Part 5

72 5 0
                                    


#KedatanganTamuTakDiUndang

Teriakan fakhri dari dalam Rumah mengejutkan Mbak Mirna belum sempat melihat wajah Tamu yang  datang ia harus berlari kedalam sampai lupa
Mempersilahkan Tamu masuk.

" Ibu...Ibu...sakit  Bu" teriak fakhri.
" iya nak, Ibu disini mana yang sakit " (dengan wajah yang cemas)
" Dingin..Bu Dingin banget ". Ucap Fakhri
" Ibu tambah lagi ya selimutnya...mau teh hangat? Danu tolong lihat diluar siapa yang datang" perintah Mbak Mirna
" iya Bu ". Ucap Danu

Orang itu masih berdiri di luar Rumah dengan rokok yang masih menyala kepulan asapnya membuat Danu terbatuk karena terkena kepulan asap rokok posisinya tepat dibelakang orang itu sehingga membuat orang tersebut menoleh ke arah Danu rupanya yang datang Adalah Pak Burhan.

"Mari masuk Pak " ucap Danu
" Matursuwun " ( sambil melangkah kedalam rumah)
"  silahkan duduk Pak..,Bapak saya belum pulang Masih di Masjid mungkin sebentar lagi..mau saya panggilkan ibu?"
"Iya Nak Danu terima kasih " sambil tersenyum
"Pak Burhan?"
"Iya nak Danu"
" tidak Pak...tidak jadi"

Belum sempat beranjak dari kursi mbak Mirna datang dengan secangkir kopi kemudin meletakannya di ataas meja.

"Rupanya Pak Burhan toh...maaf tadi saya tinggal karena Fakhri memanggil, silahkan diminum pak "
"Iya bagaimana keadaan Fakhri bu"
" Alhamdulillah baik hanya lukanya saja belum sembuh benar, saat musibah yang menimpa anak saya apakah Bapak tahu? "
"Saya tidak tahu bu karena saat itu saya tertidur..ini saya bawa sesuatu tolong diterima" sambil menyodorkan plastik berwarna hitam.
" tak usah repot repot Pak "
" saya permisi pulang bu, mari"
" Terima kasih pak "

Edo mengantarkan Pak Burhan hingga kedepan pintu sambil terus memandangi punggung Pak Burhan. Edo melihat Aura Pak Burhan gelap selebih lagi Pak Burhan tampak buru buru sekali membuat Danu heran

Jam 1 dini hari
Mbak Mirna terbangun karena hendak menyiapkan menu sahur berjalan menuju arah dapur menyiapkan menu sahur lalu membuka kantung plastik berwarna hitam pemberian Pak Burhan yang berisi 3 Liter beras, 3 buah timun dan amplop berisi 30ribu sementara uang tersebut akan dibelanjakan   keperluan diwarung. Beras tersebut langsung ia masak beruntunglah sisa lauk berbuka puasa masih ada tinggal menghangatkan saja. Selesai memasak Mbak Mirna duduk melamun memikirkan perkataan Ibu Bian yang di tulis melalui surat. hal itu mengingatkan akan kejadian 9 tahun silam. Next jika suka terima kasih sudah berkenan mampir

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang