjep, membuat muka.
" adinda... " ulang radith.
Bibir adinda makin manyun.
Radith berdecak, " bisa gak sih, cewek itu kalau cemburu gak usah rewel, bisa gak???? " radith mencoba memahami situasi penyebab adinda diam dan manyun.
Dinda masih diam. Hanya melirik bak malaikat maut, dasar mulut buaya.
" kenapa?? Kamu cemburu?? " radith berkata tegas. Ingin rasanya tertawa sambil salto.
" kalau kamu masih diem aja, mas cium kamu sekarang biar mulut kamu yg ketutup rapet itu mangap mangap.... " ancam radith kesal.
Adinda menoleh, dan memukul lengan radith cukup keras berkali kali, " udah?? Lagi gak mukulnya?? " tawar radith, menjulurkan lengannya.
" emboh! " jawab dinda marah. Radith terkekeh geli. Seseneng itu melihat adinda cemburu. Namun tentu saja dinda tidak mengetahuinya.
