Bagian Kesepuluh -akhir cerita

1 0 0
                                    

Darren dan papanya sedang sarapan pagi di meja makan, di tengah sarapan mereka, papa Darren membahas mengenai sikap Darren terhadap Tania dan mamanya kemarin.

"Dar, papa ga suka ya sama sikap kamu kemarin, ke tante Cleo dan Tania, tolong dong, kamu ubah sikap kamu yang kasar dan ga sopan begitu,"tegur papanya sambil menyeruput secangkir kopi

"Pa, bisa ga papa batal nikah sama tante girang itu?"Darren berhenti makan, menatap papanya dengan serius

"Bukannya kemarin kamu sudah setuju untuk papa menikah, kenapa sekarang jadi berubah?"Papa Darren mengerutkan keningnya.

"Yah...aku memang setuju papa nikah lagi, tapi sama orang lain, yang jelas jangan sama mamanya Tania, aku ga suka,"balas Darren tanpa bertele-tele

"Ga bisa, papa harus tau alasannya kenapa kamu ga suka, apa karena Tania?karena dia yang selalu mengejar kamu?Tania itu anaknya baik Dar, kamu coba dulu buka hati sama dia, mudah-mudahan Tania bisa merubah kebiasaan kamu yang suka mabuk, ngerokok, bully, cari masalah terus,"nasehat papa Darren sambil mengunyah roti tawar yang sudah diberikan selai di dalamnya.

"Papa tau darimana semua itu?Darren udah punya yang lain, jadi papa ga usah cape-cape jodohin aku sama Tania, aku berangkat sekolah dulu,"balas Darren berdiri dari tempat duduknya

"Tunggu, kamu hari ini ga usah ke sekolah, papa tadi sudah minta ijin sama sekolah, supaya kamu libur sehari, hari ini antarkan papa ke suatu tempat,"Papa Darren menghentikan aktifitas makannya, mendongak menatap Darren

"Pa...kan ada bang Udin, lagian papa apaan sih, ijin sama sekolah kok ga ngasih tau Darren,"dumel Darren

"Bang Udin lagi ijin, istrinya hari ini melahirkan, sekali-sekali nurut sama papa kenapa sih, ikut aja, nanti juga kamu tau, habisin itu sarapannya, setelah itu kamu ganti seragam kamu,"perintah papa Darren

Memutar bola matanya kesal, dengan malas Darren menuruti keinginan papanya, dia kembali duduk dan menghabiskan sarapannya.

Selama Darren sarapan dengan papanya, sementara di sekolah Carla yang tidak melihat keberadaan Darren diantara Gio dan Kenny, memutuskan untuk bertanya pada mereka.

"Gio, Kenny, Darren kemana?ga masuk?"ucap Carla yang berdiri disamping meja Kenny dan Gio

"Ga tau, ga masuk kali,"balas Gio menaikan kedua bahunya.

"Udah coba chat atau sms?atau telpon gitu?"

"Blom, mau ngapain sih?tumben banget nyari Darren,"balas Kenny yang sibuk memaminkan game di handphonenya

"Coba nanti kalian chat dia, gue punya berita penting nih,"ujar Carla setengah berbisik

Kelas cukup ramai, jam pelajaran sebentar lagi dimulai, membuat Carla tidak begitu leluasa untuk bicara.

"Berita apaan?"tanya Gio penasaran

"Ada deh, kalo kalian mau tau beritanya, kalian cari tahu dulu keberadaan Darren, chat dia sekarang,"perinta Carla, Gio yang akhirnya memulai chatting dengan Darren.

Woi bro, lagi dimana?ga masuk?

Pesan terkirim, tak lama kemudian Darren pun membalas pesan itu.

Di rumah, gue ga ke sekolah hari ini

Balasan itu langsung diperebutkan Kenny dan Carla yang bergantian melihat handphone Gio

"Coba lo tanya ke dia, kenapa ga masuk?sakit?gitu,"suruh Carla, dengan cepat Gio mengetik balasan untuk Darren. Lima menit kemudian balasan dari Darren pun diterima oleh mereka.

Kaga, gue ga sakit, tapi bokap minta gue anterin ke bandara, sebelum ke bandara, bokap minta gue jemput Tania dan mamanya dulu, katanya mereka bertiga mau keluar negri, ada urusan kerjaan, sekalian ajak Tania buat nemenin mamanya gitu deh

Gio menunjukan isi chatting antara dia dan Darren pada Carla dan Kenny bergantian.

"Oh gitu, nah sekarang gini, gue mau cerita soal berita penting itu, jadi gini, gue udah tau alasan Vivi putusin Darren dan berpaling ke Boy, gue rasa sih karena Vivi salah paham deh sama Darren,"cerita Carla mengambil kursi, duduk merapat dengan Gio dan Kenny

"Salah paham gimana?"Kenny menaikan kedua alisnya

"Iya, jadi Vivi itu cerita ke gue, katanya dia benci Darren bukan cuma karena dia jadiin Darren taruhan, katanya dia pernah dijadiin taruhan sama Boy dan Darren karena sifat dia yang galak, tapi dia udah ga marah karena itu, dia benci sama Darren karena papa Darren dulu pernah nabrak mobil papanya sampai papa dan mamanya meninggal,"sambung Carla

"Oh, jadi gitu, kapan dia cerita ke lo?"kali ini Gio yang bertanya pada Carla.

"Belom lama sih, dia curhat ke gue, katanya dia udah coba move on dari Darren, dia ga bisa, bahkan pacaran dengan Boy itu cuma sandiwara yang mereka buat supaya Darren sakit hati, tapi bukan Darren yang sakit hati justru dia yang sakit, tiap kali liat Darren dia ga bisa ngelupain Darren, trus dia cerita deh semuanya ke gue,"lanjut Carla yang hanya dibalas dengan kata oh oleh Gio dan Kenny

"Darren jarang cerita ke kita, cuma waktu itu setelah putus dari Vivi, dia sempet cerita sih, setelah dia tau penyebab Vivi sampe semarah itu sama dia, karena ternyata hal itu bersangkutan dengan orangtuanya, kita juga ga paham sih waktu itu gimana, karena dia cuma bilang kalo yang menyebabkan orangtuanya meninggal itu dia yakin bukan papanya, kayaknya kita butuh bukti yang cukup kuat deh, supaya Vivi percaya, dan ga benci lagi sama Darren,"usul Gio diikuti anggukan kepala oleh Carla dan Kenny

"Iya lo bener, oke kalo gitu gini aja, Kenny tugas lo, cari tau cerita yang sebenarnya dari Darren, buat Darren cerita semuanya ke lo, kalo bisa rekaman suara dari papanya, nanti lo jelasin aja ke Darren semuanya tentang rencana kita ini, dan untuk lo Gio, tugas lo bareng gue di kantin, nanti kita ajak Vivi makan, kalo ada Boy ga apa-apa, dia kan selalu ngikutin Vivi itu kemana-mana, takut ilang kali, nanti di kantin, kita bahas soal Darren yang mau ke bandara, kita karang cerita aja, bilang aja Darren mau pindah sekolah ke luar negri, gue yakin seratus persen, Vivi pasti akan langsung ke bandara, karena dia masih cinta sama Darren gimana?"

"Oke, gue setuju sama ide lo,"

"Boleh juga nih idenya kesayangan Gio hahaha...siap bu bos,"Kenny memberi hormat pada Carla sambil tertawa

"Apaan sih,"Carla tersipu malu, sementara Gio dibuat salah tingkah dengan perkataan Kenny

Tak lama kemudian bel tanda mulainya pembelajaran pun berbunyi, Carla kembali ke tempat duduknya, begitu juga dengan Kenny dan Gio. Pak Denis memasuki kelas dan memulai pembelajaran.

Bad Boy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang