NVJ Part 20

682 102 11
                                    

Happy reading all 🥰

Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



(Tandai kalo ada typo!)








Dari banyaknya rak-rak buku yang tampak bersih tanpa ada debu yang menempel, terdapat gadis cantik yang tengah memilih buku yang akan dibacanya.

Gadis tersebut berjalan dengan perlahan seirama dengan gerakan matanya yang nampak jeli memindai berbagai macam jenis judul buku.

Kaki gadis tersebut membawanya ke rak buku Matematika. Tatapannya berhenti menatap salah satu buku di deretan teratas rak tersebut.

Dengan helaan nafas berat, gadis yang tingginya hanya mencapai 154cm itu menjulurkan tangannya keatas untuk mencapai buku yang dia inginkan.
Kakinya sudah menjinjit, tapi sayang dia tidak mampu menggapainya.

"Ck, Ini siapa sih yang buat rak setinggi ini!" Gerutunya sambil melompat-lompat kecil sebagai usahanya untuk mendapatkan buku tersebut.

"Jangan nyalahin rak bukunya, kalo emang situsnya yang kurang tinggi." Timpal seseorang dibelakang gadis tersebut.

Gadis tersebut membalikkan badannya dan menatap sosok pemuda berwajah tengil tengah menyenderkan punggungnya di rak buku dibelakangnya dengan mata yang menatap buku di genggamannya.

"Enak aja nyalahin tinggi badan gue, denger ya, ini rak buku tuh emang ketinggian tau." Balasnya sewot.

Pemuda yang tadi tengah fokus membaca bukunya tersebut, langsung mengalihkan pandangan ke arah gadis yang tengah menggerutu. Pemuda tersebut berjalan mendekati gadis tersebut.

"Eh, eh, mau ngapain Lo?!"

Pemuda tersebut tidak mengindahkan pertanyaan gadis di depannya. Hampir saja tubuh mereka menempel, untung saja pemuda tersebut buru-buru mempercepat gerakannya agar tidak terjadi sentuhan antara mereka.

"Nih," Kata pemuda tersebut menyodorkan buku matematika yang diinginkan gadis itu. "Ini rak buku tingginya hanya dua meter. Jadi, rak buku ini akan terlihat tinggi jika di ukur dengan tinggi badan mu yang nggak ada 160 cm itu." Usai mengatakan itu pemuda tersebut langsung pergi sebelum terjadi perdebatan lagi.

Sedangkan gadis yang dikatai seperti itu malah menatap punggung pemuda tersebut yang menghilang diantara rak-rak buku.

"Gue mau marah, tapi kenapa nggak bisa?" Tanya Gadis tersebut konyol. "Dan kenapa, jantung gue malah deg degan?"

Gadis tersebut memegang dadanya yang berdebar. Dia, tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

"Apa gue takut sama tuh orang ya, sampai deg deg an gini?" Monolognya lagi.

"Tapi hal apa yang buat gue jadi takut sama tuh orang? Perasaan nggak ada."

Saat gadis cantik tersebut tengah berperang dengan pikirannya. Suara bas seseorang mengalihkan pandangannya.

"Ukhty Ana! Cepat!"

Gadis cantik yang tak lain adalah Ana, menatap sosok yang memunculkan kepalanya saja di balik rak.

Deg, deg, deg

Ana memegang Jantungnya lagi. Ini kenapa malah makin cepat? Batinnya.

"Ukhty?" Panggil pemuda tadi lagi.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang