PART 05

583 76 20
                                    

Aku memutuskan untuk update lagi sebagai permintaan maaf karena udah enggak update lama banget ^^ Dan, kayaknya aku juga bakal bikin ceirat baru. Ada yang jadi shipper-nya Sam x Yu Teng alias SAMYU enggak, sih, kalian? >< Kalo ada, aku bakal bikin cerita yang pair-nya mereka berdua ^^

Salam Sayang,

Ngabngabcuy ^^

Ngabngabcuy ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







'Kalau kata terlambat itu memang ada, maka tidak akan aku berdiri di sini sekarang. Percayalah, bahwa tidak semua terlambat itu berarti akhir dari sebuah cerita.'









*****









Suho melangkah masuk ke dalam mobil tanpa menunggu pengantinnya sama sekali. Ia sudah terlalu lelah menghadapi semua tamu yang semuanya datang hanya sekedar memberikan selamat lantas membawanya masuk ke dalam pembahasan soal bisnis atau parahnya membahas soal politik negara yang sama sekali tidak ia minati.

Sejenak ia memperhatikan cara jalan Jukyung yang begitu lamban karena berat dan besarnya gaun yang dipakai. Namun, kembali atensinya fokus ke arah lain. Suho menghela napas kasar lantas beralih menatap ke arah Jukyung yang kini sudah berdiri di sisi mobil dan agak kesulitan masuk karena posisi mahkota dikepalanya yang meruncing sekitar delapan sentimeter itu.

Sedikit Suho terlonjak saat Jukyung memukul atap mobil karena kesal masih belum bisa masuk. Ia pun memutuskan untuk memberi saran agar sang istri melepaskan mahkota itu. Sudah terlalu lama menunggu membuat Suho jadi sedikit sensitif, jadi sulit mengontrol emosinya. Hal itu membuat Jukyung memilih cara lain dengan merunduk sangat dalam dan akhirnya bisa masuk tanpa harus melepas mahkota itu.

"Kenapa tidak dari tadi saja kau seperti itu? Dasar lambat!" sarkas Suho yang berakhir teriakan sakit karena Jukyung memukul lengan atasnya begitu kencang.

Tidak mau bertengkar sekarang, Suho memilih untuk kembali menatap ke arah lain sambil menggerutu dalam hati. Sampai ia teringat soal orang misterius yang mengatakan bahwa Seojun akan datang menghentikan acara pernikahannya dengan Jukyung tepat waktu. Namun, hal itu sama sekali tidak terjadi. Harapannya sama sekali hanya angin lalu semata.

Saat sampai di mansion yang menjadi hadiah pernikahan, Suho langsung saja turun setelah memastikan bahwa istrinya sudah benar-benar turun duluan. Ia juga tidak peduli pada Jukyung yang berjalan lebih dulu dan menunggunya di depan pintu utama. Ya, dia hanya menunggu Suho membukanya karena masih belum tahu sandi angka yang terpasang di sana.

Setelah terbuka, justru Suho yang melangkah lebih dulu. Ia pergi ke satu-satunya kamar yang ada di lantai dua. Sang istri hanya bisa mengekor dibelakang sambil sibuk sendiri dengan gaunnya. Bahkan, sampai di dalam kamar pun gadis yang sudah resmi melepas masa lajangnya itu masih saja rusuh sendiri karena ekor gaun yang tidak sengaja tersangkut di ujung bawah daun pintu.

HOTTER THEN HELL  ]•[ SUHO x SEOJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang