Episode 89

7 1 0
                                    

Berada disuatu pantai tempat dimana banyak orang sedang bersenang-senang dengan orang tersayang, dengan bahagia tapi ada satu orang yang tidak merasakan senang akan hal itu. Reno hanya berdiri di atas jembantan sambil menatap orang-orang yang ada dibawahnya, ia menatap pantai biru dengan hampran pasir putih yang indah, dengan banyak orang yang sedang bermain air, walau tubuhnya ditempat yang sangat ramai tapi jiwa reno yang sangat sepih, dengan wajah muram dan kesedihan.

(“ Apa yang aku cari sebenarnya, aku di tempat yang begitu ramai tapi tetap saja merasa kesepian, apa yang aku ingin aku temukan sebenarnya, aku bahkan tidak bisa memahami diriku sendiri seperti ini, kekosongan dalam diriku ini seakan menusuk-nusuk sampai ke tulang-tulangku, rasanya begitu menyakitkan, kenapa mereka bisa bahagia bahkan mereka bisa tersenyum gembira, kenapa aku tidak bisa merasakan hal itu, dimana letak dari senyuman itu bisa muncul.”) Dalam benak fikiran reno saat ini.

Belum puas rasanya melihat pantai akhirnya reno pergi menuju tempat lainnya, yaitu sebuah tempat ibadah yang tidak jauh dari tempat pantai tersebut, melihat banyak orang yang sedang berdoa pada tuhan mereka di sebuah tempat suci yang ukurannya lumayan besar, reno hanya berdiri di depan pintu gebang tempat suci itu.

(“ Bukan tempat ini yang aku cari, walau merasa ada sesuatu di dalam sana aku merasa ada hawa yang tidak enak yang aku rasakan tubuhku juga menolak untuk masuk lebih jauh, sebenarnya di mana letak ketenangan itu.”) Ujar reno dalam benaknya lagi, lalu reno pergi lagi setelah 15 menit berdiri di depan tempat ibadah tersebut.

Di suatu tempat lainnya yang agak jauh dari tempat ibadah itu, ada tempat ibadah lainnya yang sama di sana juga ada banyak orang yang sedang berdo pada tuhan mereka. Reno berhenti lagi, dan keluar dari mobilnya setelah itu hanya menatap jauh kedalam tempat ibadah, setelah itu reno pergi lagi kesuatu tempat yang jauh dan menemukan sebuah bangunan tempat ibadah lainnya, yang juga sama di dalam sana juga sedang ada acara doa-doa bersama.

Reno keluar dari mobilnya, dulu saat reno masih kecil orang tua sering mengajaknya kemari dan reno mulai membayangi masa kecil yah yang bahagia bersama kedua orang tua saat masih ada, pada masa itu ketiganya merasa bahagia tidak di duga senyuman pada waktu itu hanya menunda kesakitan yang sekarang masih terasa jelas dalam hati reno, tanpa sadar sungai kecil itu yang mengalir dari mata reno tanpa dia sadari, langsung reno hapus air mata itu.

Tidak juah dari tempat tersebut anisa juga berada di tempat yang sama karena baru mengantarkan ketringan orang yang pesan, melihat orang yang tidak asing bagi anisa.
" Bukankah itu kak reno, tapi lagi ngapain kakak ada disini.” Dumal anisa yang berdiri jauh dari reno saat ini. Akhirnya anisa menghampiri reno yang hanya berdiri sambil menatap kedepannya.

“ Kak reno, kakak lagi ngapain kesini.” Ujar anisa yang sangat penasaran dengannya.
“ Kamu sendiri sedang apa berada disini.” Tanya balik reno yang kaget melihat anisa ada di hadapanya tersebut.
“ Ouh! Aku, ini lagi ngaterin ketringan orang.” Ujar anisa.
(“ Perasaan aku duluan deh yang nanya, cuman kak reno yang buat aku ngga bisa ngelawan, entah kenapa bibir ini tidak bisa mengatakan penolakan. Apa karena dia lebih tua dariku, atau karena alasan lainnya, ah tahulah.) ujar dalam batin anisa.

“ Kamu, lagi bolos sekolah.” Ujar reno yang melihat anisa yang tidak gunakan seragan sekolah malah mengunakan seragam kerjanya.
“ Heh? Nggak kok. Kan kakak sendiri yang nganterin anisa sampai depan gerbang mana berani anisa kabur, tapi kakak tadi belum jawab, kakak lagi ngapain disini.” Ujar anisa yang memberanikan diri nanya kembali, tapi bukannya di jawab malah mendapatkan tatapan sinis dari reno.

“ Bukan urusan kamu.” Ujar reno yang menatap tajam anisa, itu membuat ciut anisa.
“ Maafkan aku kak, jika anisa menganggu urusan kakak disini, ya sudah anisa pergi sekarang.” Ujar anisa yang akan pergi menganyun sepedanya, tapi tangan anisa di tahan oleh reno.

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.

Jumat 9 April 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang