#TekatekiCahaya mentari terlihat dari sela sela jendela rupanya hari sudah pagi. Mbak Mirna terbangun di lihatnya Fakhri seperti sedang menggambar ditembok menggunakan jari telunjuknya ntah apa yang Fakhri gambar mbak Mirna hanya tersenyum lalu membelai rambut anaknya Fakhri memalingkan wajahnya ke arah mbak Mirna.
Fakhri tampak tersenyum dengan wajah yang pucat dan kantung mata yang menghitam sementara kaki kiri dibalut dengan perban hingga bagian paha. Melihat semua itu di peluknya Fakhri tak terasa buliran air mata menjatuhi pipi ada rasa sedih yang mendalam serta penyesalan dalam hati..,
" maafkan ibu nak..tak menjagamu dengan baik "
" Bu..aku lapar " ucap fakhri
Dengan cepat Mbak Mirna menghapus air matanya lalu tersenyum meski dipaksakan" Makan..ada tempe tahu mau ibu tambahin kecap ya, ibu belum masak lagi ibu baru mau ke warung buat belanja keperluan "
(Fakhri mengganguk)
Sementara Danu masih terjaga di depan televisi sambik bersenderan ditembok diselimuti sarung tampak sesekali menguap karena semalaman Danu tak tidur Sedangkan Edo baru bangun.
" Danu mandilah jangan lupa sholat dhuha lalu tidur kasian kamu dari malm belum tidur " perintah Mbak Mirna
" iya Bu " ucap danu
" Edo mandi sholat dhuha lalu jagain Fakhri iya jangan sampai ditinggal sendirian "
(Edo hanya mengacungkan jempol)
Mbak Mirna melangkahkan kakinya menuju warung Bu iam kaki nya terhenti ketika melihat Air kembang yang sengaja disiram oleh orang tepat di gang Rumahnya, Mbak Mirna mengamati jalanan Aspal itu terlihat bunga 7 rupa,daun pandan, bunga kantil dan beberapa uang koin. mbak Mirna mengerutkan dahi tampak heran karena ada bunga kantil disitu bunga itu jarang ada yang menanamnya.
Kemudian Mbak Mirna melanjutkan langkahnya menuju warung Bu iam dari kejauhan terlihat beberapa ibu-ibu sedang memilih sayuran sambil bercakap cakap ntah apa yang mereka bicarakan terdengar samar samar di telinga Mbak Mirna.
Mbak Mirna menghampiri dan memesan beberapa keperluan tiba tiba dari mereka berkata
" Bu Pak Burhan itu Aneh ya masa orang kaya bajunya itu itu terus "
" iya bener kalau gak hitam ya batik kuning kecokelatan itu "
" saya pernah liat waktu sebelum puasa yang saya ingat waktu itu malam jum'at ada bola api terbang ke arah atap Rumah Pak Burhan apa jangan jangan pak Burhan.."
" hus...gak boleh bicara seperti itu bu takut jadi fitnah " Ucap Mbak Mirna memotong pembicaraan
" Mbak Mirna lebih baik kalau malam hari Fiksi di jagain karena orang sakit mudah ketempelan, ini saya ada garam krosok pakailah jika suatu saat diperlukan tidak usah bayar gratis" ucap Bu iam
" Makasih Bu saya permisi...Assalamualaikum "
" walaikumsalam "
Mbak Mirna mempercepat langkahnya menuju rumah.
Sesampainya di rumah terlihat Pak Jaya memegangi benda pipih itu seperti sedang menghubungi seseorang ntah siapa yang di hubungi Mbak Mirna menghiraukan lalu masuk ke dalam rumah.
Langkahnya terhenti Ketika ada yang menarik barang belanjaannya Mbak Mirna menoleh ke belakang ternyata itu tangan Fakhri." Bu ini apa? " ucap Fakhri
"Ini ayam sama beberapa bumbu dan keperluan lain nya".
" Aku mau Ayam bu " ucap Fakhri dengan semangat
"Boleh tapi ibu masak dulu ya dan jangan gerak gerak dulu nanti tambah sakit " perintah mbak Mirna
" aku mau yang itu Bu " ucap Fakhri
" itu mentah Fakhri belum dimasak kamu ini aneh " ucap Edo
Terlihat kekecewaan dari wajah Fakhri ketika tak mendapatkan apa yang Dia minta. Pak jaya menghampiri mbak Mirna yang berada di dapur memberitahu bahwa akan ada tamu dari jauh akan datang. Next jika suka terima kasih sudah berkenan mampir
Kira-kira siapa yang datang ya?
Apa bener Pak Burhan melakukan Pesug*han?
Apa bener Fakhri akan di jadikan Tumb*l?Ditunggu saja kelanjutan cerita nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
HorreurBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya