#flashback9tahunsilamkala itu Masyarakat di kampungku masih menjalankan adat istiadat dan mempercayai hal mistis serta mitos yang berkembang di masyarakat.
Tepat Sabtu legi Fakhri di lahirkan suatu kebahagian bagi pasangan Mirna dan Jaya dikarunia anak laki laki kembali, karena sebelumnya telah memiliki dua anak laki laki bernama Danu dan Edo.
Mbak Mirna terlihat sangat bahagia sambil menimang nimang bayinya kemudian bayi dalam dekapan menangis tak bisa diamkan sudah berbagai cara dilakukan mulai dari memberikan Asi,digendong, di ayun tak kunjung berhenti tangisan mulai kencang ketika burung singcuing itu bersuara 3x lalu tak terdengar lagi suaranya.
Mitosnya jika mendengar suara burung itu akan ada yang meninggal. Mbak Mirna meletakan bayi nya dikasur sementara Pak Jaya mengaji disamping Anaknya yang masih Bayi mendengar suara Lantunan Al-Quran sepertinya bayi itu berhenti menangis seperti sedang mendengarkan tak lama Bayi itu tertidur.
Cahaya mentari semakin meredup di teras Rumah tampak Pak jaya sedang menikmati segelas kopi dengan tangan kanan mempegangi rokok yang menyala beberapa kali Pak Jaya tampak tersenyum bahagian Dari arah kejauhan terbang seekor burung berwarna hitam pak jaya tampak mengamati dengan seksama burung itu bersuara
"Kah...kah..kah"
tampak semakin mendekat lalu hinggap di sebuah pohon yang berada tepat didepan rumahnya setelah mengamati rupanya itu burung gagak."Kah...kah..kah..." burung itu bersuara kembali
" Burung gagak " ucap pak jaya dengan nada terkejut(Pak Jaya memasuki rumah)
" Mirna cepat kamu gendong bayi kita dan bacalah surat apapun yang kamu bisa " perintah Pak Jaya.
" iya mas " ucap Mbak Mirna
" apapun yang terjadi tetap diam didalam... jangan keluar Rumah " perintahnya
" Ada apa mas?"
" di depan rumah ada burung gagak ".ucap pak Jaya
" Biarkan saja mas itu hanya burung"
" kamu tidak tahu anak kita ini lahir sabtu legi selebih lagi itu burung gagak pertanda berita kematian " dengan nada meninggi
" iya mas bukan kah kematian hanya Allah yang berhak menentukan kematian seseorang" ucap mbak Mirna
" aku tahu itu " sambil melangkah keluar rumahRupanya didepan rumah sudah banyak orang berkumpul memandangi pohon pete ada yang menunjuk nujuk kearah pohon ada yang berbisik bisik ntah apa yang mereka bicarakan tiba tiba diantara mereka menyarankan sekeliling rumah untuk ditaburi garam krosok dengan dibacakan sebuah Ayat suci Al-Quran Pak jaya menuruti. namun burung itu tampak enggan pergi seperti sedang mengawasi ke arah rumah miliknya. Seseorang tampak mencoba mengusir burung itu menggunakan sapu dan berkata
"Hus...hus..hus..jangan ganggu bayi Mirna" ucapnya.
Mungkin karena merasa terganggu burung itu tampak mengepak ngepakan sayap lalu terbang
" Kah..kah..kah " suara burung gagak
Warga pikir burung itu akan pergi jauh tapi tidak malah hinggap di atas genteng rumah Pak jaya. Warga yang melihat terkejut ada yang sambil menutup mulut. Sementara burung itu terlihat menenggok ke kiri dan kanan kadang burung itu melihat ke arah bawah dengan tatapan tajam seperti sedang mengintai mangsanya langit berwarna hitam seakan menambah kesan menakutkan beberapa warga mulai membubarkan diri karena waktu akan memasuki maghrib.
sementara yang lain masih melihat ke arah burung dari kejauhan datang seseorang yang menghampiri pak jaya menyuruhnya untuk mengambil air wudhu lalu beradzan didalam Rumah orang tersebut memerintahkan warga untuk mundur lalu mencambuknya tali tersebut ke tanah sebanyak 3x burung gagak pun menghilang tanpa terbang terlebih dahulu begitu pula dengan keluarnya Pak jaya Sayup sayup suara adzan terdengar perasaan lega karena burung itu telah pergi orang tersebut memerintahkan agar malam hari melakukan penjagaan dirumah Pak jaya hingga hari tali pusar bayinya lepas atau kering wargapun menyetui.
Lamunan Mbak Mirna dibuyarkan oleh suara membangunkan sahur begitu keras suaranya dalam hati mbak Mirna berkata (ya aku harus menghubungi orangitu yang telah membantuku 9tahun silam).
Next jika suka terima kasih sudah berkenan mampir
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
HorrorBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya